Sabtu, 27 Agustus 2011

Mata

A. Deskripsi Mata

Mata adalah organ penglihatan
Mata

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Fumgsi mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.

B. Organ Mata Manusia

1. Organ Luar

Organ Luar Mata terdiri dari: (a) Bulu mata berfungsi menyaring cahaya yang akan diterima. (b) Alis mata berfungsi menahan keringat agar tidak masuk ke bola mata. (c) Kelopak mata berfungsi untuk menutupi dan melindungi mata.

2. Organ Dalam

Bagian-bagian pada organ Mata
Bagian-bagian Mata

Bagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat diolah oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:
      a) Kornea:  merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.

b) Sklera: merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.

c) Pupil dan Iris: dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

d) Lensa Mata: bagian mata yang menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh atau cahaya datang dari jauh, lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat atau cahaya datang dari dekat, lensa mata akan menebal.

e) Retina atau Selaput Jala: adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

f) Saraf optik: adalah saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.

C. Sistem Kerja Mata


Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain memberi warna pada mata, iris juga dapat mengubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Sistem pengaturan otomatis yang berkeja pada mata bekerja sebagaimana berikut.

Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina. Semua sistem yang telah disebutkan tadi berukuran lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat untuk meniru desain mata dengan menggunakan teknologi terbaru, bahkan sistem perekaman gambar buatan paling modern di dunia, ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman gambar buatan, kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi penciptaan mata.

Jika kita amati bagian-bagian lebih kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk kristal yang penuh dengan buah-buahan, cahaya yang datang dari mangkuk ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang disebut foton mengenai sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan kartu domino yang tersusun dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.

Kini rhodopsin berubah menjadi suatu bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan satu molekul lain yang bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1 molekul kimia bernama GTP telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain bernama phosphodiesterase yang senantiasa ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.

Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik, energi ini merangsang saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat sinyal listrik yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain, ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini melanjutkan perjalanannya di sini serangkaian mekanisme rumit terjadi energi listrik diubah menjadi energi kimia tanpa kehilangan informasi yang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.

Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya, sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya. Dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak, di sini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya, karena adanya sistem sempurna yang terdiri atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.

D. Penyakit mata

   1) Miopi: seseorang yang tidak dapat melihat benda berjarak jauh, biasanya terjadi pada pelajar,  dibantu  kacamata berlensa cekung.

2) Hipermetropi: yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa cembung.

3) Presbiopi: adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Dapat dibantu dengan kacamata berlensa rangkap. Biasa terjadi pada lansia.

4) Kerabunan dan kebutaan: Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" menggunakan jari-jarinya dengan alat bantu berupa huruf Braille.

5) Buta warna: adalah suatu kondisi seseorang tidak mampu merepresentasikan warna. Buta warna total sama sekali tidak dapat membedakan warna, yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih (grey scale). Sedangkan jika tidak bisa membedakan warna tertentu disebut buta warna parsial. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan, artinya jika seseorang buta warna, pasti anaknya juga mewarisi gen buta warna, namun belum tentu menderita buta warna.

6) Katarak: adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

7)Astigmatis= ketidak aturan lengkung-lengkung permukaan bias mata yang berakibat cahaya tidak fokus pada satu titik retina (bintik kuning). Dapat dibantu dengan kacamata slinder/Operasi refraktif.

8) Rabun senja: adalah penyakit mata yang disebabkan karena mata kekurangan vitamin A. Penderita biasanya tidak bisa melihat pada saat sore hari saja.

E. Mata majemuk

Mata majemuk ditemukan di antara arthropoda (kerabat serangga), dan terdiri dari banyaknya sisi sederhana yang putus berpiksel citra.

F. Deteksi penyakit melalui kelainan mata
Penyakit lain juga dapat dideteksi melalui mata dengan tanda-tanda sebagai berikut:
1) Mata menonjol dapat berarti kelainan kelenjar gondok, tumor yang berasal dari organ lain seperti paru-paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-kadang disertai dengan gangguan pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh berpenglihatan ganda.

2) Gangguan Pada Kelopak Mata:
a) Kelainan kelopak mata: Kelopak mata menurun karena kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis.
b) Kelopak mata tidak bisa menutup rapat karena ada kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor.
c) Kelopak mata bengkak karena ada gangguan ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis.
d) Kelopak mata tidak dapat berkedip karena lepra.
e) Kelopak mata berkedip secara berlebihan karena kelainan saraf/otak.
   
        3) Mata juling karena gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, dan gondok

         4) Mata merah
a) tanpa nyeri, karena gangguan cacingan, TBC, alergi ringan karena debu atau makanan, alergi berat karena obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor
b) dengan nyeri hebat, kadang kadang mata nyeri saat dibuka diwaktu bangun, karena gangguan rematik, sifilis, sarkoidosis, penyakit lupus, kencing manis
c) disertai dengan kornea yang kering dan penebalan selaput lendir karena kekurangan vitamin A.

       5) Lingkaran putih disekeliling kornea pada usia muda karena tingginya kolesterol.

    6) Katarak pada usia dini, dibawah usia 61 tahun, menandakan kencing manis. Ibu hamil selama masa kehamilan terinfeksi campak juga dapat menyebabkan anaknya lahir dengan katarak.


Penulis : Dimas Bayu S
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Mata


Baca Juga

2 komentar:

H.Heni Johan,S.Pd mengatakan...

blognya mantap mas Yanto......ijinkan murid2ku tak tugasi membuka web ini.....

Blog Belajar IPA SMP mengatakan...

Terima kasih, sudah menggunakan "blog belajar IPA SMP" untuk referensi. Semoga proses pembelajaran bisa lebih menggairahkan siswa menguasai IPA.