![]() |
Lumba-lumba |
1. Mekanisme Melihat dengan Memanfaatkan Suara
Kita
selalu melihat lumba-lumba di permukaan air, tetapi lumba-lumba menghabiskan
sebagian besar waktunya di kedalaman lautan yang gelap. Bagi beberapa makhluk hidup,
lautan yang gelap akan menyulitkan untuk melihat sesama mereka dan mencari
makan, namun lumba-lumba dapat melihat lebih baik dalam gelapnya lautan
daripada kemampuan kita melihat dalam terangnya cahaya. Bagaimanakah proses
lumba-lumba dapat melihat di kegelapan? Tuhan menciptakan lumba-lumba dengan
sistemnya yang lengkap dan sempurna, yang memungkinkan mereka menemukan arah
dengan merasakan getaran suara. Para ilmuwan menamakan sistem ini “ekolokasi”.
Bagaimana mereka dapat melakukannya?
Lumba-lumba
bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini,
terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui
kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantung udara
pada lumba-lumba berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang
dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang
pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara
terputus-putus.
Suara
lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba
mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di
bagian rahang bawahnya yang disebut “jendela akustik”. Dari sini, informasi
suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk
diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci
tentang jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya. Berkat
perangkat ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan
samudra. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar
laut layaknya alat pemindai elektronik. Sistem berteknologi tinggi yang terbuat
dari daging dan tulang yang ditempatkan dalam tubuh seekor makhluk laut adalah
bukti kehebatan dan kesempurnaan ciptaan Tuhan.
Kapal
selam modern menemukan arah dengan menggunakan sonar. Lumba-lumba telah
menggunakan teknologi jutaan tahun lebih awal dibandingkan manusia yang baru
menemukannya di abad ke-20. Mustahil seekor binatang mampu memiliki sistem sedemikian
menakjubkan atas kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba
adalah bukti bahwa Tuhan telah menciptakan mereka.
Sistem
sonar frekuensi tinggi ini tidak hanya berfungsi mengindra benda-benda di
lautan. Lumba-lumba juga menggunakannya untuk mencari makan. Lumba-lumba dalam
suatu kelompok mengarahkan gelombang suara kuat ini pada sekelompok ikan.
Dengan cara ini, lumba-lumba membuyarkan kawanan ikan dan dengan mudah
menangkapnya. Ikan dilumpuhkan dengan senjata ini, dan turut menjadi mangsa
mudah bagi burung-burung laut.
Lumba-lumba
juga menggunakan sistem sonar untuk berkomunikasi secara mengagumkan. Mereka
mampu saling berkirim pesan meski terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km.
Artinya, seekor lumba-lumba di selat Bosphorus dapat berkomunikasi dengan
rekannya di selat Dardanela. Lumba-lumba paling sering berkomunikasi secara
menakjubkan untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.
2. Tidur dengan Sebelah
Mata dan Sebelah Otak
Tuhan
menciptakan setiap makhluk dengan sistem penglihatan menakjubkan sesuai
keperluannya. Manusia memiliki mata mengagumkan yang memungkinkan mereka
melihat di daratan tetapi di dalam air, penglihatannya sangat kabur. Alasannya,
mata manusia tidak mampu fokus di dalam air. Sebagai jalan keluar, manusia
menggunakan kacamata renang yang membentuk kantung udara di sekeliling mata.
Manusia hanya mampu melihat jelas dengan bantuan kacamata renang.
Sama
halnya, manusia menggunakan kamera berteknologi tinggi untuk memotret di dalam
air. Mata lumba-lumba layaknya kamera khusus yang memungkinkan mereka melihat
jelas di bawah dan di atas permukaan air. Mereka memiliki lensa mata kenyal
yang dapat mengembang dan mengerut sehingga mampu berfokus di bawah dan di atas
permukaan air. Ini sangat diperlukan bagi lumba-lumba. Setiap kali muncul ke
permukaan, lumba-lumba secara seksama memperhatikan pergerakan kawanan burung
di sekitar mereka. Sebab, di tempat burung berkumpullah terdapat sekumpulan
ikan. Lumba-lumba sangat tahu akan hal ini, dan memanfaatkannya untuk mencari
mangsa dengan mudah. Desain istimewa mata lumba-lumba juga melindungi mata
mereka dari air laut yang asin.
Mata
lumba-lumba memiliki ciri khusus lainnya: setiap mata dapat berfokus pada satu
titik yang berbeda pada saat bersamaan. Karenanya, seekor lumba-lumba dapat
melihat ke depan dengan satu mata untuk menentukan arah berenangnya sambil
berjaga-jaga dari bahaya dengan mata yang lain. Bila perlu, lumba-lumba dapat
menutup salah satu matanya dan mengistirahatkan separuh otaknya. Selang beberapa
lama, ia ganti melakukan hal yang sama pada mata dan separuh otaknya yang lain.
Dengan cara ini, lumba-lumba tidak pernah tertidur penuh dan selalu terjaga
dari bahaya.
Pendukung
teori evolusi menyatakan, makhluk hidup dengan seluruh sistem sempurnanya
muncul ke dunia dengan sendirinya tanpa sengaja diciptakan. Jika ini benar,
maka sistem sonar dan perangkat penglihatan lumba-lumba yang canggih itu juga
ada karena kebetulan, padahal tak seorang pun akan berkata bahwa sistem sonar
elektronik atau kamera ada dengan sendirinya tanpa sengaja dibuat.
Anggapan
bahwa mata lumba-lumba yang berteknologi jauh melebihi kamera biasa, atau
desain sistem sonarnya terbentuk secara kebetulan semata, sungguh tidak masuk
akal. Keberadaan perangkat berteknologi maju pada tubuh seekor makhluk hidup
menunjukkan kita pada satu kenyataan pasti: Tuhan menciptakan lumba-lumba dan
memberi mereka keistimewaan.
3. Kulit yang Bergerak
Menggelombang
Manusia
berupaya membuat kapal laut yang tahan terhadap segala keadaan. Namun, ada satu
lagi rintangan utama yang harus diatasi oleh kapal laut, yakni kuatnya gaya
hambatan air. Semakin cepat kapal bergerak, semakin besar hambatan airnya.
Karenanya, para insinyur hidrodinamika berusaha menjadikan hambatan ini sekecil
mungkin ketika merancang kapal, perahu, dan kapal selam. Tenaga sangat besar
pada motor pendorong kapal laut diperlukan guna mengimbangi gaya hambat ini.
Lumba-lumba
senang berenang dengan kecepatan tinggi. Tentunya, kapal laut dengan kecepatan
seperti ini akan mengalami gaya hambat sangat kuat. Namun ini bukan masalah
bagi lumba-lumba karena Tuhan, yang menciptakan mereka dari ketiadaan, telah
menciptakan segala perangkat yang mereka perlukan. Tubuh dan kulitnya dirancang
khusus untuk mengurangi hambatan air sebanyak mungkin. Saat lumba-lumba mulai
berenang cepat, lapisan tipis air terbentuk di permukaan kulit mereka. Lapisan
tipis air ini dinamakan “lapisan penghalang”. Kulit ini diciptakan dengan
kelenturan yang memungkinkannya bergerak menggelombang ketika turbulensi terjadi.
Kulit ini mencegah terjadinya gaya hambat air dengan bergerak menggelombang
berlawanan arah dengan gerak turbulensi pada “lapisan penghalang”. Hasilnya,
gerakan renang yang cepat tanpa menimbulkan suara. Desain ini sungguh merupakan
keajaiban teknik.
Setelah
empat tahun penelitian, para insinyur Jerman yang menemukan desain kulit
lumba-lumba, menirunya dan berhasil membuat lapisan luar kapal selam dengan
sifat yang sama. Kapal selam yang dirancang menggunakan lapisan ini berhasil
menaikkan 250% kecepatannya. Rancangan menakjubkan yang berusaha ditiru oleh
manusia ini mustahil ada begitu saja dengan sendirinya tanpa disengaja. Sistem
sempurna tanpa cacat tersebut pastilah dibuat oleh suatu Kecerdasan Maha
Tinggi. Sekali lagi, ini membuktikan kepada kita, Tuhan telah menciptakan
lumba-lumba. Rancangan menakjubkan pada lumba-lumba hanyalah satu di antara
contoh tidak terhitung yang memperlihatkan kesempurnaan penciptaan.
Referensi
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Gambar Lumba-lumba dari https://pixabay.com/id
Baca juga:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar