Kamis, 14 Juli 2022

Organ Pencernaan Utama Manusia

 

Masih ingatkah kamu bahwa makanan diperlukan oleh tubuh untuk memasok energi? Makanan diproses dalam tubuh melalui empat tahap  yaitu: ingesti (proses memasukkan makanan ke dalam mulut),  digesti (pencernaan), absorpsi (penyerapan), dan defekasi (pengeluaran). Pada saat makanan masuk ke dalam mulut, proses pencernaan dimulai. Pencernaan merupakan proses memecah makanan menjadi molekul kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh melalui pembuluh darah. Selanjutnya, molekul makanan  dari darah masuk ke dalam sel melintasi membran sel. Molekul yang tidak digunakan dan dibutuhkan oleh tubuh akan dikeluarkan dari tubuh melalui sistem ekskresi seperti keringat dan urine. Makanan yang tidak tercerna berupa feses akan dibuang melalui anus, proses ini disebut defekasi.

Pencernaan makanan terbagi atas dua macam, yaitu pencernaan mekanis dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanis terjadi ketika makanan dikunyah, dicampur, dan diremas. Pencernaan mekanis salah satu contohnya terjadi di dalam mulut yaitu pada saat makanan dihancurkan oleh gigi. Pada pencernaan kimiawi, terjadi reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada proses pencernaan biasanya dilakukan dan dibantu oleh enzim-enzim pencernaan, seperti enzim amilase pada mulut. Perhatikan Gambar 4.10!

Gambar Pencernaan Mekanis dan Pencernaan Kimiawi

Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ aksesori (tambahan). Saluran pencernaan merupakan saluran yang dilalui bahan makanan yang dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum, dan berakhir di anus. Perhatikan Gambar 4.11!

Gambar Organ Penyusun Sistem Pencernaan Manusia

Lidah, gigi, kelenjar air ludah (kelenjar saliva), hati, kantung empedu, dan pankreas merupakan organ aksesori yang membantu pencernaan mekanis dan kimiawi. Kelenjar pencernaan adalah organ aksesori yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. Untuk lebih jelasnya akan kamu pelajari sistem pencernaan yang meliputi saluran pencernaan dan organ aksesori antara lain sebagai berikut.


a. Mulut

Masih ingatkah kamu bahwa pencernaan ingesti terjadi di mulut? Perhatikan Gambar 4.12! Di dalam mulut, terdapat gigi, lidah, dan kelenjar air liur (saliva).  Air liur  mengandung mukosa atau lendir,  senyawa yang berfungsi sebagai anti bakteri, dan enzim amilase atau dikenal dengan enzim ptialin. Enzim ini akan memecah molekul amilum menjadi molekul maltosa. Di dalam mulut terjadi pencernaan makanan secara mekanis dan kimiawi.


Ayo, Kita Pikirkan!

Coba pikirkan bagian mulut manakah yang berperan dalam pencernaan secara mekanis dan kimiawi? Coba jelaskan jawabanmu!

Jawab: Bagian mulut yang berperan dalam pencernaan secara mekanis adalah gigi dan lidah, dalam mulut makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi, kemudian  dicampur dengan bantuan lidah. Pencernaan kimia terjadi ketika reaksi kimia yang menguraikan molekul besar makanan menjadi molekul yang lebih kecil. Pencernaan kimiawi pada mulut dilakukan oleh enzim ptialin/amilase yang terkandung dalam air liur, enzim ptialin membantu mengubah amilum menjadi maltosa.


Ayo, Kita Diskusikan

Masih ingatkah kamu materi tentang gaya (F) dan tekanan (p)? Perhatikan struktur gigi pada Gambar 4.12! Bersama kelompokmu, coba analisislah keterkaitan antara luas permukaan (A) pada gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham dengan tekanan (p) yang dihasilkan, serta fungsi dari masing-masing jenis gigi saat melakukan pencernaan secara mekanis!

Jawab: Konsep tekanan: semakin kecil luas permukaan, semakin besar tekanan yang dihasilkan.   

a. Gigi seri memiliki luas permukaan yang kecil dan panjang, sehingga tekanannya besar dan cocok untuk memotong makanan.  

b. Gigi taring memiliki luas permukaan yang runcing sehingga tekanannya sangat besar dan cocok untuk mencabik makanan. 

c. Gigi geraham memiliki luas permukaan yang besar, sehingga tekanannya tidak sebesar tekanan yang dihasilkan gigi seri dan gigi taring. Gigi geraham cocok untuk melumatkan makanan.


b. Kerongkongan (Esofagus)

Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik. Perhatikan Gambar 4.13!

Gambar Esofagus dan Gerakan Peristaltik


c. Lambung

Setelah dari esofagus makanan masuk ke lambung. Perhatikan Gambar 4.14! Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengaduk-aduk bolus. Secara kimiawi  bolus tercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin.   HCl berfungsi untuk menjadikan ruangan dalam lambung bersifat asam (pH 1-3) sehingga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Enzim pepsin akan menghidrolisis (memecah) protein menjadi pepton (campuran dari polipeptida dan asam amino). Enzim renin akan mengendapkan protein kasein yang terdapat dalam susu.

Gambar Struktur Lambung pada Manusia

Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4 jam di dalam lambung, bolus menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus). Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus  dua belas jari. Pengaturan ini dibantu oleh adanya sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus dua belas jari.


d. Usus Halus

Perhatikan Gambar 4.15! Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu, usus 12 jari (duodenum) dengan panjang sekitar 0,25 meter, usus tengah (jejunum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter.

Struktur Usus Halus dan Bagiannya

Dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Getah pankreas mengandung enzim lipase, amilase, dan tripsin. Enzim lipase akan mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Amilase akan mencerna amilum menjadi maltosa. Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida. Getah empedu  yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni membuat lemak agar larut dalam air.

Pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap.  Zat-zat makanan setelah melalui jejunum menjadi bentuk yang siap diserap.

Penyerapan zat-zat makanan terjadi di ileum. Glukosa, vitamin yang larut dalam air, asam amino, dan mineral setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh darah menuju hati dan diedarkan ke seluruh tubuh. Glukosa dalam hati selanjutnya disimpan dalam bentuk glikogen. Asam lemak, gliserol, dan vitamin yang larut dalam lemak setelah diserap oleh vili usus halus akan dibawa oleh pembuluh getah bening menuju hati, kemudian disimpan dalam jaringan lemak.

Setelah kamu melakukan Aktivitas 4.5 kamu dapat melihat analogi peristiwa penyerapan yang terjadi dalam usus halus. Struktur usus manusia memiliki lipatan-lipatan, baik bagian luar maupun bagian dalam, yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.  Perhatikan Gambar 4.16!

Gambar Struktur Bagian dalam Usus Halus

Semakin luas bidang permukaan bagian dalam usus, semakin banyak vili yang terdapat akan menyebabkan proses penyerapan yang terjadi juga akan semakin efektif. Maha Suci Tuhan yang telah merancang struktur usus halus seperti itu. Bayangkan apabila struktur usus datar, maka penyerapannya juga tidak efektif dan membutuhkan waktu yang sangat lama, akibatnya kita akan kekurangan pasokan nutrisi.


d. Usus Besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri atas kolon asendens (naik), kolon transversum (mendatar), dan kolon desendens (menurun) dan berakhir pada anus.  Di antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum). Perhatikan Gambar 4.17! Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing (apendiks) yang berisi massa sel darah putih yang berperan dalam imunitas.

Struktur Usus Besar pada Manusia

Bahan makanan yang sampai pada usus besar dapat dikatakan sebagai  zat-zat sisa. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Zat sisa tersebut terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna, misalnya selulosa. 

Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali  bakteri Escherichia coli yang membantu membusukkan sisa-sisa makanan tersebut. Bakteri  Escherichia coli mampu membentuk vitamin K dan B12.

Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) dan dikeluarkan melalui anus.

 

Referensi:

Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017 

Baca juga:

Sistem Pencernaan Manusia

01

 Sistem Pencernaan Manusia

02

 Nutrisi

03

 Mengidentifikasi Bahan Makanan pada Produk Kemasan

04

 Kebutuhan Energi

05

 Kalorimeter

06

 Jenis Nutrisi

07

 Mengidentifikasi Bahan Makanan yang Mengandung Lemak

08

Menguji Kandungan Lemak pada Camilan

09

 Uji Bahan Makanan

10

 Uji Kandungan Vitamin C pada Buah

11

 Diet Cokelat

12

 Organ Pencernaan Utama Manusia

13

 Model Penyerapan di Usus Halus

14

 Tekanan dalam Saluran Pencernaan

15

 Organ Pencernaan Tambahan pada Manusia

16

 Percobaan Pencernaan Kimiawi di Rongga Mulut

17

 Organ Pencernaan Enzim yang dihasilkan dan Fungsinya

18

 Gangguan Sistem Pencernaan

19

 Penyakit Mag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar