Jaringan
dewasa atau disebut juga jaringan permanen merupakan jaringan yang bersifat
non-meristematik atau tidak aktif membelah. Jaringan ini berasal dari
pembelahan sel-sel meristem primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami
diferensiasi atau mengalami perubahan
bentuk sehingga memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa
dibedakan menjadi empat, yaitu jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan
penyokong, dan jaringan pengangkut.
Bagaimana
struktur dan fungsi dari masing-masing jaringan tersebut? Untuk mengetahuinya,
ayo lakukan aktivitas berikut!
Setelah
kamu melakukan Aktivitas 3.3, kamu akan melihat berbagai jenis jaringan
penyusun tumbuhan. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan tumbuhan tersebut?
Untuk memahaminya, simak penjelasan berikut dengan penuh saksama!
a. Jaringan Pelindung
Jaringan
pelindung terdapat di seluruh permukaan luar tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan
jaringan pelindung untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari berbagai pengaruh
luar yang merugikan, misalnya hilangnya air akibat suhu yang meningkat dan melindungi dari kerusakan mekanik. Contoh
dari jaringan pelindung yaitu jaringan epidermis. Sel-sel epidermis dapat
berkembang (mengalami modifikasi) menjadi alat pelindung tambahan, misalnya stomata (mulut daun), sisik,
trikoma (rambut-rambut), dan duri
(spina). Perhatikan Gambar 3.17!
b. Jaringan Dasar
Jaringan
dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan.
Jaringan dasar seringkali disebut jaringan pengisi. Jaringan ini berperan penting
dalam semua proses fisiologi (metabolisme) pada tumbuhan. Contoh dari jaringan
dasar ini yaitu jaringan parenkim. Jaringan parenkim dapat berdiferensiasi
menjadi banyak jenis jaringan parenkim lain, misalnya pada buah dan umbi
(Gambar 3.18) parenkim berdiferensiasi menjadi parenkim cadangan makanan yang
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan. Pada daun, jaringan
parenkim berdiferensiasi menjadi jaringan palisade dan jaringan bunga karang,
yang berfungsi untuk proses fotosintesis.
c. Jaringan Penyokong (Penguat)
Jaringan
penyokong merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tubuh
tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. Jaringan
kolenkim merupakan jaringan yang
berfungsi untuk menyokong bagian tumbuhan yang masih muda. Sel-sel jaringan
kolenkim memiliki dinding sel yang mengalami penebalan, namun tidak merata.
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan
penguat yang bersifat permanen. Jaringan sklerenkim berfungsi untuk menyokong
tubuh tumbuhan yang sudah tua. Perhatikan Gambar 3.19!
Berdasarkan bentuk selnya, jaringan sklerenkim dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan serat (fiber) dan jaringan sklereid. Jaringan serat terdiri atas sel-sel yang memanjang, meruncing pada kedua ujungnya, dan tersusun membentuk benang. Jaringan serat banyak ditemukan pada jaringan xilem. Jaringan sklereid terdiri atas sel-sel yang pendek, dan memiliki bentuk yang tidak teratur. Jaringan sklereid ini banyak ditemukan pada kulit kacang atau buah pir.
d. Jaringan Pengangkut (Vaskuler)
Jaringan
pengangkut terdiri atas dua jenis, yaitu xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk
mengangkut air dan zat-zat terlarut di dalamnya dari akar menuju daun. Floem berfungsi untuk mengangkut makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
Struktur dan Fungsi Tumbuhan | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar