Percobaan Reaksi Kimia |
A.
Persamaan reaksi:
Gambaran reaksi kimia yang
terdiri atas rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi disertai koefisien
masing–masing.
Misal: reaksi gas hidrogen dan gas oksigen membentuk
air
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)
Lambang-lambang yang digunakan:
→ menghasilkan
+ ditambah
(s) solid (padatan)
(g) gas
(l) liquid (cairan)
(aq) aquous (terlarut dalam air)
B. Koefisien
Reaksi:
Adalah bilangan yang
mendahului rumus kimia zat dalam persamaan reaksi
2H2 (g) + O2 (g)
→ 2H2O (l)
2H2
(g) + 1O2 (g)→
2H2O (l)
koefisien hidrogen adalah 2, koefisien oksigen
adalah 1, dan koefisien air adalah 2.
C.
Penulisan persamaan reaksi:
Dapat dilakukan dalam dua langkah sebagai berikut :
a. Menuliskan rumus kimia zat pereaksi dan produk, lengkap dengan
keterangan tentang wujudnya.
b. Penyetaraan, yaitu memberikan koefisien yang sesuai dengan
jumlah atom setiap unsur sama pada kedua rumus.
D.
Penyetaraan persaman reaksi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Tetapkan koefisien salah satu zat, biasanya yang memiliki
rumus paling kompleks sama dengan satu, sedangkan zat lain diberikan koefisien
sementara berupa huruf.
b. Terlebih dahulu setarakan unsur yang terkait langsung dengan
zat yang diberi koefisien satu.
c. Setarakan unsur yang lain.
Contoh
Reaksi gas metana (CH4) dengan gas
oksigen (O2) membentuk gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
Langkah 1:
Menuliskan rumus kimia pereaksi dan hasil reaksi:
CH4 (g) + O2 (g) → CO2 (g) + H2O (g)
Langkah 2 (Penyetaraan):
1. Tetapkan koefisien CH4 = 1, sedangkan yang lain
dengan huruf.
CH4 (g) + aO2 (g)
→ bCO2 (g)
+ cH2O (g)
2. Setarakan atom C dan H.
a) Perhatikan jumlah atom C di sebelah kiri = 1 ;
berarti jumlah atom C di sebelah kanan (b)
= 1.
b) Perhatikan jumlah atom H di sebelah kiri = 4 ;
berarti jumlah atom H di sebelah kanan = 2c, berarti 2c = 4, atau c = 2
3. Setarakan jumlah atom O, jumlah atom O di ruas
kiri = 2a. Di ruas kanan = 2 + 2 = 4, berarti 2a = 4 atau a = 2.
Dengan demikian diperoleh persamaan reaksi sebagai berikut
CH4 (g) + 2O2 (g)
→ CO2
(g) + 2H2O (g)
E. Macam-macam Reaksi Kimia
1. Reaksi Penggabungan
Yaitu dua atau lebih zat tergabung membentuk zat
lain.
Rumus: A + B → AB
Contoh
Reaksi hidrogen dengan oksigen membentuk air
2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)
2. Reaksi Penguraian
Yaitu reaksi satu zat terurai menjadi dua atau lebih
zat.
Reaksi ini membutuhkan energi berupa kalor, cahaya,
dan listrik.
Rumus: AB → A + B
Contoh
Penguraian air oleh listrik menghasilkan hidrogen
dan oksigen
listrik
2H2O (aq ) → 2H2 (g)
+ O2 (g)
3. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian tunggal terjadi bila satu unsur
menggantikan unsur lain dalam satu senyawa.
Untuk menyelesaikan persamaan reaksi penggantian
terdapat dua persamaan, yaitu :
a. Bila A menggantikan B sebagai berikut:
A + BC → B + AC
b. Bila D menggantikan C sebagai berikut:
D + BC → C + BD
Contoh
Sebuah kawat tembaga dimasukkan ke dalam larutan
perak nitrat.
Tembaga lebih aktif daripada perak, maka tembaga
menggantikan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat berwarna biru.
Reaksi antara tembaga dengan perak nitrat, sebagai
berikut:
Cu (s) + 2AgNO3 (aq) → 2Ag (s) + Cu(NO3)2 (aq)
F.
Reaksi kimia yang terjadi mengakibatkan beberapa perubahan, antara lain:
a. Terbentuk Endapan: Air direbus kemudian didinginkan, maka ada kapur yang menempel
pada panci
b. Menghasilkan Gas: Karbit yang dicampur dengan air akan bereaksi menghasilkan gas
karbit.
c. Perubahan Suhu: kayu dibakar menghasilkan panas
G.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi, antara lain:
a. Ukuran Partikel: semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat reaksi yang terjadi.
b. Suhu: Semakin tinggi suhu reaksi, semakin cepat reaksi berlangsung
Referensi:
(1) Ilmu
pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati —
Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
(2) Gambar: 4.bp.blogspot.com
Baca berikutnya ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar