Sistem
pencernaan pada tubuh dapat mengalami gangguan. Terganggunya sistem pencernaan
ini dapat diakibatkan oleh kelainan sistem pencernaan, masuknya bibit penyakit,
dan makanan yang tidak baik. Berikut ini beberapa contoh gangguan pada sistem
pencernaan.
A. Gangguan atau Penyakit terkait Pola Makan
1. Obesitas
Lawan Obesitas |
Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis. Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu. Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi makanan namun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini dapat disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat.
Upaya
utama untuk mencegah atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan
mengatur pola makan. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi
konsumsi makanan yang banyak mengandung energi, seperti makanan yang tinggi
gula dan lemak, dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi
2. Diabetes
Diabetes
ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus.
a. Diabetes Mellitus Tak Tergantung
Insulin (DMTTI)
Diabetes
mellitus lebih banyak disebabkan oleh faktor keturunan. Penyebabnya antara lain
adalah produksi insulin dari pankreas yang kurang sehingga banyak glukosa yang
tidak mampu diubah menjadi glikogen. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat.
Glukosa berlebih di dalam darah akan mengganggu pola metabolisme tubuh dan
memperlambat aliran darah. Pemicu lain adalah konsumsi gula atau karbohidrat
yang berlebih dan dapat pula dipicu oleh faktor obesitas atau kegemukan.
Diabetes mellitus ini dapat diatasi dengan pengobatan sekaligus diet
karbohidrat yang ketat.
b. Diabetes Mellitus Tergantung Insulin
(DMTI)
Produksi
insulin sangat rendah atau bahkan tidak diproduksi menyebabkan penyakit
diabetes insipidus. Dapat pula disebabkan oleh kerusakan pada pulau-pulau
langerhans pankreas sehingga kelenjar pankreas tidak bisa menghasilkan insulin.
Pengobatannya adalah dengan suntikan insulin.
3. Asam Urat
Asam
urat disebabkan faktor keturunan di mana individu yang bersangkutan tidak
mempunyai hormon yang mengubah asam urat yang tidak larut dalam plasma darah
menjadi produk allantoin yang larut dan dapat dikeluarkan melalui urin. Asam
urat merupakan hasil metabolisme makanan yang mengandung purin, contohnya
emping, kacang-kacangan, jeroan, ikan, kopi, dan cokelat. Pencegahannya adalah
dengan diet rendah purin.
4. Hiperkolesterolemia
Hiperkolesterolemia
berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat
diatasi dengan diet rendah kolesterol. Kolesterol banyak terdapat pada daging,
ikan, telur, dan jeroan.
B. Gangguan atau Penyakit pada Organ Pencernaan
1. Gondongan (parotitis
epidimika)
Gondongan
disebabkan oleh virus. Gondongan bersifat menular yang menyebabkan kelenjar
ludah menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Umumnya penyakit ini menyerang
anak-anak berusia 5–15 tahun. Jika kamu telah sembuh dari sakit ini, kamu akan
mendapatkan kekebalan terhadap serangan gondongan seumur hidup. Tahukah kamu
mengapa demikian?
2. Gigi berlubang (karies)
Gigi
berlubang disebabkan
oleh bakteri jenis Streptococcus yang dapat merubah karbohidrat pada mulut
menjadi asam laktat. Asam yang terbentuk lambat laun akan menghancurkan email
dan menyebabkan lubang. Pencegahan gigi berlubang adalah dengan menggosok gigi
secara teratur setelah makan dan sebelum tidur. Pasta gigi yang mengandung
flouride (F) bergabung dengan unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O)
menjadi flourapatite yang membuat gigi menjadi tahan terhadap asam. Selain itu
berkumur setelah sarapan, membersihkan karang gigi, menambal gigi yang
berlubang, dan makan makanan bergizi akan membuat gigi lebih kuat.
3. Muntah
Muntah
adalah pengeluaran isi lambung melalui kerongkongan dan mulut secara paksa.
Muntah dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit pada lambung, hati, dan
sebagainya. Muntah juga dapat menjadi alat pertahanan saat memakan racun.
4. Radang usus buntu
(apendisitis)
Radang
usus buntu karena
infeksi bakteri. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan usus buntu oleh tinja
atau zat-zat asing seperti biji yang masuk ke usus. Ciri-ciri orang yang
menderita sakit radang usus buntu ini adalah sakit di bagian ulu hati, perut,
kadang-kadang disertai muntah, panas, dan sukar buang air besar. Radang usus
buntu dapat membuat usus bengkak, membusuk, dan pecah. Oleh karena itu perlu
dilakukan operasi pengangkatan sebelum menjadi parah.
5. Sembelit (konstipasi)
Sembelit
disebabkan karena berkurangnya pergerakan peristaltik usus besar. Gerakan yang
lambat menyebabkan air yang diserap usus menjadi banyak, sehingga tinja menjadi
lebih kering, keras, dan bentuknya semakin kecil. Akibatnya buang air besar
menjadi lebih sulit dan sakit. Berbagai buah-buahan dan sayur akan membantu mempermudah buang air besar
secara alami, karena buah dan sayur
banyak mengandung serat. Selain itu penyebab terjadinya sembelit adalah kebiasaan
menahan buang air besar.
6. Batu empedu
Batu
empedu biasanya disebabkan oleh meningkatnya kandungan kolesterol sehingga
garam empedu dan fosfolipid tidak mampu melarutkannya. Akibatnya kolesterol
akan mengkristal dan membentuk batu empedu. Batu empedu yang terus membesar
akan menghalangi aliran cairan empedu, sehingga menimbulkan rasa sakit dan
berbagai kelainan, misalnya gangguan pencernaan lemak.
7. Diare atau Mencret
Diare
yaitu bertambahnya kandungan air dalam tinja (diperlihatkan dengan
mencret-mencret dan meningkatnya frekuensi buang air besar setiap hari). Diare disebabkan
karena penyerapan air dan ion-ion di dalam usus besar berkurang. Penyebab diare
adalah bakteri, virus, dan protozoa, yang menghasilkan racun sehingga
mempengaruhi proses absorpsi cairan di usus. Stres atau rasa cemas berlebihan
juga dapat menyebabkan diare. Pertolongan pada diare adalah dengan meminum
cairan pengganti air, ion-ion, dan energi yang hilang, misalnya dengan oralit.
8. Kolik Usus
Pada
kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang, akibatnya perut terasa mulas
sekali dan kejang. Sering pula terjadi pada bayi. Penyebabnya beragam, ada yang
disebabkan karena menangis tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang
menyengat.
9. Muntaber.
Muntaber
disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio Cholerae. Kuman tersebut
menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan tidak teratur. Feses yang cair
disebabkan oleh sistem penyerapan usus yang kurang sempurna akibat infeksi
sehingga air ikut keluar bersama feses.
10. Maag (Tukak Lambung)
Maag
merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, yaitu lambung. Produksi
asam lambung berlebih disertai keluarnya gas pada reaksi pencernaan menyebabkan
rasa mual, perih, dan kembung. Maag dipicu oleh pola makan yang kurang teratur,
faktor keturunan, dan faktor psikologis.
Tukak
lambung (maag) terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam.
Makan secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya tukak
lambung.
11. Ulkus (Radang Dinding
Lambung)
Radang
dinding lambung yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya
produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk.
12. Xerostomia
Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik.
Referensi:
Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas
VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII/oleh Wasis, Sugeng
Yuli Irianto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII/oleh H. Moch. Agus
Krisno; editor Intan Mahanani. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional, 2008.
Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/
SMP/MTs Saeful Karim – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4 / Rinie Pratiwi P,--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Baca juga:
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 | |
23 | |
24 | |
25 | |
26 | |
27 | |
28 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar