Infografis tentang manfaat berhenti merokok |
Coba lihat infografis di atas tentang manfaat berhenti merokok dan kaitannya dengan kesehatan manusia yang semakin membaik. Tertulis di infografis tersebut bahwa dalam 5 hari saat seseorang berhenti merokok maka sistem peredaran darahnya sudah membaik.
Rokok
sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Merokok merupakan suatu
kegiatan tidak bermanfaat yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan serta
menghambur-hamburkan uang. Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar, anak-anak
remaja yang merokok mengalami peningkatan sebesar 1,9% dari tahun 2013 ke tahun
2018 (Kementerian Kesehatan, 2020). Tentu saja hal ini sangat mencemaskan,
mengingat remaja sekarang adalah generasi yang akan meneruskan pembangunan bangsa.
Di
dalam rokok terdapat zat-zat yang mampu menginfeksi dan merusak sistem
pernapasan kalian. Dalam satu kali hisapan rokok terdapat sekitar 4.000 zat
kimia berbahaya, contohnya tar, karbon monoksida, dan nikotin.
A. Zat kimia berbahaya
dalam rokok
1. Tar
Tar adalah
zat berwarna hitam dan sedikit lengket ketika rokok dibakar. Ketika seseorang
menghirup asap rokok, tar akan menempel pada silia yang terdapat pada trakea,
bronkus, dan jalur pernapasan. Tar membuat silia menggumpal, sehingga tidak
dapat berfungsi untuk menyaring zat-zat yang berbahaya bagi paru-paru. Tar juga
mengandung bahan yang mengakibatkan kanker.
2. Karbon monoksida
Ketika
rokok dibakar, akan dihasilkan suatu gas yang tidak berbau dan berwarna disebut
karbon monoksida. Gas ini sangat berbahaya, karena mampu mengikatkan diri ke
hemoglobin dan mengambil sebagian tempat oksigen, lalu turut dalam proses
peredaran darah. Tentu saja ini menyebabkan jumlah oksigen yang diantarkan
darah ke seluruh tubuh menjadi berkurang. Untuk mendapatkan tambahan oksigen,
maka seorang perokok akan bernapas lebih berat dan detak jantung pun akan
meningkat. Banyaknya karbon monoksida di dalam darah meningkat seiring
banyaknya rokok yang dikonsumsi. Darah seorang perokok kemungkinan memiliki
lebih sedikit oksigen dibandingkan yang bukan perokok.
3. Nikotin
Nikotin
bersifat stimulan yang artinya meningkatkan kinerja suatu organ. Nikotin
membuat jantung berdetak lebih kencang serta meningkatkan tekanan darah.
Semakin banyak nikotin yang di konsumsi melalui rokok, akan menyebabkan
kecanduan dan membuat orang sulit berhenti merokok.
B. Penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh rokok
Infografis kandungan dalam sebatang rokok |
Perokok mengalami berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah batuk yang sulit berhenti. Adanya penggumpalan silia di jalur pernapasan membuat lendir sulit untuk dikeluarkan. Penumpukan lendir juga mengakibatkan sempitnya jalan napas, sehingga menghalangi masuknya oksigen. Berikut penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok.
a. Bronkitis
Bronkitis
adalah iritasi yang terjadi pada jalur napas atau bronkus. Iritasi tersebut
menyebabkan jalur napas menyempit karena tertutup oleh lendir. Orang yang
menderita bronkitis akan mengalami kesulitan bernapas. Jika iritasi ini terus-menerus
terjadi dalam waktu yang lama, maka akan menjadi bronkitis kronis yang
menyebabkan kerusakan permanen pada jalur napas atau bronkus. Gambar berikut
menunjukkan bronkus yang mengalami bronkitis.
Jalur napas yang mengalami bronkitis |
b. Aterosklerosis
Beberapa
zat kimia yang ada di dalam rokok dapat masuk ke dalam sistem peredaran darah manusia.
Zat-zat tersebut mengiritasi pembuluh darah. Iritasi tersebut ikut
berkontribusi dalam penyumbatan lemak pada pembuluh darah.
c. Kanker paru-paru
Pada
tahun 2018 penderita yang meninggal akibat kanker paru-paru di Indonesia
mencapai 26.000 jiwa (Yayasan Kanker Indonesia, 2020). Penyebab dari kanker
paru-paru adalah kebiasaan buruk merokok. Ada sekitar 50 zat di dalam rokok
yang menyebabkan kanker. Sel kanker tumbuh dan mengambil alih tempat di
paru-paru yang dipergunakan untuk pertukaran gas. Akibatnya pertukaran gas
antara oksigen dan karbon dioksida menjadi tidak maksimal. Gambar berikut menggambarkan
sel kanker yang menyerang paru-paru.
Perbandingan antara paru-paru yang sehat dengan yang terkena kanker |
d. Emfisema
Emfisema
adalah penyakit yang merusak bagian paru-paru yaitu alveolus, sehingga
penderita penyakit ini tidak dapat mengambil oksigen maupun mengeluarkan
karbondioksida secara maksimal, akibatnya penderita memiliki nafas yang pendek.
Penyakit ini bersifat permanen, bahkan jika seorang perokok berhenti merokok
sekalipun. Gambar di bawah menggambarkan paru-paru yang sehat dan paru-paru
yang mengalami emfisema.
C. Resiko Perokok pasif
Tidak
hanya perokok saja yang mendapatkan efek buruk dari merokok, orang di
sekitarnya juga. Orang di sekitar perokok yang mendapatkan efek buruk dari
seorang perokok disebut perokok pasif. Mereka juga menghirup asap rokok serta
kandungan bahan kimianya secara tidak sengaja, sehingga mereka pun dapat terpapar penyakit-penyakit
yang telah disebutkan di atas. Berikut adalah risiko yang didapat oleh perokok
pasif.
Risiko yang dialami oleh perokok pasif |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Okky Fajar Tri Maryana, Dkk. ISBN: 978-602-244-383-4
Baca juga:
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 | |
23 | |
24 | |
25 | |
26 | |
27 | |
28 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar