Rabu, 06 Juli 2011

Sistem Reproduksi Manusia

A. Sistem Reproduksi Pria
Organ Sistem Reproduksi Pria
Alat-alat pada Sistem Reproduksi Pria


Fungsi organ pada Sistem Reproduksi Pria
Fungsi alat-alat pada Sistem Reproduksi Pria


B. Sistem Reproduksi Wanita

Alat-alat pada Sistem Reproduksi Wanita
Alat-alat pada Sistem Reproduksi Wanita


Fungsi organ pada Sistem Reproduksi Wanita
Fungsi alat-alat pada Sistem Reproduksi Wanita
  
 
C. Siklus Menstruasi Wanita

Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali. Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.

Siklus Menstruasi
Siklus Menstruasi


  Penjelasan Gambar Siklus Menstruasi

Kejadian pada Siklus Menstruasi
Kejadian pada Siklus Menstruasi


Tahapan pada Siklus Menstruasi
Tahapan pada Siklus Menstruasi


D. Pembuahan (Fertilisasi)

Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan atau fertilisasi. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim.Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telahmenebal. Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).


E. Selaput pembungkus dan pelindung Embrio di dalam rahim

Selaput pembungkus dan pelindung Embrio
Selaput pembungkus dan pelindung Embrio

1. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.

2. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.

3. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.

4. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.


F. Perkembangan embrio manusia berdasarkan usia

Perkembangan embrio
Perkembangan embrio


G. Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia

Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
Gangguan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi
  

H. Penyakit AIDS

Penyakit AIDS
Penyakit AIDS

AIDS bukanlah penyakit pada sistem reproduksi. Namun, AIDS dapat disebabkan karena adanya hubungan seksual, yang merupakan proses reproduksi pada manusia, oleh penderita AIDS. AIDS menuntut perhatian kita semua karena beberapa alasan, yaitu semua orang bisa terkena AIDS, belum ditemukan vaksin pencegahnya, penyebarannya sangat cepat dan tidak diketahui proses pengobatannya AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang berbahaya.

1. Penyebab AIDS

AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih berfungsi sebagai system kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksi atau serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.

2. Penularan AIDS

Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara, atau karena berjabat tangan dengan penderita, AIDS juga tidak menular melalui peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular masuk ke tubuh orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV) atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus, dapat juga melalui kontak seksual.

3. Pencegahannya

Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain: (1) Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang. (2) Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan tidak terinfeksi virus HIV. (3) Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.

Referensi:
Nur Kuswanti, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sukis Wariyono, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Elok Sudibyo, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Dewi Ganawati, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 9. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar penderita AIDS dan Selaput Pelindung Embrio dari Google Images

Tidak ada komentar: