Gambar Katakan Tidak pada Narkoba |
Pernahkah kamu mendengar istilah narkoba? Istilah narkoba banyak digunakan oleh penegak hukum dan masyarakat pada umumnya. Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan obat terlarang, yang sebenarnya merupakan zat adiktif. Namun, tidak semua zat adiktif adalah narkoba, misalnya kafein, alkohol, dan nikotin. Pada bagian sebelumnya kamu telah mempelajari jenis-jenis zat adiktif dan dampak penggunaan zat adiktif bagi kesehatan, termasuk zat-zat yang tergolong narkoba.
Setelah
kamu mempelajari dampak penggunaan narkoba dan melakukan diskusi, tentu kamu
tidak ingin hidup menderita akibat terlibat dalam penyalahgunaan narkoba bukan?
Oleh karena itu, kamu harus mampu menjaga diri dari bahaya narkoba. Adapun
beberapa upaya yang dapat kamu lakukan untuk menjaga diri dari bahaya narkoba
adalah sebagai berikut.
1. Mengenal dan menilai diri sendiri
Mengenal
dan menilai diri sendiri berarti kamu menyadari akan kelemahan dan kekuatan,
kekurangan dan kelebihan, dan cita-cita atau tujuan hidup yang ingin kamu
capai. Dengan lebih mengenal diri sendiri, kamu akan dapat lebih mudah
mengarahkan perilakumu untuk mencapai tujuan hidup yang telah kamu tetapkan dan
mencegah diri dari perilaku yang membuatmu tidak dapat meraih tujuan hidupmu.
2. Meningkatkan harga diri
Harga
diri adalah suara hatimu yang menunjukkan bahwa kamu adalah seorang yang
istimewa dan berharga, serta mampu mencapai cita-cita. Harga diri merupakan
dasar dalam proses belajar, membangun kreativitas, tanggung jawab, dan hubungan
positif dengan orang lain. Harga diri seseorang dapat tinggi atau rendah tergantung
pada pengalaman, perilaku, dan interaksinya dengan orang lain. Orang yang
memiliki harga diri yang rendah akan cenderung merendahkan dirinya sendiri,
percaya bahwa ia tidak dapat menjadi lebih baik, menghindari hubungan dengan
orang lain, gelisah, dan suka menyendiri yang mengakibatkan ia mudah untuk
dipengaruhi orang lain, termasuk dipengaruhi untuk mengonsumsi narkoba. Oleh
karena itu, penting bagimu untuk memiliki harga diri yang kuat. Orang yang
memiliki harga diri yang tinggi, yang
bangga dengan hasil karya sendiri maupun hasil kolaborasi dengan teman, mampu
bertindak mandiri, mampu menjalankan tanggung jawab dengan baik, berani menghadapi
tantangan dengan penuh semangat, dan mau membantu orang lain.
3. Meningkatkan rasa percaya diri
Percaya
diri adalah gambaran keyakinan, keberanian, cara pandang, pemikiran, dan
perasaan tentang dirinya sendiri dalam menghadapi suatu permasalahan. Jika kamu
memiliki rasa percaya diri yang baik, kamu akan memiliki dorongan, kekuatan,
dan keberanian untuk melakukan hal-hal yang positif, seperti siap dalam
melaksanakan tugas yang diberikan. Contoh lainnya yaitu berani berbicara secara
rasional untuk mencegah orang lain memanfaatkan dirimu, misalnya dengan berkata
“Mohon maaf, saya ada janji” atau berani menolak tawaran zat atau obat yang
tidak kamu ketahui yang mungkin menjerumuskanmu kepada narkoba. Dengan memiliki
sikap percaya diri yang tinggi, kamu akan siap menghadapi tantangan untuk
meraih cita-citamu!
4. Terampil mengatasi masalah dan mengambil keputusan
Kamu
perlu belajar mengelola perasaan, seperti rasa takut, marah, khawatir, benci,
malu, putus asa, dan sebagainya sehingga tidak lari dari masalah. Dengan mampu
mengelola perasaan, kamu akan tetap maju dan menyelesaikan masalah yang kamu
hadapi. Dalam menyelesaikan masalah, kamu juga harus terampil dalam mengambil
keputusan. Dalam mengambil keputusan, kamu harus menggunakan pemikiran yang
logis mengenai sumber masalah dan alternatif pemecahan masalah yang paling
tepat dan bijaksana. Kamu juga dapat meminta pendapat orang lain, misalnya
orangtuamu jika perlu. Jika keputusan yang diambil kurang tepat atau bahkan
gagal, maka jadikan sebagai pelajaran untuk melakukan yang lebih baik lagi.
5. Memilih pergaulan yang baik dan terampil menolak tawaran
narkoba
Remaja
memiliki ikatan yang kuat dengan teman sebayanya. Bagi seorang remaja,
penerimaan atau diakui oleh kelompok sebayanya sangat penting. Adakalanya, ia
berusaha untuk mengikuti hal-hal yang dikerjakan atau diikuti oleh
teman-temannya untuk membuat mereka menyukainya, meskipun pada awalnya mungkin
juga terdapat tekanan. Banyak remaja
yang mulai merokok, minum-minuman keras, bahkan menyalahgunakan narkoba akibat
tekanan dari teman. Oleh karena itu, bergaulah dengan teman-teman yang tidak
menyalahgunakan narkoba. Selain itu, kamu juga harus mampu menolak tawaran atau
ajakan dari teman terhadap hal-hal yang negatif, seperti merokok maupun
minum-minuman keras, apalagi penggunaan narkoba.
Bagaimana
upaya untuk mampu menolak tawaran tersebut? Kamu perlu memiliki keberanian dan
tekad untuk menolaknya, belajarlah berkata “Tidak!”. Sadarilah bahwa narkoba
akan membuatmu semakin terjerumus kepada kesengsaraan. Kamu juga harus waspada
terhadap temanmu jika temanmu memaksamu. Jika kamu mendapat ancaman segera
tinggalkan temanmu tersebut atau laporkan kepada gurumu.
6. Terampil sebagai agen pencegahan penyalahgunaan narkoba
Remaja
juga merupakan subjek yang penting dan harus terlibat aktif dalam pencegahan
penyalahgunaan narkoba, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah. Kamu dapat
membentuk kelompok remaja anti narkoba yang menciptakan pola hidup sehat dan
produktif, menjadi contoh positif bagi remaja yang lain, mendukung masyarakat
untuk menciptakan lingkungan bebas narkoba, mendorong remaja lain untuk
menghindari penyalahgunaan narkoba dan mendorong mereka menolak tawaran
menyalahgunakan narkoba, serta membantu teman yang mempunyai masalah narkoba
untuk mencari pertolongan.
7. Menerapkan pola hidup sehat
Remaja
adalah generasi penerus dan aset bangsa Indonesia yang berharga. Negara
Indonesia memerlukan generasi muda yang sehat sehingga dapat tumbuh menjadi
manusia dewasa yang sehat yang mampu memajukan negara dan membuat bangsa
Indonesia semakin sejahtera. Untuk membentuk generasi muda yang sehat, perlu
penerapan pola hidup sehat yang meliputi: mengonsumsi makanan dan minuman yang
sehat dan bergizi, menghindari makanan siap saji (junk food); olahraga secara teratur,
termasuk mengikuti ekstrakurikuler yang bergerak dalam bidang olahraga;
istirahat yang teratur dan cukup sehingga dapat mengurangi ketegangan pikiran
dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak; serta melakukan pemeriksaan kesehatan
secara rutin.
8. Memperkuat iman dan takwa kepada Tuhan
Semua
agama dan kepercayaan mengajarkan kepada penganutnya untuk melakukan hal-hal
yang baik dan melarang untuk melakukan hal-hal yang buruk, termasuk juga
narkoba dan obat berbahaya lainnya. Remaja yang memiliki iman (kepercayaan)
yang kuat, serta selalu berusaha menjalankan perintah dan menjauhi larangan
Tuhan (bertakwa) dapat mencegah berbagai perilaku kenakalan remaja, termasuk
dalam masalah penyalahgunaan narkoba. Remaja yang kurang taat dalam kepercayaan
atau agamanya mempunyai risiko yang lebih besar untuk cenderung menyalahgunakan
narkoba, dibandingkan remaja yang taat dalam kepercayaan atau agamanya. Oleh
karena itu, kamu harus selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan takwa kamu
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
9. Melakukan kegiatan yang positif
Remaja
hendaknya dapat mengisi waktu luang dengan kegiatan positif yang berguna untuk masa depannya, misalnya
dengan mengikuti berbagai ekstrakurikuler di sekolah, ikut organisasi siswa
seperti OSIS, UKS, PMR, mengikuti gelar seni budaya, dan lain sebagainya.
Dengan mengisi waktu luang dengan kegiatan positif dapat membantumu
menghindarkan diri dari penyalahgunaan narkoba.
10. Membangun komunikasi dan hubungan yang baik dengan teman dan
keluarga
Membangun
komunikasi dan hubungan yang baik dengan keluarga juga sangat penting bagi
remaja. Luangkanlah waktu bersama-sama keluarga dan lebih terbukalah pada
orangtua. Jika kamu memiliki masalah, bicarakanlah dengan orangtua. Orangtua
tentu akan selalu membimbing atau membantumu menyelesaikan masalahmu. Dengan
begitu kamu tidak akan terus terbebani sendiri untuk memecahkan masalah yang
kamu hadapi.
Referensi:
Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
Zat Aditif dan Zat Adiktif | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | Menyelidiki Pewarna Alami dan Buatan pada Makanan atau Minuman |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | Menyelidiki Dampak Negatif Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar