![]() |
Gambar Penggaris Plastik yang Digetarkan |
A. Klasifikasi Frekuensi Bunyi
Apakah
semua bunyi dapat terdengar oleh telinga manusia? Ketika guru menggetarkan
penggaris di meja dengan getaran kurang dari 20 getaran per sekon, kita tidak
dapat mendengar bunyi. Kita baru dapat mendengarkan bunyi ketika penggaris
menghasilkan 20 getaran per sekon atau lebih.
Berdasarkan
frekuensinya, bunyi dibagi menjadi tiga, yaitu infrasonik, audiosonik, dan
ultrasonik. Bunyi infrasonik memiliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Bunyi
infrasonik hanya mampu didengar oleh hewan-hewan tertentu seperti jangkrik dan
anjing.
Bunyi yang memiliki frekuensi 20-20.000 Hz disebut audiosonik. Manusia dapat mendengar bunyi hanya pada kisaran ini. Bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik. Kelelawar, lumba-lumba, dan anjing adalah contoh hewan yang dapat mendengar bunyi ultrasonik.
![]() |
Klasifikasi Frekuensi Bunyi |
Anjing adalah salah satu contoh hewan yang mampu menangkap bunyi infrasonik, audiosonik, dan ultrasonik (kurang dari 20 Hz hingga 40.000 Hz). Anjing akan terbangun jika mendengar langkah kaki manusia walaupun sangat pelan. Hal ini menjadi alasan oleh sebagian orang untuk memanfaatkan anjing sebagai penjaga rumah.
Selain
anjing, kelelawar juga mampu memanfaatkan bunyi dengan baik. Kelelawar dapat
mengeluarkan gelombang ultrasonik saat terbang. Pada malam hari, mata kelelawar
mengalami disfungsi (pelemahan fungsi). Kelelawar menggunakan indra
pendengarannya untuk “melihat”. Kelelawar mengeluarkan bunyi ultrasonik
sebanyak mungkin. Kemudian, kelelawar mendengarkan bunyi pantul tersebut untuk
mengetahui letak suatu benda dengan tepat, sehingga kelelawar mampu terbang
dalam keadaan gelap tanpa menabrak benda-benda di sekitarnya. Mekanisme untuk
memahami keadaan lingkungan dengan bantuan bunyi pantul ini sering disebut dengan
sistem ekolokasi.
B. Ayo, Kita Diskusikan
Sebuah
sumber bergetar menghasilkan frekuensi 40 kHz. Hitunglah panjang gelombang
bunyi tersebut jika cepat rambatnya 1.500 m/s!
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar