Rabu, 30 Oktober 2013

Perpindahan Kalor

A. Cara Perpindahan Kalor

Kalor dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kalor dapat berpindah dengan tiga cara, yaitu konduksi atau hantaran, konveksi atau aliran, dan radiasi atau pancaran.

1) Konduksi atau Hantaran

Konduksi atau Hantaran
Konduksi atau Hantaran

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

2) Konveksi atau Aliran

Konveksi
Konveksi atau Aliran

Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.

3) Radiasi atau Pancaran

Radiasi atau Pancaran
Radiasi atau Pancaran

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat perantara.


B. Penerapan Perpindahan Kalor

Baju cerah mengurangi penyerapan kalor.
Baju cerah mengurangi penyerapan kalor

1) Pada siang hari yang panas, orang lebih suka memakai baju cerah daripada baju gelap. Hal ini bertujuan untuk mengurangi penyerapan kalor.


Cat mengkilap mengurangi penyerapan kalor
Cat mengkilap mengurangi penyerapan kalor

2) Cat mobil atau motor dibuat mengkilap untuk mengurangi penyerapan kalor.

Jaket tebal menahan panas
Jaket tebal menahan panas

3) Mengenakan jaket tebal atau meringkuk di bawah selimut tebal saat udara dingin badan merasa nyaman.

Dinding termos mengkilap menahan panas
Dinding termos mengkilap menahan panas

4) Dinding termos dilapisi perak agar mengkilap untuk menahan kalor.


C. Terjadinya Angin Darat dan Angin Laut

1) Angin Laut

Angin laut terjadi pada siang hari
Angin laut terjadi pada siang hari

Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan. Hal ini mengakibatkan udara panas di daratan akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari permukaan laut, sehingga terjadi gerakan udara dari laut menuju ke darat yang biasa disebut angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari, biasa digunakan oleh nelayan tradisional untuk pulang ke daratan.

2) Angin Darat

Angin darat terjadi pada malam hari

Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada lautan. Hal ini mengakibatkan udara panas di permukaan air laut akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari daratan, sehingga terjadi gerakan udara dari darat menuju ke laut yang biasa disebut angin darat. Angin darat terjadi pada malam hari, biasa digunakan oleh nelayan tradisional untuk melaut mencari ikan.

Referensi:
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Wasis, Sugeng Iriyanto — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Gambar dari google images

Tidak ada komentar: