Selasa, 05 Juli 2011

Sistem Gerak Manusia

A. Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

B. Sistem Rangka
I. Guna rangka pada manusia adalah
1. memberi bentuk pada tubuh,
2. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
3. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
4. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
5. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).

II. Rangka manusia terdiri atas:

Tengkorak
Tengkorak

1. Tengkorak
a. Tengkorak wajah (muka)
1) Tulang rahang atas,  jumlah 2 buah, tempat melekatnya gigi atas serta membatasi dinding rongga hidung.
2) Tulang rahang bawah, berbentuk huruf U, setiap ujungnya membentuk 2 cabang, tempat tertanamnya gigi bawah.
3) Tulang langit-langit, terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan rongga mulut dengan rongga hidung.
4) Tulang pipi,  terdiri atas 2 buah tulang, bergabung dengan tulang pelipis membentuk lengkung tulang pipi dan rongga mata dari bagian samping dan bawah.
5) Tulang pisau luku,  terdiri atas 2 buah tulang, merupakan bagian bawah dari sekat rongga hidung juga merupakan bagian dari tulang muka.

b. Tengkorak pelindung otak
1) Tulang pelipis
2) Tulang ubun-ubun
3) Tulang tapis
4) Tulang dahi
5) Tulang baji
6) Tulang belakang kepala

2. Tulang Badan
a) Tulang belakang,
 
Ruas-ruas tulang belakang
Ruas-ruas tulang belakang

















Tulang belakang tersusun oleh lima jenis tulang, yaitu tulang leher, tulang punggung, tulang kelangkang, dan tulang ekor. Bentuk menyerupai huruf S, berfungsi menjaga keseimbangan badan. Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari tulang leher disebut tulang pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang pinggang 5 ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas.

b) Tulang rusuk, terdiri atas:

Tulang Rusuk dan Tulang Dada
Tulang Rusuk dan Tulang Dada

1) Rusuk sejati, berjumlah 7 pasang, bagian belakang dari rusuk sejati melekat pada ruas-ruas tulang punggung dan bagian depan melekat pada tulang dada.

2) Rusuk palsu, berjumlah 3 pasang, berhubungan langsung dengan tulang belakang, bagian depan rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya.

3) Rusuk melayang, pada bagian belakangnya melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian depan melayang.

c) Tulang dada, terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan (terdiri atas tulang sejati), dan taju pedang (tersusun oleh tulang rawan). Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang selangka, sedangkan bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk sejati.

Tulang Bahu









d) Tulang bahu,  terdiri atas:
1) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2 tonjolan yang berbentuk mangkok sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak.

2) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang dada, ujung yang lain melekat pada ujung bahu.

Gelang Panggul
Gelang Panggul
















e) Tulang panggul,  terdiri atas tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan.

 3. Tulang Anggota Gerak

Tulang Lengan
Tulang Lengan

















a) Tulang Lengan,  tersusun oleh:
1) Tulang lengan atas, membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
2) Tulang lengan bawah, membentuk sendi engsel dengan tulang hasta dan tulang pengumpil.
3) Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
4) Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan, berjumlah 8 buah.
5) Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.
6) Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah, antara ruas satu dengan yang lain dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.

b) Tulang kaki, terdiri atas:

Tulang Kaki
Tulang Kaki

















1) Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti tombol dan membentuk sendi peluru dengan
tulang panggul.
2) Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi engsel dengan tulang paha serta mempunyai
tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang disebut dengan mata kaki dalam.
3) Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Padabagian bawah tulang terdapat mata kaki luar. Tulang betis berfungsi sebagai tempat melekatnya otot kaki.
4) Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.
5) Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah, tulang terbesar berguna untuk tulang loncat dan tulang tumit.
6) Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki.
7) Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang.

III. Jenis-Jenis Tulang
a. Tulang keras,  tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki
b. tulang rawan / kartilago,  tersusun dari selsel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga.

IV. Bentuk Tulang
a. Tulang Pipa, memiliki bentuk pipa, memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.
b. Tulang Pendek, berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
c. Tulang Pipih, bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.
d. Tulang tidak Beraturan, tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

C. Sistem Sendi
1. Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.

2. Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:
a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contoh: Persendian pada siku.
c. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan padaruas-ruas tulang belakang.
e. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

D. Sistem Otot
1. Macam-macam sel otot

Sel Otot Manusia
Sel Otot Manusia
a. Otot polos
Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.

b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.

c. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.

2. Cara kerja otot
a. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang), bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot bisep relaksasi.

b. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.

D. Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak
1. Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:

Kelainan Tulang akibat sikap tubuh yang salah
Kelainan Tulang akibat sikap tubuh yang salah













1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke belakang.
3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.

2. Gangguan pada otot
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

Sumber:
Saeful Karim, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Rinie Pratiwi P, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
H. Moch. Agus Krisno, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Wasis, dkk. 2008. bse Belajar IPA klas 8. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Gambar dari Google Images

8 komentar:

Materi Sekolah mengatakan...

Makasih buat artikelnya... salam kenal..

Blog Belajar IPA SMP mengatakan...

salam kembali, blog "Materi Sekolah" bagus juga, mari bersama menyediakan alternatif bahan untuk belajar.

Anonim mengatakan...

Blog ini sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas, saya ucapkan terima banyak atas segala informasinya

Blog Belajar IPA SMP mengatakan...

terus semangat menguasai IPA, agar maju Indonesia

Sistem Gerak mengatakan...

artikel mengenai sistem gerak lengkap. thks

berobat skoliosis mengatakan...

okee

Unknown mengatakan...

Sangat membantu

asep mengatakan...

wah sekarang saya tau ini bang, makasih yaa wkwk