Permen lolipop dengan warna yang sangat cantik |
Coba kalian lihat Gambar di atas, kira-kira apa yang bisa kalian bayangkan mengenai rasa makanan tersebut dan apakah menurut kalian, makanan tersebut sangat menarik? Jika kalian menjawab makanan tersebut sangat menarik mata sehingga menggugah selera serta rasanya manis, kalian benar. Warna-warna yang menarik serta rasa yang sangat manis menjadi daya tarik sendiri, terutama untuk anak-anak. Tetapi tahukah kalian, makanan tersebut mengandung zat aditif? Apakah zat aditif itu? Zat aditif adalah segala jenis bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dengan tujuan untuk menambah dan memperkuat rasa, membuat warna yang lebih menarik, mengawetkan, memberi aroma, mengentalkan, dan mengemulsi bahan makanan.
Zat
aditif dibagi menjadi beberapa kelompok:
a. Zat pemanis
Contoh
zat pemanis alami adalah gula pasir, gula aren, gula kelapa. Tujuan dari zat
pemanis ini adalah untuk menambah rasa. Sementara zat pemanis buatan yang
sering kita temui di bahan makanan seperti permen atau soda adalah aspartam,
sorbitol, dan siklamat. Mengkonsumsi zat pemanis secara berlebihan akan memicu
penyakit seperti diabetes.
b. Zat pewarna
Zat
pewarna bertujuan untuk membuat warna makanan menjadi lebih menarik sehingga
menggugah selera. Zat pewarna alami seperti kunyit, bunga telang, buah naga,
atau daun suji biasa digunakan untuk memberi warna makanan dan tergolong aman
untuk dikonsumsi. Makanan yang diwarnai dengan pewarna sintetis, terutama
pewarna kain, akan menimbulkan penyakit berbahaya bagi tubuh seperti kanker.
c. Zat penyedap
Pernah
mendengar istilah makanan tidak enak tanpa micin? Nama ilmiah micin adalah
Monosodium Glutamat (MSG), zat yang berfungsi untuk meningkatkan rasa makanan
menjadi lebih gurih dan nikmat. MSG tidak baik jika dikonsumsi berlebihan karena
akan berdampak buruk untuk kesehatan, seperti menyebabkan pusing dan sakit
kepala. Batas maksimal untuk konsumsi MSG adalah 120 mg/ kg berat badan.
Sebenarnya bumbu-bumbu dapur seperti garam, bawang putih, bawang bombay, merica
juga bisa menjadi zat penyedap serta tentu saja lebih sehat dan alami.
d. Zat pengawet
Zat
pengawet ditambahkan untuk memperpanjang umur makanan dan mencegah pembusukan.
Pengasinan dan pemanisan adalah cara alami untuk memperpanjang umur makanan.
Contoh zat pengawet buatan seperti asam benzoat, natrium benzoat, dan potasium
benzoat. Mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung zat pengawet secara
berlebihan akan menimbulkan gangguan kesehatan seperti kanker.
e. Zat pemberi aroma
Biasanya
produsen makanan akan menambahkan zat pemberi aroma seperti aroma buah-buahan
untuk menggugah selera. Mereka menambahkan zat pemberi aroma supaya menyerupai
aroma buah alami. Bisa jadi makanan atau minuman yang kalian konsumsi bukan
berasal dari buah alami, tetapi hanya makanan atau minuman yang berperisa buah.
f. Zat pengental dan
pengemulsi
Zat
pengental dan pengemulsi makanan diberikan agar dapat menstabilkan dan memberi
struktur pada makanan sehingga terlihat lebih menarik. Contoh zat pengental
adalah agar-agar, tapioka, dan gelatin. Pengemulsi bertujuan untuk
mempertahankan penyebaran lemak di dalam air agar tidak pecah. Contoh
pengemulsi adalah lesitin yang terdapat pada makanan seperti mayonaise dan
mentega.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VIII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Okky Fajar Tri Maryana, Dkk. ISBN: 978-602-244-383-4.
Baca juga:
Bab 2 Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 | |
23 | |
24 | |
25 | |
26 | |
27 | |
28 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar