Gambar Sistem Pernafasan Manusia. |
a. Hidung
Hidung
merupakan organ pernapasan yang langsung berhubungan dengan udara luar. Hidung
dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir, dan konka.
Rambut-rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang
masuk bersama udara. Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk
terhirup saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri. Konka mempunyai banyak
kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan
suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.
b. Faring
Faring
merupakan organ pernapasan yang terletak di belakang (posterior) rongga hidung
hingga rongga mulut dan di atas laring (superior). Dinding faring, tersusun
atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka
tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsi sebagai jalur
masuk udara dan makanan, ruang resonansi
suara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam
melawan benda asing.
Gambar Struktur Pita Suara dalam Laring |
c. Laring
Laring
atau ruang suara merupakan organ pernapasan yang menghubungkan faring dengan
trakea. Di dalam laring terdapat epiglotis dan pita suara. Epiglotis berupa katup tulang rawan yang
berbentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup
laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil seperti
debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke
dalam laring akan terjadi reflex batuk, yang
berfungsi untuk mengeluarkan partikel tersebut dari laring.
Udara
yang melewati laring dapat menggetarkan pita suara, sehingga dihasilkan
gelombang suara. Gelombang suara ini dapat diatur untuk menghasilkan berbagai
bunyi dengan cara mengatur kolom udara
pada faring, rongga hidung, dan mulut. Tinggi rendahnya suara dikontrol oleh
tegangan pita suara. Apabila pita suara tegang akibat tertarik oleh otot, pita
suara akan bergetar lebih cepat dan dihasilkan nada suara yang tinggi.
Berkurangnya tegangan pada pita suara akan menyebabkan pita suara bergetar
lebih lamban, sehingga menghasilkan nada suara yang rendah. Akibat adanya
hormon androgen (hormon kelamin pria), pita suara pada pria biasanya lebih
tebal dan lebih panjang, sehingga pita suara akan bergetar lebih lamban. Hal
ini yang menyebabkan nada suara pria memiliki rentang nada yang lebih rendah
daripada rentang nada suara wanita.
c. Trakea
Udara
yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan).
Trakea adalah saluran yang menghubungkan
laring dengan bronkus. Trakea memiliki panjang sekitar 10-12 cm dengan lebar 2
cm. Dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang
terdiri atas jaringan epitelium bersilia. Fungsi silia pada dinding trakea
untuk menyaring benda-benda asing
yang masuk ke dalam saluran pernapasan.
d. Bronkus
Pada
bagian paling dasar dari trakea, trakea bercabang menjadi dua. Percabangan
trakea tersebut disebut dengan bronkus, masing-masing bronkus
memasuki paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Struktur bronkus hampir sama
dengan trakea, tetapi lebih sempit.
Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang-seling
dengan otot polos.
e. Bronkiolus
Di
dalam paru-paru bronkus bercabang-cabang lagi. Bronkiolus merupakan
cabang-cabang kecil dari bronkus. Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat
gelembung-gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut
alveolus (jamak = alveoli).
f. Paru-Paru
Paru-paru merupakan alat pernapasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput rangkap dua yang disebut pleura. Pleura berupa kantung tertutup yang berisi cairan limfa. Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru-paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida yaitu alveolus.
g. Alveolus
Gambar Struktur Paru-paru, Bronkus, Bronkiolus, dan Alveolus |
Perhatikan Gambar di atas! Dinding alveolus tersusun atas satu lapis jaringan epitel pipih. Struktur yang demikian memudahkan molekul-molekul gas melaluinya. Dinding alveolus berbatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah. Adanya gelembung-gelembung alveolus memungkinkan pertambahan luas permukaan untuk proses pertukaran gas. Luas permukaan alveolus 100 kali luas permukaan tubuh manusia. Besarnya luas permukaan seluruh alveolus dalam paru-paru menyebabkan penyerapan oksigen lebih efisien. Mekanisme pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida telah kamu pelajari pada Bab 7 tentang tekanan zat dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Sistem Respirasi Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar