Senin, 23 Mei 2022

Gangguan pada Indra Penglihat

 

Adakah teman kamu yang menggunakan kacamata? Atau bahkan kamu sendiri menggunakan kacamata? Seseorang yang mempunyai penglihatan yang baik, akan dapat melihat benda secara jelas pada jarak kira-kira 30 cm. Hal ini berarti pada orang yang memiliki penglihatan normal, bayangan yang dibentuk jatuh tepat pada retina.

Jika seseorang memiliki gangguan pada penglihatannya  maka  dia  tidak  akan  dapat  melihat  objek  dengan  jelas pada jarak tersebut. Hal ini menyebabkan mereka membutuhkan alat bantu penglihatan berupa kacamata seperti yang dikenakan oleh teman kamu atau bahkan kamu kenakan sendiri. Kacamata berfungsi untuk memfokuskan cahaya sehingga dapat jatuh tepat pada retina.


1) Rabun Dekat (Hipermetropi)

Seorang penderita rabun dekat tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak dekat (± 30 cm) dengan jelas. Hal ini karena bayangan yang terbentuk jatuh di belakang retina, sehingga bayangan yang jatuh pada retina menjadi tidak jelas (kabur). Kacamata positif dapat menolong penderita rabun dekat, sebab lensa cembung mengumpulkan cahaya sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, kornea dan lensa dapat membentuk bayangan yang jelas pada retina seperti ditunjukkan pada Gambar 11.31.

Gambar Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Dekat
Gambar Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Dekat

Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:

Kekuatan lensa kacamata hipermitropi

dengan:

PH = Kekuatan lensa kacamata untuk hipermetropi (dioptri atau D)

s   = Jarak benda di depan kacamata (cm)

PP (Punctum Proximum) = titik dekat mata seseorang (cm)

Contoh Soal:

Titik dekat mata seseorang terletak pada jarak 120 cm di depan matanya. Untuk melihat dengan jelas suatu benda yang terletak 30 cm di depan mata, berapa kekuatan lensa kacamata yang harus digunakan?

Penyelesaian Soal Titik dekat mata 1

Jika jarak benda s tidak disebutkan dalam soal, nilai s diambil dari titik dekat mata normal, yaitu 25 cm, sehingga persamaan kekuatan lensa untuk hipermetropi menjadi:

Penyelesaian Soal Titik dekat mata 2


2) Rabun Jauh (Miopi)

Seorang penderita rabun jauh tidak dapat melihat benda yang berada pada jarak jauh (tak hingga) dengan jelas. Hal ini dikarenakan bayangan yang terbentuk jatuh di depan retina, seperti yang ditunjukkan Gambar 11.32. Kacamata negatif dapat menolong penderita rabun jauh karena lensa cekung akan dapat membuat cahaya menyebar sebelum cahaya masuk ke mata. Dengan demikian, bayangan yang jelas akan terbentuk di retina.

Gambar Perubahan Fokus Sinar pada Rabun Jauh

Kekuatan atau daya lensa kacamata yang diperlukan sesuai dengan rumus berikut:

Kekuatan lensa kacamata miopi

dengan:

PM  = Daya lensa untuk miopi (dioptri atau D)

PR  (Punctum Remotum) = titik jauh mata (cm)

Contoh Soal:

Seseorang hanya mampu melihat jelas benda di depan matanya paling jauh 100 cm. Berapa kekuatan kacamata orang tersebut?

Penyelesaian Soal Daya lensa untuk miopi


3) Buta Warna

Perhatikan Gambar 11.33! Apakah kamu dapat melihat angka? Coba sebutkan angka berapa yang dapat kamu lihat! Masih ingatkah kamu pada sel kerucut? Kamu memiliki lebih kurang tujuh juta sel kerucut pada retina. Gelombang cahaya dipantulkan dari benda masuk ke pupil dan ditangkap oleh retina. Respons dari sel kerucut pada cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda menyebabkan kamu dapat melihat benda yang berwarna.

Buta warna merupakan suatu kelainan pada mata yang disebabkan ketidak mampuan sel-sel kerucut mata untuk menangkap suatu warna tertentu. Penyakit ini bersifat   menurun.   Buta   warna   ada yang buta warna total dan buta warna sebagian. Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam dan putih saja, sedangkan buta warna sebagian tidak dapat melihat warna tertentu, yaitu merah, hijau, atau biru. Ingat kembali tentang sel kerucut!

Gambar Huruf Tokek untuk Mengecek Kelainan Buta Warna
Gambar Huruf Tokek untuk Mengecek Kelainan Buta Warna

Gambar di atas merupakan salah satu gambar yang dipakai untuk menguji   buta   warna.   Uji   tersebut dikenal dengan Uji Ishihara. Uji tersebut didasarkan   pada   penentuan   angka atau pola yang ada pada kartu dengan berbagai ragam warna, dengan pola tertentu. Ada satu seri gambar titik bola kecil dengan warna dan besar berbeda- beda, sehingga dalam keseluruhan terlihat warna pucat dan menyulitkan pasien dengan kelainan penglihatan warna untuk melihatnya. Penderita buta warna atau dengan kelainan penglihatan warna dapat melihat sebagian ataupun sama sekali tidak dapat melihat gambaran yang diperlihatkan. Pada pemeriksaan, pasien diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan dalam waktu 10 detik.


4) Presbiopi

Presbiopi disebut juga rabun jauh dan dekat atau rabun tua, karena kelainan mata ini biasanya diderita oleh orang yang sudah tua. Kelainan jenis ini membuat si penderita tidak mampu melihat dengan jelas benda-benda yang berada di jarak jauh maupun benda yang berada pada jarak dekat. Hal tersebut diakibatkan oleh berkurangnya daya akomodasi mata. Kelainan ini biasanya diatasi dengan kacamata rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung. Pada kacamata dengan lensa rangkap atau kacamata bifokal, lensa negatif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti pada kacamata untuk penderita hipermetropi.


5) Astigmatisma

Astigmatisma atau dikenal dengan istilah silinder adalah sebuah gangguan pada mata karena penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa. Hal ini disebabkan oleh cacat lensa yang tidak dapat memberikan gambaran atau bayangan garis vertikal dengan horizontal secara bersamaan. Penglihatan si penderita menjadi kabur. Untuk mengatasi gangguan ini, dapat menggunakan lensa silindris.

 

Referensi

Buku Guru dan Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.


Baca juga:

Cahaya dan Alat Optik  dalam Kehidupan Sehari-hari

01

Cahaya dan Alat Optik

02

Sifat-sifat Cahaya

03

Percobaan Perambatan Cahaya

04

Mengapa Sendok Terlihat Bengkok?

05

Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

06

Percobaan Pembentukan Bayangan oleh Cermin Datar

07

Pembentukan Bayangan pada Cermin Lengkung

08

Pembentukan Bayangan pada Cermin Cekung

09

Percobaan Pembentukan Bayangan oleh Cermin Cekung

10

Pembentukan Bayangan pada Cermin Cembung

11

Lensa

12

Lensa Cekung

13

Lensa Cembung

14

Percobaan Pembentukan Bayangan Lensa Cembung

15

Indra Penglihat Manusia

16

Proses Pembentukan Bayangan pada Mata

17

Mengukur Diameter Iris dan Pupil

18

Gangguan pada Indra Penglihat

19

Mata Faset Serangga

20

Penglihatan Ultraviolet

21

Indra Penglihatan Serangga

22

Alat Optik dalam Kehidupan Sehari-hari

23

Membuat Kamera Obscura


Tidak ada komentar: