Jumat, 26 Agustus 2011

Kanker Serviks


Letak Serviks (kiri), Metoda Mendeteksi (tengah), Kanker Serviks (kanan)
Letak Serviks (kiri), Metoda Mendeteksi (tengah), Kanker Serviks (kanan)


1) Letak Serviks dan Penyebab Kanker serviks

Kanker serviks adalah Penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).

Kanker ini disebabkan oleh human papilloma virus (HPV) onkogenik yang menyerang leher rahim. Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita. 

Virus HPV ini memiliki lebih dari 100 tipe, dimana sebagian besar di antaranya  tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks paling fatal adalah virus HPV tipe 16 dan 18.  Selain disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.

2) Cara Penularan Kanker serviks

Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dapat terjadi baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit.                               

3) Gejala-gejala Kanker serviks

Pada tahap awal, penyakit ini tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Gejala fisik serangan penyakit ini pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut. Gejala kanker serviks tingkat lanjut: 
(1) munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim (contact bleeding). 
(2) keputihan yang berlebihan dan tidak normal. 
(3) perdarahan di luar siklus menstruasi. 
(4) penurunan berat badan drastis. 
(5) Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pasien akan menderita keluhan nyeri punggung. 
(6) juga hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal.

4) Masa preinvasif

Masa preinvasif (pertumbuhan sel-sel abnormal sebelum menjadi keganasan) penyakit ini terbilang cukup lama, sehingga penderita yang berhasil mendeteksinya sejak dini dapat melakukan berbagai langkah untuk mengatasinya. Infeksi menetap akan menyebabkan pertumbuhan sel abnormal yang akhirnya dapat mengarah pada perkembangan kanker. Perkembangan ini memakan waktu antara 5-20 tahun, mulai dari tahap infeksi, lesi pra-kanker hingga positif menjadi kanker serviks.      

5) Perempuan yang rawan Kanker serviks

Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35-50 tahun, terutama  yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker leher rahim sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah usia 20 tahun.  Kanker leher rahim juga berkaitan dengan jumlah lawan seksual. Semakin banyak lawan seksual yang di miliki, maka kian meningkat pula risiko terjadinya kanker leher rahim. Sama seperti jumlah lawan seksual, jumlah kehamilan yang pernah dialami juga meningkatkan risiko terjadinya kanker leher rahim.

6) Cara mendeteksi Kanker serviks
              
Cara mendeteksi penyakit ini adalah dengan menggunakan metode Pap smear yaitu metode pemeriksaan standar untuk mendeteksi kanker leher rahim. Namun, pap smear bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini. Ada pula jenis pemeriksaan dengan menggunakan asam asetat (cuka). Menggunakan asam asetat cuka adalah yang relatif lebih mudah dan lebih murah dilakukan. Jika menginginkan hasil yang lebih akurat, kini ada teknik pemeriksaan terbaru untuk deteksi dini kanker leher rahim yang dinamakan teknologi Hybrid Capture II System (HCII).

7) Cara Pencegahan
  
Adapun cara pencegahan kanker serviks yaitu dengan: 
(1) tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti, 
(2) rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual, 
(3) dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual, 
(4) dan tentunya memelihara kesehatan tubuh

8) Penyembuhan Kanker serviks

Berhubung tidak mengeluhkan gejala apa pun, penderita kanker serviks biasanya datang ke rumah sakit ketika penyakitnya sudah mencapai stadium 3. Masalahnya, kanker serviks yang sudah mencapai stadium 2 sampai stadium 4 telah mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh, seperti kandung kemih, ginjal, dan lainnya. Karenanya, operasi pengangkatan rahim saja tidak cukup membuat penderita sembuh seperti sedia kala. Selain operasi, penderita masih harus mendapatkan terapi tambahan, seperti radiasi dan kemoterapi. Langkah tersebut sekalipun tidak dapat menjamin 100% penderita mengalami kesembuhan.


Penyusun:  Ranindyta Elda Cintya, 9-D, SMP Negeri 1 Adiwerna, 2011.

1 komentar: