Minggu, 31 Juli 2022

Rehabilitasi Pecandu Narkoba

 

Gambar Rehabilitasi Pecandu Narkoba
Gambar Rehabilitasi Pecandu Narkoba

Pernahkah kamu mengetahui orang yang mengalami kecanduan narkoba? Coba pikirkan bagaimanakah cara untuk mengatasi orang yang sudah terlanjur kecanduan narkoba? Orang yang sudah terlanjur kecanduan narkoba sangat sulit untuk disembuhkan, karena gejala kecanduan narkoba sangat menyakitkan. Orang yang kecanduan narkoba kebanyakan sering melakukan tindakan kriminal karena mereka akan melakukan segala cara untuk mendapatkan narkoba. Meskipun pecandu narkoba sulit untuk disembuhkan, tetapi bukan hal yang tidak mungkin untuk disembuhkan. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi pecandu narkoba mari pelajari materi berikut ini! Mengatasi pecandu narkoba tidak dibawa ke penjara melainkan dibawa ke pusat rehabilitasi. Berikut tahap-tahap rehabilitasi untuk mengatasi pecandu narkoba!


Tahap-Tahap Rehabilitasi Bagi Pecandu Narkoba

1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi)

Tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik dan mental oleh dokter terlatih. Dokter akan memutuskan apakah pecandu perlu diberikan obat tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang diderita. Pemberian obat tergantung dari jenis narkoba dan berat ringannya gejala putus zat. Dalam hal ini dokter butuh kepekaan, pengalaman, dan keahlian guna mendeteksi gejala kecanduan narkoba tersebut.


2. Tahap rehabilitasi non-medis

Tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. Di Indonesia sudah di bangun tempat-tempat rehabilitasi, sebagai contoh di bawah Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah tempat rehabilitasi di daerah Lido (Kampus Unitra), Baddoka (Makassar), dan Samarinda. Di tempat rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai program diantaranya program therapeutic communities (TC), 12 steps (dua belas langkah), pendekatan keagamaan, dan lain-lain.


3. Tahap bina lanjut (after care)

Tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat untuk mengisi kegiatan sehari-hari. Pecandu dapat kembali ke sekolah atau tempat kerja namun tetap berada di bawah pengawasan. Untuk setiap tahap rehabilitasi diperlukan pengawasan dan evaluasi secara terus menerus terhadap proses pemulihan seorang pecandu.

 

Beberapa metode terapi dan rehabilitasi yang digunakan untuk penanganan pecandu narkoba di Indonesia antara lain:

1. Cold turkey; artinya seorang pecandu langsung menghentikan penggunaan narkoba/zat adiktif. Metode ini merupakan metode tertua, dengan mengurung pecandu dalam masa putus obat tanpa memberikan obat-obatan. Setelah gejala putus obat hilang, pecandu dikeluarkan dan diikutsertakan dalam sesi konseling (rehabilitasi nonmedis). Metode ini banyak digunakan oleh beberapa panti rehabilitasi dengan pendekatan keagamaan dalam fase detoksifikasinya.

2. Metode alternatif

3. Terapi substitusi opioda; hanya digunakan untuk pasien-pasien ketergantungan heroin (opioda). Untuk pengguna opioda hard core addict (pengguna opioda yang telah bertahun-tahun menggunakan opioda suntikan), pecandu biasanya mengalami kekambuhan kronis sehingga perlu berulang kali menjalani terapi ketergantungan. Kebutuhan heroin (narkotika ilegal) diganti (substitusi) dengan narkotika legal. Beberapa obat yang sering digunakan adalah kodein, bufrenorphin, metadon, dan nalrekson. Obat-obatan ini digunakan sebagai obat detoksifikasi, dan diberikan dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan pecandu, kemudian secara bertahap dosisnya diturunkan. Keempat obat tersebut telah banyak beredar di Indonesia dan perlu adanya kontrol penggunaan untuk menghindari adanya penyimpangan/penyalahgunaan obat-obatan ini yang akan berdampak fatal.

4. Therapeutic community (TC); metode ini bertujuan untuk menolong pecandu agar mampu kembali ke tengah masyarakat dan dapat kembali menjalani kehidupan yang produktif. Program TC, merupakan program yang disebut Drug Free Self Help Program. Program ini mempunyai sembilan elemen yaitu partisipasi aktif, feedback dari keanggotaan, role modelling, format kolektif untuk perubahan pribadi, sharing norma dan nilai-nilai, struktur & sistem, komunikasi terbuka, hubungan kelompok dan penggunaan terminologi unik. Aktivitas dalam TC akan menolong peserta belajar mengenal dirinya melalui lima area pengembangan kepribadian, yaitu manajemen perilaku, emosi/psikologis, intelektual & spiritual, vokasional, dan pendidikan, keterampilan untuk bertahan bersih dari narkoba.

5. Metode 12 steps;

Pecandu yang mengikuti program ini dimotivasi untuk mengimplementasikan ke 12 langkah ini dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah program 12 langkah:

a. Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi, sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali.

b. Tiba pada keyakinan bahwa kekuatan yang lebih besar dari kita yaitu Tuhan yang mampu mengembalikan kita kepada kewarasan.

c. Membuat keputusan untuk mengalihkan niat dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan.

d. Membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh dan tanpa rasa gentar.

e. Mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita.

f. Menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita.

g. Dengan rendah hati meminta Tuhan untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita.

h. Membuat daftar orang-orang yang telah kita sakiti dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua.

i. Menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain.

j. Secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah segera mengakui kesalahan kita.

k. Melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa terus menerus untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.

l. Setelah memperoleh pencerahan pribadi sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba membawa pesan ini kepada orang/pecandu lain dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.

 

Referensi:

Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. 

Gambar Rehabilitasi Pecandu Narkoba dari https://www.youtube.com/watch?v=NSLlYD4MsLM

Baca juga:

Zat Aditif dan Zat Adiktif

01

 Zat Aditif dan Zat Adiktif

02

 Zat Aditif

03

 Mengidentifikasi Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman

04

 Pewarna Makanan dan Minuman

05

 Menyelidiki Pewarna Alami dan Buatan pada Makanan atau Minuman

06

 Pemanis Makanan dan Minuman

07

 Cara Membuat Gula Kelapa

08

 Pengawet Makanan dan Minuman

09

 Penyedap Makanan dan Minuman

10

 Pemberi Aroma Makanan dan Minuman

11

 Pengental Makanan

12

 Pengemulsi Makanan

13

 Menyelidiki Dampak Negatif Zat Aditif dalam Makanan dan Minuman

14

 Zat Adiktif

15

 Narkotika

16

 Psikotropika

17

 Zat Psiko Aktif Lainnya

18

 Dampak Penggunaan Zat Adiktif bagi Kesehatan

19

 Percobaan Bahaya Rokok Bagi Kesehatan

20

 Tanya Jawab Bahaya Narkoba

21

 Rehabilitasi Pecandu Narkoba

22

 Upaya Pencegahan Diri dari Bahaya Narkoba

Tidak ada komentar: