Minggu, 06 November 2022

Gangguan pada Sistem Pencernaan

 

Sistem pencernaan pada tubuh dapat mengalami gangguan. Terganggunya sistem pencernaan ini dapat diakibatkan oleh kelainan sistem pencernaan, masuknya bibit penyakit, dan makanan yang tidak baik. Berikut ini beberapa contoh gangguan pada sistem pencernaan.


A. Gangguan atau Penyakit terkait Pola Makan

1. Obesitas

Lawan Obesitas
Lawan Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis. Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau  akibat konsumsi obat tertentu. Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi makanan namun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini dapat disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat.

Upaya utama untuk mencegah atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung energi, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak, dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi


2. Diabetes

Diabetes ada 2 macam, yaitu diabetes mellitus dan diabetes insipidus.

a. Diabetes Mellitus Tak Tergantung Insulin (DMTTI)

Diabetes mellitus lebih banyak disebabkan oleh faktor keturunan. Penyebabnya antara lain adalah produksi insulin dari pankreas yang kurang sehingga banyak glukosa yang tidak mampu diubah menjadi glikogen. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat. Glukosa berlebih di dalam darah akan mengganggu pola metabolisme tubuh dan memperlambat aliran darah. Pemicu lain adalah konsumsi gula atau karbohidrat yang berlebih dan dapat pula dipicu oleh faktor obesitas atau kegemukan. Diabetes mellitus ini dapat diatasi dengan pengobatan sekaligus diet karbohidrat yang ketat.

b. Diabetes Mellitus Tergantung Insulin (DMTI)

Produksi insulin sangat rendah atau bahkan tidak diproduksi menyebabkan penyakit diabetes insipidus. Dapat pula disebabkan oleh kerusakan pada pulau-pulau langerhans pankreas sehingga kelenjar pankreas tidak bisa menghasilkan insulin. Pengobatannya adalah dengan suntikan insulin.


3. Asam Urat

Asam urat disebabkan faktor keturunan di mana individu yang bersangkutan tidak mempunyai hormon yang mengubah asam urat yang tidak larut dalam plasma darah menjadi produk allantoin yang larut dan dapat dikeluarkan melalui urin. Asam urat merupakan hasil metabolisme makanan yang mengandung purin, contohnya emping, kacang-kacangan, jeroan, ikan, kopi, dan cokelat. Pencegahannya adalah dengan diet rendah purin.


4. Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia berarti kadar kolesterol terlalu tinggi dalam darah. Hiperkolesterolemia dapat diatasi dengan diet rendah kolesterol. Kolesterol banyak terdapat pada daging, ikan, telur, dan jeroan.


 

B. Gangguan atau Penyakit pada Organ Pencernaan

1. Gondongan (parotitis epidimika)

Gondongan disebabkan oleh virus. Gondongan bersifat menular yang menyebabkan kelenjar ludah menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak berusia 5–15 tahun. Jika kamu telah sembuh dari sakit ini, kamu akan mendapatkan kekebalan terhadap serangan gondongan seumur hidup. Tahukah kamu mengapa demikian?


2. Gigi berlubang (karies)

Gigi berlubang disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus yang dapat merubah karbohidrat pada mulut menjadi asam laktat. Asam yang terbentuk lambat laun akan menghancurkan email dan menyebabkan lubang. Pencegahan gigi berlubang adalah dengan menggosok gigi secara teratur setelah makan dan sebelum tidur. Pasta gigi yang mengandung flouride (F) bergabung dengan unsur kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O) menjadi flourapatite yang membuat gigi menjadi tahan terhadap asam. Selain itu berkumur setelah sarapan, membersihkan karang gigi, menambal gigi yang berlubang, dan makan makanan bergizi akan membuat gigi lebih kuat.


3. Muntah

Muntah adalah pengeluaran isi lambung melalui kerongkongan dan mulut secara paksa. Muntah dapat menjadi gejala dari berbagai penyakit pada lambung, hati, dan sebagainya. Muntah juga dapat menjadi alat pertahanan saat memakan racun.


4. Radang usus buntu (apendisitis)

Radang usus buntu karena infeksi bakteri. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan usus buntu oleh tinja atau zat-zat asing seperti biji yang masuk ke usus. Ciri-ciri orang yang menderita sakit radang usus buntu ini adalah sakit di bagian ulu hati, perut, kadang-kadang disertai muntah, panas, dan sukar buang air besar. Radang usus buntu dapat membuat usus bengkak, membusuk, dan pecah. Oleh karena itu perlu dilakukan operasi pengangkatan sebelum menjadi parah.


5. Sembelit (konstipasi)

Sembelit disebabkan karena berkurangnya pergerakan peristaltik usus besar. Gerakan yang lambat menyebabkan air yang diserap usus menjadi banyak, sehingga tinja menjadi lebih kering, keras, dan bentuknya semakin kecil. Akibatnya buang air besar menjadi lebih sulit dan sakit. Berbagai buah-buahan dan sayur akan  membantu mempermudah buang air besar secara  alami, karena buah dan sayur banyak mengandung serat. Selain itu penyebab terjadinya sembelit adalah kebiasaan menahan buang air besar.


6. Batu empedu

Batu empedu biasanya disebabkan oleh meningkatnya kandungan kolesterol sehingga garam empedu dan fosfolipid tidak mampu melarutkannya. Akibatnya kolesterol akan mengkristal dan membentuk batu empedu. Batu empedu yang terus membesar akan menghalangi aliran cairan empedu, sehingga menimbulkan rasa sakit dan berbagai kelainan, misalnya gangguan pencernaan lemak.


7. Diare atau Mencret

Diare yaitu bertambahnya kandungan air dalam tinja (diperlihatkan dengan mencret-mencret dan meningkatnya frekuensi buang air besar setiap hari). Diare disebabkan karena penyerapan air dan ion-ion di dalam usus besar berkurang. Penyebab diare adalah bakteri, virus, dan protozoa, yang menghasilkan racun sehingga mempengaruhi proses absorpsi cairan di usus. Stres atau rasa cemas berlebihan juga dapat menyebabkan diare. Pertolongan pada diare adalah dengan meminum cairan pengganti air, ion-ion, dan energi yang hilang, misalnya dengan oralit.


8. Kolik Usus

Pada kondisi tertentu usus dapat mengalami kejang, akibatnya perut terasa mulas sekali dan kejang. Sering pula terjadi pada bayi. Penyebabnya beragam, ada yang disebabkan karena menangis tiada henti, faktor keturunan, dan hawa dingin yang menyengat.


9. Muntaber.

Muntaber disebabkan oleh kuman patogen, misalnya Vibrio Cholerae. Kuman tersebut menimbulkan muntah serta berak yang berlebih dan tidak teratur. Feses yang cair disebabkan oleh sistem penyerapan usus yang kurang sempurna akibat infeksi sehingga air ikut keluar bersama feses.


10. Maag (Tukak Lambung)

Maag merupakan penyakit yang menyerang organ pencernaan, yaitu lambung. Produksi asam lambung berlebih disertai keluarnya gas pada reaksi pencernaan menyebabkan rasa mual, perih, dan kembung. Maag dipicu oleh pola makan yang kurang teratur, faktor keturunan, dan faktor psikologis.

Tukak lambung (maag) terjadi karena adanya luka pada dinding lambung bagian dalam. Makan secara teratur sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko timbulnya tukak lambung.


11. Ulkus (Radang Dinding Lambung)

Radang dinding lambung yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibandingkan makanan yang masuk.


12. Xerostomia

Xerostomia adalah istilah bagi penyakit pada rongga mulut yang ditandai dengan rendahnya produksi air ludah. Kondisi mulut yang kering membuat makanan kurang tercerna dengan baik. 

 

Referensi:

Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017

Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII/oleh Wasis, Sugeng Yuli Irianto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII/oleh H. Moch. Agus Krisno; editor Intan Mahanani. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs Saeful Karim – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah  Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4 / Rinie Pratiwi P,--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. 

Baca juga:

Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia 

01

 Makanan

02

 Ayo Hitung Kalori Makanan

03

 Karbohidrat

04

 Protein

05

 Lemak

06

 Vitamin

07

 Mineral

08

 Air

09

 Zat Aditif

10

 Diet Sehat

11

 Informasi Nilai Gizi

12

 Pencernaan Makanan

13

 Fungsi Organ Pencernaan

14

 Gangguan Pencernaan Makanan

15

 Uji Makanan dan Sistem Pencernaan

16

 Struktur dan Fungsi Organ Peredaran Darah

17

 Penyakit terkait sistem peredaran darah

18

 Ayo Pelajari Jantung dan Laju Darah

19

 Uji Sistem Peredaran Darah

20

 Struktur dan Organ Pernapasan

21

 Mekanisme Pernapasan

22

 Merokok dan Bahayanya untuk Tubuh

23

 Ayo Prediksi Dampak Merokok

24

 Uji Sistem Pernapasan

25

 Sistem Ekskresi atau Pembuangan

26

 Fakta Sains Sistem Ekskresi

27

 Uji Sistem Ekskresi atau Pembuangan

28

 Mencegah Obesitas

Tidak ada komentar: