Apakah kamu mengetahui berbagai macam
hewan dari golongan serangga? Pernahkah kamu membayangkan bagaimana cara
serangga-serangga tersebut melihat sebuah benda? Tahukah kamu bahwa lalat,
belalang, kumbang, atau serangga mempunyai cara melihat suatu benda dengan cara
yang sangat berbeda dengan manusia? Apabila manusia hanya memiliki dua buah
mata untuk melihat, serangga memiliki banyak sekali mata untuk melihat,
sehingga mata serangga disebut dengan “mata majemuk” (Gambar 11.34).
Masing-masing mata serangga disebut omatidium (jamak: omatidia). Masing-masing omatidium berfungsi sebagai reseptor penglihatan yang terpisah.
Setiap omatidium terdiri atas beberapa
bagian, di antaranya berikut ini.
(1) Lensa, permukaan depan lensa merupakan
satu faset mata majemuk.
(2) Kerucut kristalin, yang tembus
cahaya.
(3) Sel-sel penglihatan, yang peka
terhadap adanya cahaya.
(4) Sel-sel yang mengandung pigmen,
yang memisahkan omatidia dari omatidia di sekelilingnya.
Setiap omatidium akan menyumbangkan
informasi penglihatan dari satu daerah objek yang dilihat serangga, dari arah
yang berbeda-beda. Bagian omatidia
yang lain akan
memberikan sumbangan informasi
penglihatan pada daerah lainnya. Gabungan dari gambar-gambar yang dihasilkan
dari setiap omatidium merupakan bayangan mosaik, yang menyusun seluruh
pandangan serangga.
Sebagai contoh, mata lalat rumah
terdiri atas 6.000 bentuk mata yang ditata dalam segi enam (omatidium). Setiap
omatidium dihadapkan ke arah yang berbeda-beda, seperti ke depan, belakang,
bawah, atas, dan ke setiap sisi, sehingga lalat dapat melihat ke mana-mana.
Dengan demikian, lalat dapat mengindrai dalam daerah penglihatan dari semua
arah. Pada setiap omatidium, terdapat delapan neuron sel saraf reseptor
(penerima cahaya), sehingga secara keseluruhan terdapat sekitar 48.000 sel
pengindra di dalam matanya. Dengan kelebihannya tersebut, mata lalat dapat
memroses hingga seratus gambar per detik.
Tahukah Kamu?
Para ilmuwan berusaha mengembangkan
peralatan yang diperlukan untuk
kepentingan manusia dengan
meniru rancangan mata
lalat yang luar biasa. Misalnya,
para ilmuwan mengembangkan alat detektor gerakan berkecepatan tinggi dan kamera
sangat tipis yang dapat membidik ke banyak arah. Salah satu bidang yang memanfaatkan
kamera tersebut adalah bidang medis, untuk memeriksa bagian dalam lambung. Alat
tersebut dikembangkan agar dapat ditelan oleh pasien. Jika sudah sampai di
dalam lambung, alat tersebut akan mengumpulkan data melalui mata majemuknya dan
mengirimkan laporannya tanpa kabel. Ada pula ilmuwan yang mengembangkan mata
majemuk tiruan berukuran lebih kecil daripada kepala jarum pentul yang terdiri
atas 8.500 lebih lensa. Namun demikian, kehebatan ciptaan manusia tersebut
tidak ada artinya jika dibandingkan dengan mata majemuk serangga, misalnya
capung yang mempunyai kira-kira 30.000 satuan optik di setiap matanya! Kamu
mengetahui siapa pencipta mata majemuk serangga yang demikian hebat?
Referensi
Buku Guru dan Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Cahaya dan Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 | |
22 | |
23 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar