A. Pengantar
Tahukah
kamu mengapa kentongan menghasilkan bunyi yang lebih keras daripada kayu yang
tidak berongga ketika dipukul? Mengapa bentuk gitar listrik berbeda dengan
gitar biasa? Apa fungsi kotak udara pada gitar biasa? Jawaban pertanyaan ini
akan berkaitan dengan resonansi. Agar memahami resonansi, lakukan kegiatan
praktikum di bawah ini.
B. Apa yang kamu perlukan?
1.
garpu tala yang memiliki frekuensi sama 2 buah
2.
Penyangga garpu tala 2 buah
3.
Pemukul garpu tala 2 buah
4.
Gelas 1 buah
5.
Air 1 gelas
C. Apa yang harus kamu
lakukan?
Percobaan 1
1.
Susunlah garpu tala seperti pada Gambar di bawah ini! Apa
yang harus kamu lakukan?
![]() |
Gambar Percobaan Resonansi Garpu Tala |
2. Pukullah garpu tala A dengan menggunakan pemukul garpu tala, sehingga terdengar bunyi! Setelah beberapa lama, peganglah garpu tala A!
3.
Amatilah garpu tala B, apa yang terjadi pada garpu tala B ketika garpu tala A
dipukul?
4.
Mengapa itu terjadi dan disebut peristiwa apakah itu? Jelaskan!
Jawab: Pada saat garpu tala A
di pukul, garpu tala A bergetar dan garpu tala B juga ikut bergetar, karena
memiliki frekuensi sama. Hal itu terjadi karena benda beresonansi artinya benda
yang memiliki frekuensi yang sama akan ikut bergetar jika benda lain
digetarkan.
Percobaan 2
1.
Siapkan alat dan bahan!
2.
Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dengarkan
bunyi dari garpu tala, seperti pada Gambar berikut!
![]() |
Gambar Seorang Siswa Mendengarkan bunyi Garputala |
3. Pukullah garpu tala di meja kamu lagi, kemudian dekatkan pada bibir gelas yang kosong. Coba dengarkan!
4. Isilah
air dalam gelas sebanyak ½ gelas!
5.
Pukullah garpu tala dengan menggunakan pemukul garpu tala, kemudian dekatkan
pada bibir gelas yang berisi air, coba dengarkan, seperti pada Gambar di bawah!
![]() |
Gambar Bagan Percobaan Resonansi |
6. Lakukan kegiatan langkah ke-4 dan ke-5, dengan melakukan variasi jumlah air pada gelas, yaitu berisi air ½ gelas, ¾ gelas, dan penuh dengan air!
7.
Gelas manakah yang menghasilkan suara
paling keras? Urutkan manakah yang menghasilkan suara paling keras sampai
paling rendah?
Jawab: Pada percobaan kedua
membuktikan bahwa resonansi juga terjadi pada kolom udara, bunyi akan terdengar
lebih kuat ketika panjang kolom udara lebih besar. Bunyi akan terdengar lebih
keras pada gelas yang berisi air lebih sedikit, berbanding terbalik pada gelas
yang diisi air lebih banyak. Hal ini karena bunyi akan beresonansi lebih banyak
pada udara yang lebih banyak. Ketika kolom udara lebih besar maka panjang
gelombang akan semakin besar. Bunyi akan terdengar lebih keras pada panjang
kolom udara mencapai kelipatan ganjil ¼ panjang gelombang bunyi.
D. Apa yang perlu kamu
diskusikan?
Mengapa
hal tersebut dapat terjadi? Jelaskan!
Jawab: Resonansi dapat pula
terjadi pada bunyi, seperti pada saat anda memukul kentongan yang kosong,
mengapa itu terjadi? Kita tahu bahwa bunyi merambat dalam bentuk gelombang
longitudinal, getaran memengaruhi medium udara yang ada dalam rongga kentongan
dan akan ikut bergetar, akibatnya akan timbul bunyi yang semakin keras inilah
yang disebut dengan resonansi. Resonansi dapat terjadi pada kolom udara. Bunyi
akan terdengar kuat ketika panjang kolom udara mencapai kelipatan ganjil dari ¼
panjang.
E. Apa yang dapat kamu
simpulkan?
Berdasarkan
percobaan dan diskusi yang telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?
Kesimpulan:
1. Benda yang memiliki
frekuensi yang sama akan ikut bergetar jika benda lain digetarkan, peristiwa
ini dinamakan resonansi
2. Resonansi dapat
terjadi pada kolom udara. Bunyi akan terdengar kuat ketika panjang kolom udara
mencapai kelipatan ganjil dari ¼ panjang.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar