Apa yang kamu perlukan?
1. Air bersih 2 liter
2. 1 kg bahan yang mengandung karbohidrat
(singkong, sukun, ketan, atau bahan lain yang ada di daerahmu)
3. 1 buah dandang untuk mengukus
4. 1 buah kompor
5. 1 bungkus ragi tapai
6. Daun pisang secukupnya
7. 1
buah kotak atau wadah tertutup
Apa yang harus kamu
lakukan?
1. Kupaslah dan bersihkan singkong atau bahan
lain yang kamu pilih.
2. Masaklah singkong atau bahan lain yang
kamu pilih dengan cara mengukus bahan sampai matang.
3. Biarkan singkong atau bahan lain yang kamu
pilih hingga dingin.
4. Amati tekstur, rasa, dan aroma singkong
atau bahan yang kamu pilih.
5. Taburkan ragi tapai sampai merata.
6. Bungkus dengan rapat bahan yang sudah
ditaburi dengan ragi dengan menggunakan daun pisang, lalu masukkan ke dalam
wadah tertutup.
7. Biarkan selama 3 hari, setelah 3 hari
tapai sudah matang.
8. Amati tekstur, rasa, dan aroma tapai yang
telah kamu buat.
9. Tanyakan kepada kelompok yang lain hasil
pengamatan yang mereka lakukan.
10. Catatlah hasil pengamatan pada Tabel
Gambar Tapai Singkong
dan Tapai Ketan
Tabel Data Pengamatan
Pembuatan Tapai
Apa yang perlu kamu diskusikan?
1. Mengapa dalam pembuatan tapai harus
ditaburi dengan ragi? Apa saja mikroorganisme yang terdapat pada ragi tapai?
2.
Mengapa ragi harus ditaburkan pada saat bahan dalam keadaan dingin?
3. Mengapa dalam pembuatan tapai harus
ditutup rapat? Proses apa yang terjadi dalam pembuatan tapai?
4. Mengapa terjadi perubahan tekstur, rasa,
dan aroma pada singkong atau bahan lain yang kamu pilih sebagai bahan pembuatan
tapai setelah diberi ragi dan diperam selama sekitar 3 hari?
5. Berdasarkan percobaan dan diskusi yang
telah kamu lakukan, apa yang dapat kamu simpulkan?
Hasil Diskusi
1. Ragi merupakan jamur yang berperan dalam
melakukan fermentasi, Selama pembuatan tapai, terjadi fermentasi amilum menjadi
glukosa, kemudian glukosa diubah menjadi alkohol, bila terlalu lama alkohol
akan berubah menjadi cuka yang terjadi karena kerja enzim-enzim pada sel-sel
ragi.
2. Karena bila ragi ditaburkan pada saat
bahan panas, sel-sel ragi akan mati atau rusak, sehingga tidak dapat melakukan
fermentasi pada singkong. Jika ragi tidak tersebar merata, fermentasi tapai
tidak terjadi secara merata pada singkong.
3. Dalam pembuatan tapai, wadah harus ditutup
agar mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi dapat bekerja dengan
baik dalam memecah amilum menjadi glukosa dan alkohol. Proses fermentasi tapai
tidak membutuhkan oksigen atau berlangsung secara anaerob. Apabila terdapat
oksigen, proses ini akan terganggu. Oleh karena itu, dalam pembuatan tapai wadah harus ditutup.
4. Pada pembuatan tapai terjadi perubahan
tekstur, aroma, dan rasa karena telah terjadi proses fermentasi, yaitu proses
pemecahan atau hidrolisis pati menjadi glukosa secara anaerob oleh beberapa
mikroorganisme.
5. Kesimpulan: untuk membuat tapai diperlukan
ragi tapai yang mengandung jamur Saccharomyces cerevisiae. Ragi tapai merupakan
jamur yang berperan dalam melakukan fermentasi, Selama pembuatan tapai, terjadi
fermentasi amilum menjadi glukosa, kemudian glukosa diubah menjadi alcohol.
Rasa tapai manis karena amilum telah diubah menjadi glukosa.
Referensi:
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Gambar tapai singkong dari Buku Paket IPA SMP kelas 9 semester 2
Gambar tapai ketan dari https://www.kompas.com/tape-ketan
Baca juga:
Bio Teknologi | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar