Getaran
dan gelombang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut beberapa
pemanfaatan gelombang dalam teknologi.
1. Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi
(USG) merupakan teknik pencitraan untuk diagnosis dengan menggunakan gelombang
ultrasonik. Frekuensi yang digunakan berkisar antara 1-8 MHz. USG dapat digunakan untuk melihat struktur
internal dalam tubuh, seperti tendon, otot, sendi, pembuluh darah, bayi yang
berada dalam kandungan, dan berbagai
jenis penyakit, seperti kanker.
Gambar (a) Transduser USG, (b) Komputer Pemroses Hasil USG, (c) Hasil USG Bayi |
Bagaimana gelombang bunyi dapat menghasilkan gambar? Proses pembentukan gambar dari bunyi dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu pemancaran gelombang, penerimaan gelombang pantul, dan interpretasi gelombang pantul. Alat USG akan memancarkan berkas gelombang ultrasonik ke jaringan tubuh menggunakan alat pemancar sekaligus penerima gelombang yang disebut transduser.
Gelombang
yang dipancarkan akan dipantulkan sebagian oleh jaringan tubuh dengan besar
yang beragam, baik jangka waktu pantulan dan besar kecilnya gelombang yang
dipantulkan. Gelombang yang dipantulkan oleh jaringan tubuh selanjutnya
diterima oleh transduser. Selanjutnya transduser akan mengubah gelombang yang
diterima menjadi sinyal listrik, kemudian dihantarkan menuju komputer. Komputer
selanjutnya akan memeroses dan mengubah sinyal listrik menjadi gambar.
2. Sonar
Sonar
(Sound Navigation and Ranging) dapat digunakan
untuk menentukan kedalaman dasar
lautan yang diperoleh dengan cara memancarkan bunyi ke dalam air. Gelombang
bunyi akan merambat menurut garis lurus hingga mengenai sebuah penghalang,
misalnya dasar laut. Ketika gelombang bunyi mengenai penghalang, sebagian
gelombang itu akan dipantulkan kembali ke kapal sebagai gema. Waktu yang
dibutuhkan gelombang bunyi untuk bergerak turun ke dasar dan kembali ke atas
diukur dengan cermat.
Data
waktu dan cepat rambat bunyi di air laut dapat digunakan untuk menghitung jarak
kedalaman laut dengan menggunakan persamaan:
dengan: s = Kedalaman lautan, v = Kecepatan gelombang ultrasonic, t = Waktu tiba gelombang ultrasonic.
Perhatikan
Gambar berikut! Untuk mengukur kedalaman laut, diperlukan transduser dan
detektor. Transduser akan mengubah sinyal listrik menjadi gelombang ultrasonik
yang dipancarkan ke dasar laut. Pantulan dari gelombang tersebut akan
menimbulkan efek gema (echo) dan dipantulkan kembali ke kapal, kemudian
ditangkap detektor.
![]() |
Gambar Mengukur Kedalaman Laut |
Sistem penerima pada kapal akan melakukan penghitungan mengenai jarak objek, dengan menggunakan rumus yang telah kamu pelajari sebelumnya. Selain untuk mengukur kedalaman laut, sonar juga banyak digunakan nelayan modern untuk menentukan lokasi di mana ikan berada, kondisi ombak, dan kecepatan arus air laut.
Tahukah
kamu bahwa sonar ternyata menirukan proses lumba-lumba dalam mencari mangsanya
yang telah digunakan lumba-lumba sejak jutaan tahun lalu? Menakjubkan bukan?
Mustahil seekor binatang mampu memiliki sistem sedemikian menakjubkan atas
kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba adalah bukti bahwa
Tuhan Maha Kuasa dan telah menciptakan hewan tersebut begitu sempurna.
3. Terapi Ultrasonik
Terapi
ultrasonik merupakan terapi yang menggunakan gelombang ultrasonik untuk
keperluan medis. Metode yang digunakan yaitu dengan memancarkan gelombang
dengan frekuensi tinggi (800-2.000 kHz) pada jaringan tubuh. Beberapa bentuk
terapi ultrasonik misalnya terapi fisik, yang biasa digunakan untuk menangani
keseleo pada ligamen, keseleo pada otot, tendonitis, inflamasi sendi, dan
osteoartritis. Selain itu, tingginya energi gelombang ultrasonik, juga dapat
digunakan untuk memecah endapan batu pada penderita batu ginjal atau yang
dikenal dengan lithotripsi. Perhatikan Gambar berikut!
![]() |
Gambar Terapi Batu Ginjal dengan Gelombang Ultrasonik |
Gelombang ultrasonik juga dapat digunakan untuk membersihkan gigi dan penanganan penyakit katarak. Ultrasonik juga dapat dimanfaatkan untuk mengantarkan obat tertentu secara efektif pada suatu organ yang terkena penyakit, misalnya mengantarkan obat kemoterapi terhadap sel-sel kanker dalam otak. Masih banyak lagi manfaat ultrasonik untuk terapi. Agar kamu dapat menguasai dan memanfaatkan dengan baik, kamu harus rajin belajar dan pantang menyerah!
4. Pembersih Ultrasonik
Pernahkah
kamu mendengar pembersih ultrasonik? Pembersih ultrasonik merupakan alat yang
menggunakan gelombang ultrasonik dengan frekuensi antara 20-400 KHz dan cairan
pembersih tertentu (dapat juga menggunakan air biasa), untuk membersihkan suatu
benda. Benda-benda yang biasa dibersihkan menggunakan alat pembersih ultrasonik
seperti, perhiasan, lensa, jam tangan, alat bedah, alat musik, alat
laboratorium, dan alat-alat elektronik tertentu.
Pembersih
ultrasonik akan menghasilkan gelembung-gelembung cairan pembersih yang
terbentuk akibat adanya gelombang ultrasonik bertekanan tinggi. Pergerakan
gelembung cairan menghasilkan gaya yang besar untuk melepaskan kotoran seperti
debu, minyak, cat, bakteri, dan jamur yang melekat pada suatu benda. Gelembung
cairan mampu masuk ke dalam lubang-lubang kecil yang sulit dibersihkan dengan
cara biasa, sehingga untuk membersihkannya tidak perlu dilakukan pembongkaran.
Gambar (a) Alat Pembersih Ultrasonik, (b) Gelombang dan Gelembung dalam Pembersih Ultrasonik, (c) Mesin yang Dibersihkan dengan Alat Pembersih Ultrasonik |
5. Sonifikasi
Sonifikasi
(sonification) adalah proses pemberian energi gelombang ultrasonik pada suatu
bahan (larutan atau campuran), sehingga bahan tersebut dapat dipecah menjadi
bagian yang sangat kecil. Di dalam laboratorium, sonifikasi dilakukan dengan
bantuan alat yang disebut sonikator. Pada alat pembuatan kertas, juga terdapat
alat yang memancarkan gelombang ultrasonik pada serat selulosa, sehingga
tersebar lebih merata dan menjadikan kertas lebih kuat.
![]() |
Gambar Sonikator |
Sonifikasi dapat digunakan untuk produksi nanopartikel, seperti nanoemulsi dan nanokristal. Sonifikasi juga dapat mempercepat ekstraksi (pengambilan) minyak dari dalam jaringan tumbuhan dan pemurnian minyak bumi. Pada aplikasi biologis, sonifikasi sering digunakan untuk merusak atau menonaktifkan material organik. Misalnya, untuk merusak membran sel dan melepaskan isi selulernya atau yang dikenal dengan istilah sonoporasi.
6. Pengujian Ultrasonik
Pengujian
ultrasonik (ultrasonic testing) merupakan teknik pengujian yang berdasarkan
pada penyaluran gelombang ultrasonik pada objek atau material yang diuji.
Gelombang yang digunakan memiliki frekuensi sekitar 0,1 - 15 Mhz. Dengan
menggunakan teknik pantulan gelombang ultrasonik yang dipancarkan ke dalam
benda, kerusakan pada bagian dalam benda, ketebalan, dan karakteristiknya dapat
dideteksi, misalnya kerusakan akibat korosi pada logam.
Pengujian
ultrasonik banyak dilakukan dalam produksi
logam baja dan aluminium, produksi pesawat, automotif, dan industri
lainnya. Perhatikan Gambar berikut! Penggunaan alat uji ultrasonik banyak
memiliki keunggulan, antara lain memiliki daya yang tinggi untuk menembus suatu
bahan, memiliki sensitivitas yang tinggi, akurat, tidak berbahaya, dan mudah
dibawa.
Gambar (a) Alat Uji Ultrasonik, (b) Teknisi Menguji Kebocoran pada Pipa Besi Menggunakan Alat Uji Ultrasonik |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar