Kamis, 06 Januari 2022

Membuat Tempe Kedelai

 

A. Mengenal Tempe

Gambar (a) Tempe, (b) Tempe Goreng, (c) Keripik Tempe
Gambar (a) Tempe, (b) Tempe Goreng, (c) Keripik Tempe

Tempe kedelai adalah bahan makanan hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang (jamur). Jenis jamur yang digunakan biasanya jenis Rhizopus oligosporus, karena memiliki aktivitas enzim proteolitik (pengurai protein) tinggi. Dibandingkan tempe dari bahan lain, seperti dari kecipir, lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. 

Telah diakui dunia bahwa tempe adalah makanan asli Indonesia yang kandungan gizinya patut diperhitungkan. Cara pemanfaatan tempe antara lain digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya. Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang gurih dan lezat, tetapi juga karena kaya gizi. Dengan kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe kedelai juga mengandung beberapa asam amino yang diperlukan tubuh manusia. 

Untuk mengetahui kandungan gizi tempe kedelai dibanding dengan bahan bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam) dapat dilihat pada Tabel berikut

Tabel Kandungan Gizi Tempe Kedelai

Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas rakyat, namun sekarang sudah dinikmati segala lapisan. Bahkan restoran elit dan hotel berbintang pun menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang lebih canggih. Bahkan para ahli di Jepang dan Amerika Serikat tertarik melakukan penelitian tempe, terutama berkaitan dengan teknologi fermentasi. 

 

B. Proses Pembuatan Tempe

Secara tradisional tempe dibuat dengan langkahlangkah sebagai berikut. 

1. Penyortiran

Tujuannya untuk memisahkan benda yang tidak diinginkan, dan memilih biji yang baik. Caranya, biji kedelai diletakkan pada tampah/nyiru kemudian ditampi. 

2. Pencucian I

Biji kedelai dimasukkan ke dalam ember berisi air, dan lebih baik dicuci pada air yang mengalir. Tujuan pencucian ini adalah menghilangkan kotoran yang melekat atau bercampur dengan biji kedelai. 

3. Perebusan I

Perebusan pertama berlangsung sekitar 30 menit sehingga diperoleh biji kedelai setengah matang. 

4. Perendaman

Perendaman berlangsung semalam atau kurang lebih 8 jam hingga menghasilkan kondisi asam. Tujuan perendaman ini selain melunakkan kedelai juga untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk selama fermentasi. 

5. Pengupasan kulit

Keesokan harinya dilakukan pengupasan kulit. Caranya, kedelai diremas-remas dalam air sampai kulitnya terkelupas. Tujuan pengupasan kulit ini adalah agar ragi tumbuh dengan baik. 

6. Pencucian II

Sekali lagi kedelai yang sudah dikupas kulitnya dicuci. Caranya, mirip mencuci beras yang akan dimasak. Tujuannya untuk menghilangkan kotoran yang masih ada dan kulit kedelai yang terkelupas. 

7. Perebusan II

Setelah kedelai dikupas kulitnya dan dicuci lagi, kemudian direbus hingga kedelai menjadi matang. Tujuannya adalah agar kedelai lebih lunak, menghilangkan bau, menambah rasa, dan membunuh bakteri yang mungkin tumbuh selama perendaman. 

8. Penirisan dan pendinginan

Setelah kedelai masak, tuang di tampah/nyiru dan diratakan tipis-tipis. Biarkan dingin sampai permukaan kedelai kering agar terhindar dari pertumbuhan mikroorganisme yang tidak dikehendaki. Tampah yang dipakai untuk penirisan dan pendinginan pilih yang benar-benar bersih bebas dari kotoran dan zat yang menghambat pertumbuhan ragi, misalnya garam. 

9. Peragian

Tahap ini merupakan kunci keberhasilan dalam membuat tempe kedelai. Taburkan ragi pada kedelai dan aduk sampai rata. Setelah itu, diangin-anginkan sebentar. Fungsi ragi selain untuk fermenter, juga sebagai pengikat keping-keping kedelai oleh miselium. 

10. Pembungkusan

Campuran kedelai dan ragi dibungkus dengan menggunakan daun pisang yang bagian luarnya dilapisi kertas atau dibungkus menggunakan plastik dengan ukuran tertentu. Tujuan pembungkusan adalah untuk menciptakan keadaan anaerob, karena jamur Rhizopus akan bekerja dalam menguraikan kedelai dalam keadaan anaerob. 

11. Pemeraman

Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman dilakukan dalam bakul bambu yang ditutup karung goni dengan suhu kurang lebih 30°C. Tetapi bila pembungkusnya plastik, pemeramannya diletakkan di rak-rak bambu. Setelah diperam semalam, jika pembungkusnya plastik, maka plastik pembungkus tersebut ditusuk-tusuk dengan lidi. Tujuannya agar udara segar dapat masuk dalam bahan tempe, setelah itu diperam satu malam lagi. 

 

C. Ragi Tempe Alami 

Pada proses pembuatan tempe, pasti kita melakukan peragian. Ragi yang digunakan dapat berasal dari laru daun yang terdapat pada daun waru, daun jati atau daun pisang bekas pembungkus tempe. Karena tidak semua permukaan daun tersebut mengandung laru, maka bagian daun yang mengandung laru dipisahkan sedang sisa daun yang lain dibuang. Setelah itu laru daun diremas-remas lalu dicampurkan ke dalam biji kedelai yang hendak dilakukan peragian. Untuk 1 kg kedelai diperlukan 2-3 helai daun yang mengandung laru.

 

D. Laporan “Praktikum Pembuatan Tempe” 

A. Tujuan: Membuat tempe kedelai 

B. Alat dan Bahan

1. Alat dapur

2. Biji kedelai

3. Ragi

4. Plastik

 

Cara Kerja

1. Cucilah biji kedelai sampai bersih, kemudian rebuslah.

2. Rendamlah kedelai yang telah direbus di dalam air bersih sekurang-kurangnya 3 jam.

3. Hilangkan kulit biji kedelai dengan cara mencucinya kembali dengan air bersih.

4. Kukuslah biji kedelai yang sudah dihilangkan kulitnya hingga lunak, kemudian bentangkan biji kedelai pada nampan dan bubuhkan ragi tempe.

5. Bungkuslah biji kedelai tersebut dengan plastik, lalu berilah lubang-lubang kecil.

6. Simpanlah bungkusan biji kedelai tersebut selama 2–3 hari pada suhu kamar, dan amati bungkusan tersebut setiap hari.

 

Hasil Pengamatan

Membuat Tempe Kedelai
Membuat Tempe Kedelai


Tabel Pengamatan

Perbedaan Kedelai dan Tempe

Kedelai

 

Tekstur kedelai keras, butir kedelai saling lepas.

Tempe

Tekstur kedelai tempe lunak, butir kedelai terikat dalam anyaman miselium.

 

 Pertanyaan

1. Mengapa kedelai yang akan dibuat tempe harus dicuci hingga bersih?

2. Apa fungsi ragi pada proses pembuatan tempe tersebut?

3. Apa fungsi pemberian lubang kecil pada plastik pembungkus tempe tersebut?

4. Apa yang terjadi jika tempe dibiarkan sampai lebih dari 3 hari? Mengapa?

 

Jawaban:

1. Kedelai dicuci agar kedelai bersih dari jamur dan bakteri

2. Fungsinya: Miselium dari kapang akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

3. Fungsi lubang kecil adalah agar mengeluarkan Uap air hasil dari respirasi bakteri dalam tempe. Karena jika tidak dilubangi tempe akan lembab kemudian membusuk. 

4. Jjika tempe dibiarkan sampai lebih dari 3 hari, maka jamur tempe menghasilkan spora yang menyebabkan warna hitam. Tempe juga mulai membusuk.

 

Kesimpulan:

Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe. Proses fermentasi menyebabkan terjadinya perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

 

Referensi:

Mari belajar ilmu alam sekitar 3: panduan belajar IPA terpadu / untuk kelas IX SMP/MTs/ Sukis Wariyono, Yani Muharomah ; editor Indratno. —  Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Dewi Ganawati, Sudarmana, Wiwik Radyuni; editor Linda Perwirawati, Ririn Safitri — Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017


Baca juga:

Bio Teknologi

01

Bioteknologi

02

Bioteknologi Tradisional

03

Bioteknologi  Modern

04

Perkembangan Bioteknologi

05

Bioteknologi Pangan

06

Membuat Tapai dari Berbagai Jenis Bahan

07

Membuat Yoghurt

08

Membuat Tempe Kedelai

09

Bioteknologi Pertanian

10

Bioteknologi Peternakan

11

Bioteknologi Kesehatan

12

Bioteknologi Lingkungan

13

Bioteknologi Forensik

14

Teknologi  Reproduksi

15

Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

Tidak ada komentar: