Sabtu, 01 Januari 2022

Bioteknologi Lingkungan

  

Pernahkah kamu mendengar informasi tentang pencemaran air laut oleh tumpahan minyak? Tahukah kamu apa yang menjadi penyebab terjadinya pencemaran tersebut? Perhatikan Gambar berikut!

 

Gambar (a) Kapal Pengangkut Minyak yang Terbakar, (b) Burung yang Terkena Tumpahan Minyak di Lautan, (c) Kondisi Air Laut yang Tercemar oleh Minyak, (d) Ikan Dapat Mati Akibat Pencemaran Minyak Bumi
Gambar (a) Kapal Pengangkut Minyak yang Terbakar, (b) Burung yang Terkena Tumpahan Minyak di Lautan, (c) Kondisi Air Laut yang Tercemar oleh Minyak, (d) Ikan Dapat Mati Akibat Pencemaran Minyak Bumi

 

Sampai saat ini sudah beberapa kali terjadi kasus pencemaran air laut oleh tumpahan minyak di perairan Indonesia, contohnya di Kepulauan Seribu, pantai Balikpapan, dan pantai Laut Timor.  Pencemaran minyak di lautan dapat berasal dari ladang minyak bawah tanah, operasi kapal tanker, perbaikan atau perawatan kapal, tangki bahan bakar kapal, kecelakaan kapal tanker, dan limbah industri. Pencemaran air laut oleh minyak dapat menyebabkan ikan, kepiting, udang, dan terumbu karang menjadi mati. 

Sebagaimana yang telah kamu ketahui bahwa massa jenis (ρ) air  laut dan minyak berbeda. Inilah yang mengakibatkan minyak tidak dapat bercampur dengan air dan membentuk lapisan tersendiri pada bagian permukaan air. Lapisan minyak tersebut akan menempel pada permukaan rumput laut serta tumbuhan laut lainnya, sehingga mengganggu proses respirasi dan fotosintesis. 

Dampak lain dari pencemaran tersebut adalah rusaknya ekosistem bakau. Lapisan minyak yang terbentuk di permukaan laut akan dapat menutupi akar bakau yang mengakibatkan pertukaran antara O2 dan CO2 pada akar bakau berkurang. Dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini akan dapat mengakibatkan akar bakau busuk dan kemudian menyebabkan kematian pada tumbuhan bakau. 

Bagaimana upaya untuk menanggulangi pencemaran tersebut?  Sebagai upaya menanggulangi masalah tersebut, ilmuwan memanfaatkan bakteri dari genus Pseudomonas untuk membersihkan tumpahan minyak. Bakteri Pseudomonas mampu memanfaatkan minyak sebagai sumber energinya dengan cara memecah molekul minyak menjadi karbon dioksida (CO2). Namun, yang dilakukan bakteri tersebut membutuhkan waktu yang sangat lama. Untuk mempercepat proses tersebut, ilmuwan menambahkan formula yang mengandung senyawa kalium fosfat dan urea sebagai nutrisi tambahan bagi bakteri. Perhatikan Gambar berikur! 


Gambar Penyemprotan Lingkungan yang Tercemari Minyak dengan Nutrisi bagi Bakteri
Gambar Penyemprotan Lingkungan yang Tercemari Minyak dengan Nutrisi bagi Bakteri 

Pemanfaatan bakteri untuk mendegradasi atau menguraikan polutan yang mencemari lingkungan disebut bioremediasi. Selain untuk mengatasi pencemaran di laut, bioremediasi juga banyak digunakan untuk mengatasi pencemaran di perairan,  seperti di kolam atau danau. Perhatikan Gambar berikut!

Gambar Foto Pembersihan Polutan yang Dibantu oleh Bakteri Melalui Proses Bioremediasi (a) Foto Sebelum Bioremediasi, (b) Foto Setelah Bioremediasi
Gambar Foto Pembersihan Polutan yang Dibantu oleh Bakteri Melalui Proses Bioremediasi (a) Foto Sebelum Bioremediasi, (b) Foto Setelah Bioremediasi


Selain menggunakan bakteri, penanggulangan pencemaran lingkungan dapat menggunakan tanaman tertentu, misalnya eceng gondok dan bunga matahari. Teknik tersebut disebut fitoremediasi. 

Biogas merupakan salah satu produk bioteknologi di bidang lingkungan. Biogas banyak dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. 

 

Referensi:

Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017


Baca juga:

Bio Teknologi

01

Bioteknologi

02

Bioteknologi Tradisional

03

Bioteknologi  Modern

04

Perkembangan Bioteknologi

05

Bioteknologi Pangan

06

Membuat Tapai dari Berbagai Jenis Bahan

07

Membuat Yoghurt

08

Membuat Tempe Kedelai

09

Bioteknologi Pertanian

10

Bioteknologi Peternakan

11

Bioteknologi Kesehatan

12

Bioteknologi Lingkungan

13

Bioteknologi Forensik

14

Teknologi  Reproduksi

15

Dampak Penerapan dan Pengembangan Bioteknologi

 

Tidak ada komentar: