Sabtu, 30 April 2022

Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi

 

A. Mari, kita pikirkan mekanisme pengaturan air dalam tubuh!

Tubuh manusia mensekresikan air melalui organ-organ ekskresi. Tubuh memiliki mekanisme pengaturan tersendiri untuk mengeluarkan air melalui ginjal, kulit atau paru-paru tergantung kondisi lingkungan dan aktivitas yang dilakukan. Perhatikan data tentang keluarnya air dari tubuh pada Gambar di bawah ini!

Gambar Perbandingan Jumlah Air yang Keluar dari Tubuh pada Lingkungan yang Berbeda
Gambar Perbandingan Jumlah Air yang Keluar dari Tubuh pada Lingkungan yang Berbeda


Pertanyaan:

1. Apakah penyebab utama hilangnya air pada tubuh dalam kondisi normal?

Jawab: Dalam kondisi normal tubuh banyak kehilangan air dari dalam tubuh melalui urine.

2. Mengapa pada saat melakukan olahraga atau pada cuaca yang panas tubuh kehilangan air lebih banyak melalui kulit daripada melalui ginjal?

Jawab: Pada saat melakukan olahraga atau pada cuaca yang panas tubuh kehilangan air lebih banyak melalui kulit daripada melalui ginjal karena tubuh dengan berkeringat akan membantu metabolisme tubuh untuk mengatur penurunan suhu tubuh.  

3. Apa yang akan kamu lakukan untuk menjaga tubuh tidak dehidrasi (kekurangan air) ketika cuaca panas atau saat melakukan olahraga?

Jawab: Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga tubuh tidak dehidrasi (kekurangan air) ketika cuaca panas atau saat melakukan olahraga adalah dengan memperbanyak minum air atau minuman yang mengandung elektrolit untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.

 

B.  Tanya Jawab

1. Apakah tubuh kita mengeluarkan zat sisa? Coba identifikasilah zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuhmu!

Jawab:  Tubuh mengeluarkan zat sisa berupa keringat, urine, empedu (berupa pewarna urine dan feses), gas CO2 dan H2O. 

2. Mengapa zat sisa yang ada di dalam tubuhmu harus dikeluarkan?

Jawab: Zat-zat sisa metabolisme tersebut harus dikeluarkan tubuh karena jika tidak dikeluarkan akan meracuni tubuh dan  merusak fungsi atau kerja organ tubuh lainnya. 

3. Bagaimana dampaknya jika zat sisa dalam tubuhmu tidak dikeluarkan?

Jawab: Jika zat sisa tidak dikeluarkan, tubuh menjadi tidak sehat atau terjadi gangguan pada tubuh, selain itu juga akan memicu timbulnya penyakit dalam tubuh.

4. Jelaskanlah proses pembentukan urine dalam ginjal? Bagaimanakah proses pengeluaran urine dari ginjal hingga keluar tubuh? 

Jawab: Ginjal merupakan salah satu alat ekskresi, proses yang terjadi dalam ginjal ebagai berikut. 

a. Filtrasi, dimulai dengan proses penyaringan darah sehingga terbentuk urine primer yang dilakukan di glomerulus. 

b. Reabsorbsi, terjadi penyerapan kembali zat-zat yang diperlukan oleh tubuh, zat-zat yang diserap kembali adalah glukosa, air, asam amino, dan ion-ion organik sehingga terbentuk urine sekunder yang terjadi di tubulus proksimal. 

c. Augmentasi, terjadi penambahan zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, sampai terbentuk urine sebenarnya yang terjadi di tubulus distal. 

Setelah urine sebenarnya terbentuk, urine akan disimpan sementara di tubulus kolektivus, kemudian dikeluarkan dari dalam ginjal melalui ureter dan disimpan sementara di kandung kemih. Ketika kandung kemih sudah penuh, akan menekan saraf sehingga tubuh merasa ingin buang air kecil. Kemudian urine akan dikeluarkan dari kandung kemih melalui uretra dan dikeluarkan ke luar tubuh.

 

C. Tahukah Kamu, cara pengaturan jumlah air dalam tubuh?

Tubuh memiliki kemampuan untuk mengatur berapa banyak jumlah air yang harus dikeluarkan oleh tubuh agar jumlah air di dalam darah tetap seimbang, baik dikeluarkan dalam bentuk keringat atau dalam bentuk urine. Fungsi ini  diatur oleh bagian otak yang disebut hipotalamus.

Ketika hipotalamus mendeteksi bahwa di dalam darah terlalu banyak air, hipotalamus akan melepaskan sejumlah hormon yang mendorong ginjal untuk meningkatkan jumlah urine yang dikeluarkan. 

Begitu pula ketika suhu udara panas, hipotalamus akan mengeluarkan hormon tertentu dan memberikan sinyal pada kelenjar keringat yang terdapat di dalam kulit untuk memproduksi keringat yang lebih banyak.

 

D. Ayo, Kita Cari Tahu Mengapa Tubuh Berkeringat

Kulit memiliki kelenjar keringat yang berfungsi mengeluarkan keringat ketika suhu udara meningkat. Menurutmu mengapa kita harus berkeringat ketika suhu udara meningkat? Pada kulit juga terdapat jaringan adiposa, apakah fungsi dari jaringan tersebut? Bagaimanakah jika dalam kulitmu tidak ada jaringan adiposa? Coba cari tahu fungsi kulit yang lainnya! Kamu dapat berdiskusi dengan teman sebangkumu atau mencari informasi di buku dan internet.

Jawab: Tubuh harus berkeringat pada saat suhu udara meningkat karena dengan berkeringat akan membantu tubuh menurunkan suhu tubuh. Jadi selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh.

Jaringan adiposa adalah jaringan yang menyimpan lemak, sehingga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan berupa lemak atau adiposa, pelindung untuk mengurangi hilangnya air dalam tubuh (melalui proses pengaturan pengeluaran  urine dan keringat), serta melindungi tubuh dari gesekan, panas, zat kimia, dan kuman.

 

E. Tahukah Kamu tentang Getah empedu?

Setiap hari, sel-sel hati menghasilkan 800-1.000 mL getah empedu. Getah empedu tersusun atas air, garam empedu (garam natrium dan garam kalium),  lesitin, kolesterol, pigmen empedu, dan beberapa ion. Apabila getah empedu kekurangan lesitin, garam empedu, atau terlalu banyak kolesterol, maka kolesterol tersebut akan membentuk kristal menjadi batu empedu.

Jika batu empedu terus terbentuk akan menyumbat saluran empedu, sehingga getah empedu tidak dapat dikeluarkan menuju usus halus. Penanganan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan meminum obat pelarut batu empedu, terapi dengan gelombang ultrasonik maupun sinar laser, dan melalui operasi.

 

F. Ayo, Kita Pahami Fungsi Organ Ekskresi

Ginjal mengeluarkan zat sisa di dalam tubuh. Zat sisa tersebut dikeluarkan dalam bentuk urine yang mengandung air, NaCl (garam), asam urat, urea, dan kreatinin. Empedu diekskresikan dari dalam hati. Keringat diekskresikan dari kulit. Keringat mengandung air, NaCl, sisa metabolisme sel, urea, dan asam. Paru-paru mengekskresikan CO2 dan H2O.

 

G. Tahukah Kamu, dampak mengkonsumsi vitamin C dengan dosis tinggi?

Tahukah kamu bahwa vitamin C dengan dosis tinggi akan meningkatkan risiko batu ginjal, karena sebagian vitamin C yang tidak diserap tubuh akan dikeluarkan melalui  urine sebagai oksalat.

Oksalat adalah salah satu komponen pembentuk batu ginjal. Oleh karena itu, jumlah vitamin C yang masuk dalam tubuh harus sesuai dengan kebutuhan.

 

H. Ayo, Kita Pahami cara kerja mesin pencuci darah!

Mesin dialisis merupakan mesin yang bekerja seperti ginjal yang akan membersihkan darah dengan cara difusi sederhana. Jika mesin ini dinyalakan, darah yang penuh dengan sisa metabolisme akan mengalir di sepanjang pipa yang kosong. Setelah darah memenuhi pipa, sisa metabolisme mengalami difusi ke dalam larutan yang tersedia dalam pipa tersebut. Setelah darah disirkulasikan beberapa kali di sepanjang mesin dan arteri tubuh, maka darah pasien akan menjadi bersih dari sisa metabolisme. Selama proses pencucian, darah pasien ditambahkan dengan zat anti penggumpalan.

 

I. Tahukah Kamu, cara mengatasi gagal ginjal?

Dialisis atau cuci darah merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan ketika ginjal tidak dapat berfungsi dengan baik, namun cara tersebut memiliki kekurangan di antaranya adalah penderita kerusakan ginjal harus terus menerus melakukan dialisis selama periode waktu tertentu. Oleh  karena itu sekitar tahun 1900 para dokter dan ilmuwan mulai melakukan cara lain yang dianggap lebih efektif yaitu dengan cara transplantasi ginjal.

Transplantasi ginjal merupakan operasi yang dilakukan dengan cara memberikan ginjal yang sehat dari orang lain (donor) kepada pasien yang menderita kerusakan ginjal. Transplantasi ginjal juga memiliki risiko seperti penolakan tubuh terhadap organ ginjal yang diberikan. Oleh karena itu penderita kerusakan ginjal yang telah mendapatkan transplantasi ginjal harus mengonsumsi obat tertentu untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap organ baru yang ditransplantasikan.

 

J. Ayo, Kita cari tahu upaya untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi

Berikut ini adalah beberapa upaya untuk menjaga kesehatan sistem ekskresi. Berdasarkan pemahamanmu tentang bagaimana sistem ekskresi bekerja coba berikan alasan logis mengapa beberapa hal berikut ini dapat menjaga kesehatan organ ekskresi!

1. Mengatur pola makan yang seimbang

Alasan: Mengatur pola makan seimbang dapat mencukupi kebutuhan energi bagi tubuh sehingga proses metabolisme dan ekskresi dalam tubuh juga akan berjalan dengan baik.

2. Minum air minimal 2 liter per hari

Alasan: Minum air yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh akan menyeimbangkan kondisi cairan tubuh. Air akan membantu ginjal bekerja karena air berperan sebagai media untuk mengeliminasi sisa metabolisme, sedangkan ginjal berperan sebagai organ yang menyaring darah dan mengeluarkan zat sisa metabolisme. Oleh karena itu, dengan banyak minum air maka akan memperingan kerja ginjal dalam membuang sisa metabolisme.

3. Olahraga teratur

Alasan: Olahraga teratur akan membantu menjaga kesehatan paru-paru sehingga dapat melakukan fungsinya sebagai salah satu organ ekskresi dengan baik. Selain itu, dengan olahraga secara teratur tubuh akan berkeringat sehingga zat-zat sisa metabolisme dapat keluar melalui kulit.

4. Tidak menunda buang air kecil

Alasan: Menunda buang air kecil akan menekan kandung kemih sehingga tidak baik untuk kesehatan ginjal. Apabila kandung kemih dalam keadaan penuh namun tidak segera dikosongkan dapat memungkinkan bakteri dalam urine berkembang atau dapat menginfeksi saluran kemih. Oleh karena itu, dengan tidak menunda buang air kecil maka dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.

 

K. Ayo, Kita Renungkan

Pernahkah kamu melihat timbunan sampah dan asap yang keluar dari cerobong di pabrik-pabrik atau dari knalpot kendaraan bermotor? Dari manakah asalnya barang-barang atau zat-zat sisa tersebut? Sampah atau zat sisa tersebut berasal dari berbagai kegiatan, baik kegiatan rumah tangga, produksi di pabrik, atau mesin untuk menghasilkan tenaga agar kendaraan bermotor dapat bergerak.

Lalu bagaimana dengan tubuhmu sendiri, setelah beraktivitas seharian apakah kamu menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan? Tentu saja ada, zat sisa tersebut harus dikeluarkan karena akan berbahaya jika terus disimpan di dalam tubuh. Bersyukurlah kepada Tuhan yang telah menciptakan tubuhmu dengan sempurna, sehingga bahan-bahan yang tidak diperlukan bagi tubuh dapat dikeluarkan melalui sistem ekskresi. Zat sisa dari tubuhmu akan dikeluarkan dalam bentuk urine, keringat, dan gas karbon dioksida. Begitu pentingnya sistem ekskresi bagi tubuh kita oleh karena itu, apakah kamu sudah berupaya menjaga kesehatannya?

 

Referensi

Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.


Baca juga:

Sistem Pengeluaran Manusia

01

Sistem Ekskresi Manusia

02

Organ Ekskresi Ginjal

03

Model Penyaringan Darah dalam Ginjal

04

Organ Ekskresi Kulit

05

Organ Ekskresi Paru-Paru

06

Mengamati Sisa Metabolisme dari Paru-Paru

07

Organ Ekskresi Hati

08

Gangguan pada Sistem Ekskresi Manusia

09

Uji Kandungan Gula dan Protein dalam Urine

10

Menjaga Kesehatan Sistem Ekskresi

11

Gagal Ginjal dan Cara Mengatasinya


Tidak ada komentar: