Bulan
menjadi benda langit yang banyak memengaruhi kehidupan manusia, terutama di
sisi religius dan budaya. Selain itu, aktivitas gerak Bulan juga digunakan
dalam pelayaran dan melaut bagi para nelayan.
1) Bulan Ramadhan
Buka puasa bersama setelah maghrib tiba |
Umat Islam menggunakan kalender Hijriah, yang perhitungannya menggunakan hasil pengamatan terhadap fase Bulan. Dalam satu bulan Hijriah, jumlah hari bisa 29 atau 30.
Hampir
semua ibadah dalam agama Islam ditentukan waktunya melalui gerak Bulan.
Pergantian hari dimulai saat Matahari tenggelam dan Bulan muncul, atau disebut
waktu maghrib. Ibadah puasa pada bulan Ramadhan dilakukan dari terbit fajar
(subuh) hingga maghrib.
Saat
ini perhitungan kalender Hijriah sudah dilakukan dengan menggunakan perhitungan
tertentu. Meski demikian, umat Islam tetap diperintahkan untuk menguatkan hasil
perhitungan tersebut dengan pengamatan langsung pada bentuk Bulan.
2) Hari Paskah
Perayaan Paskah |
Umat Kristen biasanya merayakan Paskah sekitar Maret-Mei. Siklus bulan digunakan untuk menentukan kapan tepatnya hari Paskah itu jatuh. Diputuskan bahwa hari raya Paskah ini diperingati pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama Paskah, yang jatuhnya pada tanggal 21 Maret atau sesudahnya.
3) Tilem
Umat Hindu sedang melakukan ritual Purnama |
Umat
Hindu melakukan ritual ibadah setiap malam bulan purnama tiba, juga saat bulan
baru. Hari suci pada malam bulan purnama disebut sebagai Purnama, sedangkan
malam bulan baru disebut Tilem. Pada kedua waktu tersebut umat Hindu memohon
berkah dan karunia Sang Pencipta.
4) Industri Garam dan
Perikanan
Nelayan melaut mengandalkan pengetahuan mereka tentang pasang surut |
Selain kegiatan-kegiatan keagamaan, gerak Bulan juga sangat bermanfaat bagi para pelaku industri yang berhubungan dengan sumber daya laut. Contohnya, industri garam dan ikan.
Tambak-tambak
garam umumnya terletak di pesisir pantai. Saat air laut pasang, tambak-tambak
itu terisi air. Setelah surut, para petani garam mulai memisahkan garam laut
yang terjebak dalam tambak-tambak tersebut.
Saat
pasang, ikan-ikan akan lebih mudah ditangkap, karena biasanya mereka akan
berenang lebih dekat di permukaan. Itu yang menjadi salah satu penyebab mengapa
nelayan pergi melaut pada malam hari, saat air laut pasang.
Astronom Indonesia
Ahli Ilmu Hisab
Seorang astronom
Indonesia yang memiliki kecintaan terhadap dunia astronomi ini bernama
Saadoe’ddin Djambek. Mengawali kariernya sebagai seorang guru, ketertarikannya
pada dunia astronomi dimulai saat sedang mengajar di Bandung. Ia mempelajari
ilmu hisab (perhitungan tahun Hijriah untuk umat Islam), dan memperdalam
ilmunya di Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) di Bandung. Hasil karya
berupa buku-buku masih dijadikan pedoman oleh umat Islam saat ini.
Saadoe’ddin Djambek |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani Inabuy, Dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1)
Baca juga:
Bumi dan Tata Surya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 | |
23 | |
24 | |
25 | |
26 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar