Pernahkah
kamu melihat anjing menggerakkan telinganya? Anjing sering menggerakkan telinga
ketika melakukan pelacakan atau berburu. Beberapa mamalia akan
menggunakan daun telinga
untuk memfokuskan suara yang diterimanya. Sistem ini disebut sistem
sonar yaitu sistem yang digunakan untuk mendeteksi tempat dalam melakukan
pergerakan dengan deteksi suara frekuensi tinggi (ultrasonik). Sonar atau Sound
Navigation and Ranging merupakan suatu metode penggunaan gelombang ultrasonik
untuk menaksir ukuran, bentuk, letak, dan kedalaman benda-benda, seperti pada
Gambar berikut ini.
![]() |
Gambar Sistem Sonar pada Kelelawar |
a. Kelelawar
Tahukah
kamu kelelawar? Kelelawar dapat mengeluarkan dan menerima gelombang ultrasonik
dengan frekuensi di atas 20.000 Hz pada saat ia terbang. Gelombang yang
dikeluarkan akan dipantulkan kembali oleh objek yang akan dilewatinya dan
diterima oleh receiver (alat penerima) yang berada di tubuh kelelawar.
Kemampuan kelelawar untuk menentukan lokasi ini disebut dengan ekolokasi.
Pada
saat terbang dan berburu, kelelawar akan mengeluarkan bunyi yang frekuensinya
tinggi, kemudian mendengarkan gema yang dihasilkan. Pada saat kelelawar
mendengarkan gema, kelelawar hanya akan terfokus pada suara yang dipancarkannya
sendiri. Rentang frekuensi yang mampu didengar oleh makhluk ini terbatas,
sehingga kelelawar harus mampu menghindari efek Doppler yang muncul.
![]() |
Gambar Ekolokasi Kelelawar |
Menurut efek Doppler, jika sumber bunyi dan penerima suara keduanya tak bergerak, maka penerima akan mendengar frekuensi bunyi yang sama dengan yang dipancarkan oleh sumber suara. Akan tetapi, jika salah satu dari sumber bunyi atau penerima suara tersebut bergerak, frekuensi yang diterima akan berbeda dengan yang dipancarkan. Pada keadaan tersebut frekuensi suara yang dipantulkan dapat jatuh ke wilayah frekuensi yang tidak dapat didengar oleh kelelawar.
Agar
dapat menghindari efek Doppler, kelelawar akan menyesuaikan besar frekuensi
suara yang dipancarkannya. Misalnya, kelelawar akan mengirimkan suara
berfrekuensi tinggi untuk mendeteksi lalat yang bergerak menjauh, sehingga
pantulannya tidak hilang.
b. Lumba-Lumba
Pernahkah
kamu melihat lumba-lumba? Di mana kamu pernah melihat lumba-lumba? Habitat asal
lumba-lumba adalah di lautan. Lumba- lumba dapat dilihat di permukaan air,
namun sebagian besar waktu mereka di kedalaman lautan yang cukup gelap.
Sekalipun hidup di kedalaman lautan, lumba-lumba mempunyai sistem yang
memungkinkan untuk berkomunikasi dan menerima rangsangan, yaitu sistem sonar.
Sama seperti pada kelelawar, sistem ini berguna untuk mengindrai benda-benda di
lautan, mencari makan, dan berkomunikasi.
![]() |
Gambar Lumba-lumba |
Bagaimana cara kerja sistem sonar pada lumba-lumba? Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Agar dapat menghasilkan suara berfrekuensi tinggi, lumba-lumba mengalirkan udara pada kantung-kantung ini. Selain itu, kantung udara ini juga berperan sebagai alat pemfokus bunyi. Kemudian, bunyi ini dipancarkan ke segala arah secara terputus-putus.
Gelombang
bunyi lumba-lumba akan dipantulkan kembali bila membentur suatu benda. Pantulan
gelombang bunyi tersebut ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut
“jendela akustik”. Dari bagian tersebut, informasi bunyi diteruskan ke telinga
bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Dengan cara tersebut,
lumba-lumba mengetahui lokasi, ukuran, dan pergerakan mangsanya. Lumba-lumba
juga mampu saling berkirim pesan walaupun terpisahkan oleh jarak lebih dari 220
km. Lumba-lumba berkomunikasi untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan
akan bahaya.
![]() |
Gambar Sistem Sonar pada Lumba-Lumba |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Getaran, Gelombang, dan Bunyi dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar