A. Mari, kita pikirkan
mekanisme pengaturan air dalam tubuh!
Tubuh
manusia mensekresikan air melalui organ-organ ekskresi. Tubuh memiliki
mekanisme pengaturan tersendiri untuk mengeluarkan air melalui ginjal, kulit
atau paru-paru tergantung kondisi lingkungan dan aktivitas yang dilakukan.
Perhatikan data tentang keluarnya air dari tubuh pada Gambar di bawah ini!
![]() |
Gambar Perbandingan Jumlah Air yang Keluar dari Tubuh pada Lingkungan yang Berbeda |
Pertanyaan:
1.
Apakah penyebab utama hilangnya air pada tubuh dalam kondisi normal?
Jawab: Dalam kondisi
normal tubuh banyak kehilangan air dari dalam tubuh melalui urine.
2.
Mengapa pada saat melakukan olahraga atau pada cuaca yang panas tubuh
kehilangan air lebih banyak melalui kulit daripada melalui ginjal?
Jawab: Pada saat melakukan olahraga
atau pada cuaca yang panas tubuh kehilangan air lebih banyak melalui kulit
daripada melalui ginjal karena tubuh dengan berkeringat akan membantu
metabolisme tubuh untuk mengatur penurunan suhu tubuh.
3.
Apa yang akan kamu lakukan untuk menjaga tubuh tidak dehidrasi (kekurangan air)
ketika cuaca panas atau saat melakukan olahraga?
Jawab: Upaya yang dapat
dilakukan untuk menjaga tubuh tidak dehidrasi (kekurangan air) ketika cuaca
panas atau saat melakukan olahraga adalah dengan memperbanyak minum air atau
minuman yang mengandung elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
B. Tanya Jawab
1. Apakah tubuh kita
mengeluarkan zat sisa? Coba identifikasilah zat sisa yang dikeluarkan oleh
tubuhmu!
Jawab: Tubuh
mengeluarkan zat sisa berupa keringat, urine, empedu (berupa pewarna urine dan
feses), gas CO2 dan H2O.
2. Mengapa zat sisa yang ada
di dalam tubuhmu harus dikeluarkan?
Jawab: Zat-zat sisa metabolisme tersebut harus
dikeluarkan tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan meracuni tubuh dan merusak fungsi atau kerja organ tubuh
lainnya.
3. Bagaimana dampaknya jika
zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?
Jawab: Jika zat sisa tidak dikeluarkan, tubuh
menjadi tidak sehat atau terjadi gangguan pada tubuh, selain itu juga akan
memicu timbulnya penyakit dalam tubuh.
4.
Jelaskanlah proses pembentukan urine dalam ginjal? Bagaimanakah proses
pengeluaran urine dari ginjal hingga keluar tubuh?
Jawab: Ginjal
merupakan salah satu alat ekskresi, proses yang terjadi dalam ginjal ebagai
berikut.
a. Filtrasi, dimulai
dengan proses penyaringan darah sehingga terbentuk urine primer yang dilakukan
di glomerulus.
b. Reabsorbsi, terjadi
penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, zat-zat yang diserap
kembali adalah glukosa, air, asam amino, dan ion-ion organik sehingga terbentuk
urine sekunder yang terjadi di tubulus proksimal.
c. Augmentasi, terjadi
penambahan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, sampai terbentuk urine
sebenarnya yang terjadi di tubulus distal.
Setelah urine
sebenarnya terbentuk, urine akan disimpan sementara di tubulus kolektivus,
kemudian dikeluarkan dari dalam ginjal melalui ureter dan disimpan sementara di
kandung kemih. Ketika kandung kemih sudah penuh, akan menekan saraf sehingga
tubuh merasa ingin buang air kecil. Kemudian urine akan dikeluarkan dari
kandung kemih melalui uretra dan dikeluarkan ke luar tubuh.
C. Tahukah Kamu, cara
pengaturan jumlah air dalam tubuh?
Tubuh
memiliki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah air yang harus
dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air di dalam darah tetap seimbang, baik
dikeluarkan dalam bentuk keringat atau dalam bentuk urine. Fungsi ini diatur oleh bagian otak yang disebut
hipotalamus.
Ketika
hipotalamus mendeteksi bahwa di dalam darah terlalu banyak air, hipotalamus
akan melepaskan sejumlah hormon yang mendorong ginjal untuk meningkatkan jumlah
urine yang dikeluarkan.
Begitu
pula ketika suhu udara panas, hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu dan
memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang terdapat di dalam kulit untuk
memproduksi keringat yang lebih banyak.
D. Ayo, Kita Cari Tahu
Mengapa Tubuh Berkeringat
Kulit
memiliki kelenjar keringat yang berfungsi mengeluarkan keringat ketika suhu
udara meningkat. Menurutmu mengapa kita harus berkeringat ketika suhu udara
meningkat? Pada kulit juga terdapat jaringan adiposa, apakah fungsi dari
jaringan tersebut? Bagaimanakah jika dalam kulitmu tidak ada jaringan adiposa?
Coba cari tahu fungsi kulit yang lainnya! Kamu dapat berdiskusi dengan teman
sebangkumu atau mencari informasi di buku dan internet.
Jawab: Tubuh harus
berkeringat pada saat suhu udara meningkat karena dengan berkeringat akan
membantu tubuh menurunkan suhu tubuh. Jadi selain sebagai alat ekskresi, kulit
juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.
Jaringan adiposa
adalah jaringan yang menyimpan lemak, sehingga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan berupa lemak atau adiposa, pelindung untuk
mengurangi hilangnya air dalam tubuh (melalui proses pengaturan pengeluaran urine dan keringat), serta melindungi tubuh
dari gesekan, panas, zat kimia, dan kuman.
E. Tahukah Kamu tentang
Getah empedu?
Setiap
hari, sel-sel hati menghasilkan 800-1.000 mL getah empedu. Getah empedu
tersusun atas air, garam empedu (garam natrium dan garam kalium), lesitin, kolesterol, pigmen empedu, dan
beberapa ion. Apabila getah empedu kekurangan lesitin, garam empedu, atau
terlalu banyak kolesterol, maka kolesterol tersebut akan membentuk kristal
menjadi batu empedu.
Jika
batu empedu terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga getah
empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan yang dapat
dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan meminum obat pelarut batu
empedu, terapi dengan gelombang ultrasonik maupun sinar laser, dan melalui operasi.
F. Ayo, Kita Pahami Fungsi
Organ Ekskresi
Ginjal mengeluarkan zat
sisa di dalam tubuh. Zat sisa tersebut dikeluarkan dalam bentuk urine yang
mengandung air, NaCl (garam), asam urat, urea, dan kreatinin. Empedu
diekskresikan dari dalam hati. Keringat
diekskresikan dari kulit. Keringat
mengandung air, NaCl, sisa metabolisme sel, urea, dan asam. Paru-paru mengekskresikan CO2
dan H2O.
G. Tahukah Kamu, dampak
mengkonsumsi vitamin C dengan dosis tinggi?
Tahukah kamu bahwa vitamin C dengan dosis tinggi akan meningkatkan risiko batu ginjal, karena sebagian vitamin C yang tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui urine sebagai oksalat.
Oksalat
adalah salah satu komponen pembentuk batu ginjal. Oleh karena itu, jumlah
vitamin C yang masuk dalam tubuh harus sesuai dengan kebutuhan.
H. Ayo, Kita Pahami cara
kerja mesin pencuci darah!
Mesin
dialisis merupakan mesin yang bekerja seperti ginjal yang akan membersihkan
darah dengan cara difusi sederhana. Jika mesin ini dinyalakan, darah yang penuh
dengan sisa metabolisme akan mengalir di sepanjang pipa yang kosong. Setelah
darah memenuhi pipa, sisa metabolisme mengalami difusi ke dalam larutan yang
tersedia dalam pipa tersebut. Setelah darah disirkulasikan beberapa kali di
sepanjang mesin dan arteri tubuh, maka darah pasien akan menjadi bersih dari
sisa metabolisme. Selama proses pencucian, darah pasien ditambahkan dengan zat
anti penggumpalan.
I. Tahukah Kamu, cara
mengatasi gagal ginjal?
Dialisis
atau cuci darah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan ketika ginjal
tidak dapat berfungsi dengan baik, namun cara tersebut memiliki kekurangan di
antaranya adalah penderita kerusakan ginjal harus terus menerus melakukan
dialisis selama periode waktu tertentu. Oleh
karena itu sekitar tahun 1900 para dokter dan ilmuwan mulai melakukan
cara lain yang dianggap lebih efektif yaitu dengan cara transplantasi ginjal.
Transplantasi
ginjal merupakan operasi yang dilakukan dengan cara memberikan ginjal yang
sehat dari orang lain (donor) kepada pasien yang menderita kerusakan ginjal.
Transplantasi ginjal juga memiliki risiko seperti penolakan tubuh terhadap
organ ginjal yang diberikan. Oleh karena itu penderita kerusakan ginjal yang
telah mendapatkan transplantasi ginjal harus mengonsumsi obat tertentu untuk
mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ baru yang ditransplantasikan.
J. Ayo, Kita cari tahu
upaya untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi
Berikut
ini adalah beberapa upaya untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi. Berdasarkan
pemahamanmu tentang bagaimana sistem ekskresi bekerja coba berikan alasan logis
mengapa beberapa hal berikut ini dapat menjaga kesehatan organ ekskresi!
1. Mengatur
pola makan yang seimbang
Alasan: Mengatur pola
makan seimbang dapat mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh sehingga proses
metabolisme dan ekskresi dalam tubuh juga akan berjalan dengan baik.
2.
Minum air minimal 2 liter per hari
Alasan: Minum air yang
cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan menyeimbangkan kondisi cairan tubuh.
Air akan membantu ginjal bekerja karena air berperan sebagai media untuk
mengeliminasi sisa metabolisme, sedangkan ginjal berperan sebagai organ yang
menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme. Oleh karena itu, dengan
banyak minum air maka akan memperingan kerja ginjal dalam membuang sisa
metabolisme.
3. Olahraga
teratur
Alasan: Olahraga
teratur akan membantu menjaga kesehatan paru-paru sehingga dapat melakukan
fungsinya sebagai salah satu organ ekskresi dengan baik. Selain itu, dengan
olahraga secara teratur tubuh akan berkeringat sehingga zat-zat sisa
metabolisme dapat keluar melalui kulit.
4. Tidak
menunda buang air kecil
Alasan: Menunda buang
air kecil akan menekan kandung kemih sehingga tidak baik untuk kesehatan
ginjal. Apabila kandung kemih dalam keadaan penuh namun tidak segera
dikosongkan dapat memungkinkan bakteri dalam urine berkembang atau dapat
menginfeksi saluran kemih. Oleh karena itu, dengan tidak menunda buang air
kecil maka dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.
K. Ayo, Kita Renungkan
Pernahkah
kamu melihat timbunan sampah dan asap yang keluar dari cerobong di
pabrik-pabrik atau dari knalpot kendaraan bermotor? Dari manakah asalnya
barang-barang atau zat-zat sisa tersebut? Sampah atau zat sisa tersebut berasal
dari berbagai kegiatan, baik kegiatan rumah tangga, produksi di pabrik, atau
mesin untuk menghasilkan tenaga agar kendaraan bermotor dapat bergerak.
Lalu
bagaimana dengan tubuhmu sendiri, setelah beraktivitas seharian apakah kamu
menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan? Tentu saja ada, zat sisa tersebut
harus dikeluarkan karena akan berbahaya jika terus disimpan di dalam tubuh.
Bersyukurlah kepada Tuhan yang telah menciptakan tubuhmu dengan sempurna,
sehingga bahan-bahan yang tidak diperlukan bagi tubuh dapat dikeluarkan melalui
sistem ekskresi. Zat sisa dari tubuhmu akan dikeluarkan dalam bentuk urine,
keringat, dan gas karbon dioksida. Begitu pentingnya sistem ekskresi bagi tubuh
kita oleh karena itu, apakah kamu sudah berupaya menjaga kesehatannya?
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Sistem Pengeluaran Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar