Tampilkan postingan dengan label Sistem Respirasi Manusia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sistem Respirasi Manusia. Tampilkan semua postingan

Rabu, 20 April 2022

Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan

 


Gambar Paru-paru
Gambar Paru-paru

A. Lebih baik menghirup udara melalui hidung atau melalui mulut?

Setelah mengetahui fungsi dari hidung, menurutmu lebih baik menghirup udara melewati hidung ataukah melewati mulut? Jelaskan alasanmu!

Lebih baik menghirup udara melalui hidung daripada melalui mulut karena di hidung terdapat rambut-rambut hidung yang dapat menyaring kotoran yang masuk bersama udara, selaput lendir yang berguna sebagai perangkap terhadap benda asing (seperti debu, virus, dan bakteri), dan terdapat konka yang dapat menyamakan suhu udara luar yang terhirup dengan suhu tubuh.

B. Gas apa yang tidak baik untuk kesehatan?

Udara  tersusun atas banyak sekali jenis gas. Gas yang terdapat di udara dapat berupa gas NO2, CO2, CO, O2, dan SO2. Tidak semua gas-gas tersebut baik untuk kesehatan manusia, misalnya gas  karbon monoksida (CO). Gas CO dihasilkan dari proses pembakaran tidak sempurna dan terdapat pada asap kendaraan bermotor. Apabila gas CO terhirup dalam jumlah besar dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, janganlah kamu menyalakan kendaraan bermotor di dalam rumah, agar gas karbon monoksida tidak banyak terhirup olehmu dan keluargamu.

C. Posisi tidur menghadap kearah mana yang terbaik untuk kesehatan?

Tahukah kamu bahwa tidur dengan posisi menghadap ke kanan, merupakan posisi tidur yang terbaik untuk kesehatan tubuh, termasuk untuk kesehatan paru-paru. Coba kamu cari tahu mengapa hal tersebut dapat terjadi!

Tidur dengan posisi miring ke kanan memiliki beberapa manfaat terhadap kesehatan, di antaranya memudahkan sekresi lendir pada bronkus sebelah kiri, dapat mengurangi beban jantung dalam menahan paru-paru karena jumlah lobus paru-paru kiri lebih sedikit daripada paruparu kanan, menjaga kondisi hati tetap stabil dan tidak menggantung, serta menjaga lambung berada dalam kondisi yang nyaman sehingga mempercepat proses pengosongan lambung dan merangsang buang air besar.

D. Adakah hubungan antara tingkat stress dengan penyakit influenza?

Berdasarkan hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat stress dengan penyakit influenza.  Semakin tinggi tingkat stres seseorang, semakin sering dan lama pula seseorang mengalami influenza.

E. Apakah bahaya asap rokok?

Perokok pasif lebih berbahaya tiga kali lipat dibandingkan mengisap rokok sendiri (perokok aktif) karena racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Asap tersebut merupakan hasil dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar, karena racun yang ia isap lewat hidungnya tidak tersaring, sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif tersaring melalui ujung rokok yang diisap.

F. Apakah Pengaruh Merokok terhadap Sistem Respirasi?

Merokok dapat menyebabkan seseorang menjadi mudah “terengah-engah” selama bahkan ketika melakukan olahraga ringan karena beberapa faktor menurunkan efisiensi pernapasan pada perokok yakni

(1) nikotin mendesak pangkal bronkiolus, sehingga menurunkan sirkulasi udara yang keluar dari paru-paru,

(2) karbon monoksida dalam asap, mengikat hemoglobin sehingga mengurangi kemampuan hemoglobin membawa oksigen,

(3) iritan pada asap dapat menyebabkan peningkatan sekresi lendir oleh lapisan mukosa batang tenggorok dan pembengkakan lapisan mukosa, hal tersebut mengganggu sirkulasi udara yang masuk dan keluar paru-paru,

(4) iritan pada asap juga menghambat pergerakan silia dan merusak silia pada lapisan sistem respirasi. Dengan demikian, kelebihan lendir dan zat-zat asing lainnya menjadi tidak mudah dikeluarkan, apabila ini berlangsung terus menerus maka dapat menyebabkan kesulitan bernapas.

(5) seiring dengan waktu, merokok dapat menyebabkan kerusakan serat elastik paru-paru  dan merupakan penyebab utama emfisema. Perubahan ini menyebabkan menyempitnya bronkiolus dan menjebak udara di alveolus pada saat akhir ekspirasi. Hal tersebut menyebabkan pertukaran udara yang kurang efisien.

 

G. Adakah Pengaruh Olahraga terhadap Sistem Respirasi?

Ketika berolahraga jantung memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh dengan jumlah yang  sama, dengan demikian terjadi kenaikan aliran darah dari jantung ke paru-paru. Kapasitas difusi oksigen dari  udara alveolus ke dalam darah meningkat tiga kali lipat selama melakukan olahraga maksimal karena kapiler paru-paru menyebar maksimal sehingga tersedia area permukaan yang lebih besar untuk difusi oksigen.

Ketika otot berkontraksi selama berolahraga, otot menggunakan sejumlah besar oksigen dan menghasilkan sejumlah besar karbon dioksida. Ketika berolahraga terlalu keras, konsumsi oksigen dan pertukaran udara paru-paru keduanya meningkat secara tajam. Pada permulaan olahraga, pertukaran udara pada paru-paru meningkat secara tiba-tiba, kemudian diikuti oleh peningkatan berikutnya secara perlahan-lahan. Ketika berolahraga dengan tingkat sedang, peningkatan lebih terjadi pada kedalaman pertukaran udara paru-paru daripada peningkatan kecepatan pernapasan. Ketika olahraga lebih kuat, maka frekuensi pernapasan juga akan meningkat.

Peningkatan pertukaran udara secara tiba-tiba saat olahraga dimulai, terjadi karena adanya  perubahan neural yang mengirim impuls ke area inspirasi di medula oblongata. Perubahan yang terjadi meliputi

(1) antisipasi aktivitas, yang merangsang sistem limbik;

(2) impuls sensorik dari proprioseptors pada otot, tendon, dan sendi; dan

(3) impuls motorik dari motorik korteks primer (precentral gyrus).

 

Peningkatan lebih bertahap dalam Pertukaran udara selama olahraga ringan disebabkan oleh perubahan fisika dan kimia dalam aliran darah yang meliputi

(1) sedikit penurunan PO2, karena peningkatan konsumsi oksigen,

(2) sedikit peningkatan PCO2, karena peningkatan produksi CO2 yang dihasilkan oleh kontraksi otot, dan

(3) peningkatan suhu, karena pembebasan panas yang seiring dengan banyaknya oksigen yang digunakan.

 

Selama olahraga ringan, HCO3- buffer H+ dilepaskan oleh asam laktat dalam reaksi yang melibatkan CO2, yang selanjutnya meningkatkan PCO2.

Pada akhir sesi olahraga, penurunan pertukaran udara pada paru-paru secara tiba-tiba diikuti oleh penurunan yang lebih perlahan sampai tubuh istirahat. Penurunan tersebut diinisiasi terutama oleh perubahan neural ketika pergerakan tubuh berhenti atau melambat. Fase penurunan yang lebih bertahap tersebut menunjukkan tingkat kimia darah dan suhu pada keadaan istirahat yang kembali melambat.

H. Bagaimanakah upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan?

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga sistem pernapasan diantaranya ialah dengan menggunakan masker jika berada di jalan raya atau ketika sedang bersih-bersih, tidak merokok, meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah tertular bakteri atau virus penyebab penyakit sistem pernapasan dengan makan makanan bergizi, dan rajin berolahraga.

I. Sudahkah kita bersyukur memiliki organ pernafasan yang sehat?

Tahukah kamu makhluk hidup tidak dapat hidup tanpa bernapas? Begitu pun tubuhmu, tidak dapat melakukan aktivitas tanpa adanya O2, karena semua sel-sel dalam tubuh memerlukan O2 untuk melakukan fungsinya. Apabila tubuh kita kekurangan O2 maka semua organ yang ada dalam tubuh kita tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan berakibat timbulnya berbagai penyakit.

Coba pikirkan bagaimana jika organ pernapasanmu ada yang tidak berfungsi? Tentu tubuhmu akan kesulitan untuk bernapas dan merasa tidak nyaman. Selain itu tentu kamu harus mengeluarkan banyak uang untuk menyembuhkan organ pernapasan yang tidak berfungsi tersebut.

Bersyukurlah kepada Tuhan yang telah menciptakan tubuhmu dengan sempurna dengan adanya organ-organ pernapasan yang  sedemikian rumitnya melakukan proses pernapasan,  sehingga dapat mencukupi kebutuhan O2 dalam sel dan udara yang bebas kita hirup serta adanya tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan O2. Tuhan telah menciptakan organ pernapasan kita dengan begitu sempurna dan bermanfaat bagi tubuh kita. Apakah kamu sudah bersyukur dan berupaya untuk menjaga kesehatan organ pernapasanmu?

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs Saeful Karim – Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Baca juga:

Sistem Respirasi Manusia

01

Sistem Pernapasan Manusia

02

Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

03

Organ Pernapasan Manusia

04

Mekanisme Pernapasan Manusia

05

Mengamati Pernapasan Dada dan Perut

06

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

07

Menghitung Frekuensi Pernapasan

08

Volume Pernapasan

09

Mengukur kapasitas vital paru-paru

10

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

11

Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan

Selasa, 19 April 2022

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

 

Cobalah untuk menahan napas selama ± 15 detik! Bagaimana rasanya? Tentu kamu akan merasa sesak dan ingin segera mengambil napas. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa udara (oksigen). Bayangkan bila ada seseorang yang menderita gangguan pernapasan, pasti orang tersebut akan sangat kesulitan untuk bernapas. Ada banyak sekali gangguan yang terjadi pada sistem pernapasan. Tahukah kamu apa saja gangguan yang dapat terjadi pada sistem pernapasan?

“Infeksi Saluran Pernapasan Atas” atau “Infeksi Saluran Pernapasan Akut” (ISPA) sebagai gangguan pada sistem pernapasan dalam bahasa Inggris disebut dengan Upper Respiratory Tract Infection (URI) merupakan penyakit yang diakibatkan adanya infeksi virus, bakteri, atau jamur pada sistem pernapasan bagian atas yaitu meliputi infeksi pada hidung, sinus, faring, dan laring. Beberapa jenis ISPA antara lain influenza, tosilitis, faringitis, laringitis, rhinitis, dan sinusitis.

Virus, bakteri, atau jamur tersebut juga dapat menginfeksi sistem pernapasan bagian bawah yaitu meliputi trakea, brokus, dan alveolus atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Lower Respiratory Tract Infection. Infeksi saluran pernapasan bagian bawah paling umum terjadi yaitu pneumonia, tuberculosis, asma, kanker paru-paru, dan bronkitis.

1.Influenza

Gambar Virus Influenza
Gambar Virus Influenza

Influenza merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi Influenza virus. Gejala umum influenza yaitu, demam dengan suhu lebih dari 390C, pilek, bersin-bersin, batuk, sakit kepala, sakit otot, dan rongga hidung terasa gatal. Dengan kondisi hidung tersumbat, penderita influenza akan kesulitan untuk bernapas.      

Virus  influenza keluar dari tubuh seseorang bersamaan dengan batuk dan pilek, kemudian disebarkan melalui udara. Selain itu, virus juga dapat menular ketika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus, kemudian orang tersebut menyentuh mulut dan mata. Agar kamu tidak mudah tertular virus influenza, sebaiknya kamu selalu menggunakan masker ketika berkendaraan dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan.

2. Tonsilitis

Gambar Tonsilitis
Gambar Tonsilitis

Secara normal, tonsil (amandel) akan menyaring virus dan bakteri yang akan masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan makanan atau udara. Apabila daya tahan tubuh dalam kondisi lemah, virus dan bakteri akan menginfeksi tonsil sehingga dapat menyebabkan penyakit tonsilitis. Perhatikan Gambar! Gejala tonsilitis yaitu sakit tenggorokan, tonsil mengalami peradangan, batuk, sakit kepala, sakit pada bagian leher atau telinga, dan demam. Virus yang dapat menyebabkan tonsilitis yaitu Adenovirus, Rhinovirus, Influenza, dan Corona virus. Golongan bakteri yang menyebabkan tonsilitis pada umumnya bakteri Streptococcus.

3. Faringitis

Faringitis adalah infeksi pada faring oleh kuman penyakit, seperti virus, bakteri, maupun jamur. Virus yang dapat menyebabkan faringitis misalnya, Adenovirus, Orthomyxovirus, Rhinovirus, dan Coronavirus. Banyak bakteri yang dapat menginfeksi faring, salah satunya yaitu Streptococcus pyogenes. Perhatikan Gambar! Selain disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, dan jamur, faringitis juga dapat disebabkan oleh zat kimia yang dapat mengiritasi jaringan pada faring. 

Gambar (a) Faringitis, (b) Salah Satu Bakteri Penyebab Faringitis,  Streptococcus pyogenes
Gambar (a) Faringitis, (b) Salah Satu Bakteri Penyebab Faringitis,  Streptococcus pyogenes

Faringitis merupakan penyebab umum sakit tenggorokan. Orang yang menderita faringitis biasanya disertai dengan radang tonsil (amandel), yang menyebabkan rasa nyeri saat menelan makanan. Penanganan faringitis yaitu dengan memberi antibiotik dan anti-fungi untuk membunuh bakteri serta jamur yang menginfeksi faring. Selain itu, tentu harus ditambah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, agar sistem pertahanan tubuh menjadi lebih kuat.

4. Pneumonia

Gambar (a) Paru-paru Normal (b) Paru-paru Penderita Pneumonia
Gambar (a) Paru-paru Normal (b) Paru-paru Penderita Pneumonia

Pneumonia merupakan infeksi pada bronkiolus dan alveolus. Penyebab terjadinya pneumonia, antara lain karena infeksi dari virus, bakteri, jamur, dan parasit lainnya. Namun, umumnya disebabkan oleh bakteri Streptococcus pneumoniae. Pada paru-paru penderita pneumonia terdapat cairan yang kental. Cairan tersebut dapat mengganggu pertukaran gas pada paru-paru. Hal ini menyebabkan oksigen yang diserap oleh darah menjadi kurang. Perhatikan Gambar di atas!

Gejala dari penyakit pneumonia yaitu demam, batuk berdahak,  tidak enak badan, sakit pada bagian dada, dan terkadang mengalami kesulitan bernapas. Penyakit pneumonia dapat ditularkan melalui udara ketika penderita pneumonia batuk maupun bersin. Oleh karena itu, ketika kamu pergi ke rumah sakit untuk menjenguk teman atau saudara yang dirawat di rumah sakit, sebaiknya kamu menggunakan masker. Penanganan pneumonia dapat dilakukan dengan memberikan antibiotik, obat pembuat saluran napas menjadi lebar (bronkodilator),  terapi oksigen, dan penyedotan cairan dalam paru-paru. Gambar di bawah ini merupakan perbandingan antara alveolus orang sehat dengan alveolus penderita pneumonia.

Gambar Kondisi Alveolus Normal dan Alveolus Penderita Pneumonia
Gambar Kondisi Alveolus Normal dan Alveolus Penderita Pneumonia


5. Tuberculosis (TBC)

Penyakit TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Selain menginfeksi paru-paru, bakteri ini juga dapat menginfeksi bagian lain dari tubuh. Perhatikan Gambar!

Gambar (a) Paru-paru Penderita TBC, (b) Bakteri Penyebab Penyakit TBC,  Mycobacterium tuberculosis
Gambar (a) Paru-paru Penderita TBC, (b) Bakteri Penyebab Penyakit TBC,  Mycobacterium tuberculosis

Ketika bakteri tersebut masuk ke dalam paru-paru, bakteri akan menyebabkan infeksi sehingga memicu sistem imun untuk bergerak menuju area yang terinfeksi dan segera “memakan” bakteri tersebut agar tidak menyebar luas. Jika sistem imun lemah, maka bakteri dapat masuk ke dalam peredaran darah dan sistem limfa untuk menginfeksi organ lain.

Gejala dari penyakit TBC yaitu mudah lelah, berat badan turun drastis, lesu, hilang nafsu makan, demam, berkeringat di malam hari, sulit bernapas, sakit pada bagian dada, dan batuk berdarah.

6. Asma

Gambar Kondisi Bronkus Normal dan Penderita Asma
Gambar Kondisi Bronkus Normal dan Penderita Asma

Asma merupakan salah satu kelainan yang menyerang saluran pernapasan. Asma dapat disebabkan oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dapat menyebabkan asma diantaranya masuknya zat pemicu alergi (alergen) dalam tubuh, misalnya asap rokok, debu, bulu hewan peliharaan, dan lain-lain. Masuknya alergen, akan memicu tubuh untuk menghasilkan senyawa kimia seperti prostaglandin dan histamin. Senyawa kimia tersebutlah yang dapat memicu penyempitan saluran pernapasan. Perhatikan Gambar.

Penyempitan yang terjadi pada saluran pernapasan menyebabkan penderita kesulitan untuk menghirup cukup oksigen. Penderita asma akan mengalami batuk, napas berbunyi, napas pendek, dan sesak napas. Oleh karena itu, penderita asma harus berhati-hati, dan menghindari keadaan atau benda-benda yang dapat memicu asma.

7. Kanker Paru-paru

Gambar (a) Paru-paru Normal (b) Kanker Paru-paru
Gambar (a) Paru-paru Normal (b) Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru terjadi karena pertumbuhan sel-sel yang tidak terkendali pada jaringan dalam paru-paru. Jika sel-sel tersebut tidak segera ditangani, dapat menyebar ke seluruh paru-paru bahkan jaringan di sekitar paru-paru.  Gejala orang  yang menderita kanker paru-paru yaitu batuk disertai darah, berat badan berkurang drastis, napas menjadi pendek, dan sakit pada bagian dada.

Sekitar 85% kasus kanker paru-paru disebabkan oleh merokok dalam jangka waktu yang lama, sedangkan 10-15% kasus terjadi pada orang yang tidak pernah merokok. Kanker paru-paru pada orang yang tidak merokok dapat diakibatkan karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan, misalnya menghirup debu asbes dan udara yang terpolusi, termasuk akibat menjadi perokok pasif.

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Baca juga:

Sistem Respirasi Manusia

01

Sistem Pernapasan Manusia

02

Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

03

Organ Pernapasan Manusia

04

Mekanisme Pernapasan Manusia

05

Mengamati Pernapasan Dada dan Perut

06

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

07

Menghitung Frekuensi Pernapasan

08

Volume Pernapasan

09

Mengukur kapasitas vital paru-paru

10

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

11

Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan

Senin, 18 April 2022

Mengukur kapasitas vital paru-paru

 

Percobaan Mengukur Kapasitas Vital Paru-paru
Percobaan Mengukur Kapasitas Vital Paru-paru

A. Tujuan: Mengukur kapasitas vital paru-paru dengan meniup balon

B. Alat dan Bahan:

1. Balon karet ukuran besar 1 buah

2. Karet gelang 1 buah

3. Kalkulator (Aplikasi Kalkulaor HP Android) 1 buah

4. Batang Penggaris 1 buah

5. Benang kasur atau tali raffia 1 buah

 

C. Cara Kerja:

1. Siapkanlah sebuah balon berbentuk bulat,  benang kasur, dan batang penggaris!

2. Tarik-tariklah balon karet beberapa kali! Ambil napas dalam-dalam! Lalu tiupkan napasmu ke dalam balon tersebut! Ikatlah supaya balon tidak kempis!

Menghitung Kapasitas Vital Paru-paru menggunakan balon

3. Ukurlah keliling balon tersebut! Catatlah hasilnya di buku tulis!

Gambar radius, diameter, dan keliling bola
Gambar radius, diameter, dan keliling bola

4. Hitunglah diameter balon tersebut dengan menggunakan persamaan keliling balon dibagi phi (Ï€).

Misalnya saja apabila kita ukur keliling balon adalah 50 cm, maka Rumus Menghitung Diameter Balon tersebut adalah 50 cm : Ï€  = 50 cm : 3,14  = 15,92 cm.

5. Hitunglah radius balon tersebut dengan menggunakan persamaan diameter dibagi dua.

Misalnya, bila kita hitung diameter balon adalah 15,92 cm, maka Rumus Menghitung Radius Balon tersebut adalah 15,92 cm : 2 = 7,96 cm

6. Hitunglah volume balon tersebut dengan menggunakan persamaan


V = 4/3 x 3,14 x (7,96)3

V = 4/3 x 3,14 x 504,36 cm3

V = 2.111,59 cm3 = 2.112 cm3

Karena 1 cm3 = 1 mL, maka volume balon = 2.112 cm3 mL

5. Volume paru-paru yang kamu peroleh dari meniupkan udara dalam balon sekuat-kuatnya dinamakan kapasitas vital paru-paru, yaitu jumlah udara yang dapat kamu hembuskan sekuat kuatnya setelah pengambilan napas sedalam-dalamnya.

Pengukuran kapasitas vital paru-paru = 2.112 mL

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah  Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4 / Rinie Pratiwi P,--Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII/oleh H. Moch. Agus Krisno; editor Intan Mahanani. — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Gambar bola dari Kompas.com/silmi nurul utami. 

Gambar anak laki-laki tiup balon https://yandex.com/images/ sakinahamid.com.

Baca juga:

Sistem Respirasi Manusia

01

Sistem Pernapasan Manusia

02

Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

03

Organ Pernapasan Manusia

04

Mekanisme Pernapasan Manusia

05

Mengamati Pernapasan Dada dan Perut

06

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

07

Menghitung Frekuensi Pernapasan

08

Volume Pernapasan

09

Mengukur kapasitas vital paru-paru

10

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

11

Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan


Minggu, 17 April 2022

Volume Pernapasan

Perkiraan Volume Pernafasan
Perkiraan Volume Pernafasan


Ketika kamu membaui harumnya parfum atau aroma kue yang lezat kamu tentu pernah menarik napas sangat dalam bukan? Pernahkah kamu berpikir berapa jumlah udara yang kamu hirup saat bernapas sangat dalam atau saat kamu bernapas biasa?

Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam, yaitu:

a. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal), volumenya sekitar 500 mL.

b. Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal  dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi sekitar 1.500 mL.

c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500 mL.

d. Volume residu, yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru meskipun telah melakukan ekspirasi secara maksimal, volumenya sekitar 1.000 mL.

e. Kapasitas vital paru-paru, yaitu total dari  volume tidal + volume cadangan ekspirasi + volume cadangan inspirasi. Kapasitas vital paru-paru sekitar 3.500 mL.

f. Kapasitas total paru-paru, yaitu volume udara yang dapat ditampung secara maksimal dalam paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu volume kapasitas vital paru-paru + volume residu, volumenya sekitar 4.500 mL.

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Baca juga:

Sistem Respirasi Manusia

01

Sistem Pernapasan Manusia

02

Struktur dan Fungsi Sistem Pernapasan Manusia

03

Organ Pernapasan Manusia

04

Mekanisme Pernapasan Manusia

05

Mengamati Pernapasan Dada dan Perut

06

Faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Pernapasan

07

Menghitung Frekuensi Pernapasan

08

Volume Pernapasan

09

Mengukur kapasitas vital paru-paru

10

Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

11

Menjaga Kesehatan Sistem Pernapasan