Senin, 09 Mei 2022

Bunyi dalam Kehidupan

 

Dalam karnaval musik, alat-alat musik meng-hasilkan berbagai bunyi yang enak didengar.
Dalam karnaval musik, alat-alat musik meng-hasilkan berbagai bunyi yang enak didengar.

Setiap hari, kita dapat mendengar suara burung berkicau, orang bernyanyi, klakson mobil atau kendaraan bermotor. Pada gambar di atas, dalam karnaval musik, alat-alat musik menghasilkan berbagai bunyi yang enak didengar. Mengapa kamu dapat mendengar suara tersebut? Suara yang kamu dengar dikenal dengan bunyi. Bunyi merupakan gelombang longitudinal yang merambatkan energi gelombang di udara sampai terdengar oleh reseptor pendengar.

Agar mengetahui bagaimana bunyi ini dibentuk, lakukan kegiatan seperti gambar di bawah. Peganglah garpu tala!  Pukullah garpu tala dengan alat pemukul garpu tala hingga mengeluarkan suara! Sentuh garpu tala dengan tanganmu, apa yang kamu rasakan? Pada saat Garputala dipukul, menjadi bergetar, dan menghasilkan bunyi.

Garputala yang dipukul bergetar & menghasilkan bunyi
Garputala yang dipukul bergetar & menghasilkan bunyi

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, kamu dapat menemukan bahwa tong, senar, dan garpu tala mengeluarkan suara pada saat benda-benda tersebut bergetar. Namun pada saat benda-benda itu diam, ketiga benda itu tidak bersuara. Suara tersebut dikenal dengan bunyi.

Gambar Getaran garputala membuat pola rapatan dan renggangan dengan frekuensi tertentu
Gambar Getaran garputala membuat pola rapatan dan renggangan dengan frekuensi tertentu

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bunyi ditimbulkan oleh benda-benda yang bergetar. Bunyi garpu tala menuju telinga dihantarkan oleh rapatan dan regangan partikel-partikel udara. Pada waktu bunyi keluar dari garpu tala, langsung akan menumbuk molekul-molekul udara. Molekul udara ini akan menumbuk udara di sebelahnya yang mengakibatkan terjadinya rapatan dan regangan, demikian seterusnya sampai ke telinga. Perhatikan Gambar di bawah ini!

Gamba Gelombang Bunyi yang Merambat Menuju Telinga
Gambar Gelombang Bunyi yang Merambat Menuju Telinga

Apakah molekul udara berpindah? Molekul udara tidak berpindah, tetapi hanya  merapat  dan  merenggang.  Bunyi  sampai di telinga  karena  merambat dalam bentuk gelombang. Gelombang yang tersusun dari rapatan dan regangan adalah gelombang longitudinal.

Tanpa adanya medium atau zat perantara, bunyi tidak dapat merambat. Hal ini mengakibatkan bunyi termasuk jenis gelombang mekanis. Begitu pula ketika kita mendengar bunyi akan dirambatkan ke telinga kita melalui udara.

Jadi dapat disimpulkan bahwa bunyi dapat terdengar bila ada (1) sumber bunyi, (2) medium/zat perantara, dan (3) alat penerima / pendengar.

Seberapa cepat kita dapat mendengar bunyi? Ahli fisika bernama Miller melakukan percobaan untuk mengukur kecepatan bunyi di udara dengan menembakkan peluru sebagai sumber bunyi dan meletakkan detektor pada jarak tertentu. Pada percobaan tersebut, kecepatan bunyi tergantung pada temperatur.

Semakin rendah suhu udara, maka semakin besar kecepatan bunyi. Hal ini yang menjelaskan mengapa pada malam hari bunyi terdengar lebih jelas daripada siang hari. Pada siang hari gelombang bunyi dibiaskan ke arah udara yang lebih panas (ke arah atas) karena suhu udara di permukaan bumi lebih dingin dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya. Berlawanan pada malam hari, gelombang bunyi dipantulkan ke arah yang lebih rendah karena suhu permukaan bumi lebih hangat dibandingkan dengan udara pada bagian atasnya.

Selain dipengaruhi oleh suhu, cepat rambat bunyi di udara juga dipengaruhi oleh jenis medium. Medium manakah yang akan menghantarkan bunyi paling cepat? Perhatikan Tabel berikut!

Tabel Cepat Rambat Bunyi pada Berbagai Medium

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs Saeful Karim – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah  Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/ Rinie Pratiwi P, -Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII/oleh H. Moch. Agus Krisno; editor Intan Mahanani. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII/oleh Wasis, Sugeng Yuli Irianto. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008. 

Baca juga:

Getaran, Gelombang, dan Bunyi  dalam Kehidupan Sehari-hari

01

Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan

02

Getaran dalam Kehidupan

03

Aktivitas Percobaan Getaran

04

Gelombang dalam Kehidupan

05

Percobaan Gelombang

06

Percobaan Gelombang Transversal

07

Percobaan Gelombang Longitudinal

08

Bunyi dalam Kehidupan

09

Percobaan Bergetar Menimbulkan Bunyi

10

Frekuensi Bunyi

11

Karakteristik Bunyi

12

Percobaan Frekuensi pada Garpu Tala

13

Percobaan Frekuensi Nada pada Senar

14

Percobaan Resonansi Bunyi

15

Percobaan Pemantulan Bunyi

16

Mekanisme Pendengaran Manusia

17

Pengamatan Struktur dan Fungsi Pendengaran

18

Percobaan Proses Pendengaran

19

Pendengaran pada Hewan

20

Aplikasi Getaran dan Gelombang dalam Teknologi

21

Inspirasi Teknologi dari Kehidupan Lumba-lumba

Tidak ada komentar: