Pencairan Es di Kutub |
Dengan
adanya perubahan iklim di dunia saat ini, mengakibatkan suhu secara global
mengalami peningkatan. Kenaikan suhu ini mengakibatkan lapisan es di wilayah
kutub meleleh. Hal ini dapat mendatangkan bencana di Bumi. Mengapa es bisa
meleleh? Apa yang sebenarnya terjadi pada saat es meleleh? Bagaimana cara kita
memperlambat proses melelehnya es?
Dalam
bab ini, kalian akan mempelajari zat dan perubahannya, di antaranya mengenai
perubahan suhu, berbagai sifat zat dan perubahan fisika dan kimia. Kalian juga
akan menyelidiki faktor-faktor apa saja yang memengaruhi waktu melelehnya es.
Amatilah
gambar beberapa benda yang sering kita temukan dalam keseharian kita di bawah
ini. Kelompokkanlah benda-benda tersebut. Bandingkanlah pengelompokan yang
kalian buat dengan teman kalian.
Benda-benda di sekitar kita |
Apa
dasar yang kalian gunakan untuk pengelompokan benda-benda pada Gambar di atas?
Masih ingatkah kalian mengenai penggolongan benda menjadi benda padat, cair,
gas saat kalian di SD? Pembagian benda tersebut adalah berdasarkan wujudnya. Di
tingkatan SMP, semua benda kita kenal sebagai materi.
Materi
adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah ruang. Materi
berdasarkan wujudnya dapat dikelompokkan menjadi zat padat, cair, dan gas. Setelah
mengetahui apa itu materi, kita akan gunakan istilah materi untuk menunjukkan
benda-benda.
Pasti
kalian masih ingat keunikan air karena kita dapat melihat dalam tiga wujud yang
berbeda, yaitu es sebagai zat padat, air sebagai zat cair dan uap air sebagai
wujud gas. Apakah kalian juga ingat apa saja sifat-sifat zat menurut wujudnya?
Gambar wujud (a) Es batu, (b) air, (c) air mendidih |
Kalian
telah mengetahui sifat-sifat zat padat, zat cair dan gas dari percobaan. Namun
tahukah kalian mengapa zat padat umumnya keras, sulit berubah bentuk dan tidak
mudah ditekan? Atau mengapa zat cair dapat berubah bentuk sesuai wadahnya? Dan
mengapa gas adalah materi yang paling mudah ditekan?
Perbedaan
sifat antara tiga wujud zat ini dapat dijelaskan melalui model partikel. Model
biasanya digunakan oleh ilmuwan untuk menjelaskan mengenai sesuatu yang sangat
kecil, yang tidak dapat dilihat agar dapat dipahami cara kerjanya. Sementara
partikel adalah bagian terkecil yang ada dalam materi. Partikel-partikel yang
ada dalam materi ini, selalu bergerak dan ada tarikan antara partikel yang satu
dengan partikel lainnya. Nah, ternyata keadaan partikel-partikel dalam zat
padat, zat cair dan gas berbeda-beda.
Perbedaan keadaan partikel-partikel dalam zat padat, cair dan gas |
Aroma
kopi, aroma masakan, parfum dan bau-bauan lainnya, dibawa oleh udara, yang
merupakan partikel gas untuk sampai pada indera penciuman kalian. Ingatlah
bahwa partikel gas bergerak secara acak, dapat bertabrakan (atau bertumbukan)
dan sangat cepat sehingga bau-bau tersebut dapat kalian rasakan walaupun jarak
kalian cukup jauh dengan sumber bau. Proses ini disebut difusi.
Difusi
adalah pergerakan partikel dari daerah yang partikelnya lebih banyak ke tempat
yang lebih sedikit sampai keadaaannya seimbang. Ketika partikel saling
bertumbukan maka bau menjadi menyebar karena bercampur dengan partikel lainnya.
Difusi
juga terjadi pada zat cair karena partikel-partikel dalam zat cair dapat
bergerak. Kejadian seperti itu terlihat pada Gambar dibawah apabila suatu zat
warna diteteskan ke dalam air.
Keadaan air dan zat warna sebelum, saat dan setelah difusi |
Tahukah
kalian bagaimana cara kita mencium aroma masakan ibu atau aroma parfum, bahkan
bau dari tumpukan sampah? Aroma dan bau-bauan masuk melalui rongga hidung atau
nostril saat kita bernapas. Aroma dan bau-bauan tadi kemudian masuk melalui
rambut-rambut halus atau silia yang ada di ujung saraf pembau. Aroma dan
bau-bauan itu melalui saraf disalurkan ke otak sehingga kita mengetahui bau
tersebut. Lihatlah bagan hidung manusia pada Gambar berikut ini.
Gambar Anatomi hidung manusia |
Menurut
Sari (dosen biologi), “Manusia dapat mendeteksi 2.000-4.000 jenis bau yang ada
di dunia ini”. Namun ada binatang yang memiliki indera penciuman yang lebih
baik dibanding manusia. Bacalah fakta sains berikut.
Fakta Sains Makhluk dengan Indera Pencium Paling Tajam
Kalian mungkin sudah
mengetahui bahwa anjing sering dilatih oleh polisi untuk membantu menemukan
obat-obatan terlarang atau seorang buronan. Anjing-anjing pelacak ini disebut
K9. Hal ini karena anjing memiliki sel penciuman yang banyaknya ribuan kali
manusia. Sementara manusia memiliki 5 juta sel reseptor indera pembau, anjing
memiliki 220 juta sel reseptor penciuman.
Hewan yang memiliki indera penciuman sangat tajam |
Namun anjing bukan
binatang yang memiliki indera penciuman paling tajam. Penelitian terakhir
menunjukkan bahwa gajah Afrika adalah makhluk dengan gen penciuman terbanyak,
yaitu 2.000 gen. Bandingkan dengan manusia yang memiliki 350 gen dan anjing 1.100
gen. Namun dapatkah kalian membayangkan polisi menuntun gajah untuk melacak
obat-obatan terlarang atau buronan suatu kejahatan?.
Buatlah Tabel seperti di bawah ini di buku catatan kalian, kemudian lengkapi bagian tabel yang masih kosong sebagai ringkasan dari bab ini.
Wujud
Materi |
Sifat-sifat
|
Alasan/Penjelasan
Keadaan Partikel |
Padat |
Bentuknya tetap |
Partikel-partikelnya
sangat teratur dan memiliki ikatan yang sangat kuat antara satu partikel dan
lainnya. |
Tidak
dapat ditekan |
Partikel-partikelnya sangat rapat, tidak
ada jarak sama sekali sehingga tidak dapat ditekan. |
|
Cair |
Bentuknya
berubah sesuai wadahnya |
Partikel-partikelnya kurang teratur dan
memiliki ikatan yang kurang kuat antara satu partikel dan lainnya. |
Dapat
ditekan |
Partikel-partikelnya kurang rapat, ada
jarak sehingga dapat ditekan. |
|
Gas |
Bentuknya
berubah sesuai wadahnya |
Partikel-partikelnya tidak teratur dan
memiliki ikatan yang tidak kuat antara satu partikel dan lainnya. |
Dapat
ditekan |
Partikel-partikelnya tidak rapat, ada jarak
berjauhan sehingga dapat ditekan. |
Setelah selesai mempelajari
“Materi Wujud Zat dan Model Partikel”, lanjutkan dengan “Pendalaman Materi?”
yang meliputi:
1. Ayo lakukanlah Aktivitas
Materi Wujud Zat dan Model Partikel.
2. Berikutnya, diteruskan
dengan “Mari Uji Wujud Zat dan Model Partikel”.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani Inabuy, Dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1).
Baca juga:
Zat dan Perubahannya |
|
01 |
|
02 |
|
03 |
|
04 |
|
05 |
|
06 |
|
07 |
|
08 |
|
09 |
|
10 |
|
11 |
|
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar