Perhatikan
lampu listrik di rumahmu atau di ruang kelasmu! Ketika kamu menyalakan lampu,
tentunya kamu akan menekan sakelar yang terpasang di dinding. Jika satu sakelar
ditekan, maka lampu akan menyala, tetapi mungkin lampu di ruangan lain tidak
ikut menyala, atau ketika kamu menekan sakelar ternyata lampu-lampu di beberapa
ruangan akan menyala bersamaan. Mengapa dapat terjadi demikian? Pernahkah kamu
memikirkannya? Jika kamu pernah memikirkan dan mencoba mencari alasannya, maka
kamu termasuk peserta didik yang kritis. Sekarang, lakukan kegiatan berikut
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi.
Aktivitas Menyalakan Lampu dengan Baterai
Rangkaian listrik untuk menyalakan lampu |
1.
Buatlah rangkaian untuk menyalakan lampu seperti gambar di atas!
2.
Gambarkan diagram yang dapat menyalakan lampu dan diagram yang tidak dapat
menyalakan lampu!
Aktivitas Membuat Baterai
Buah
1. Tancapkan lempeng seng dan paku besi pada semangka! Lihat Gambar di atas! Perhatikan sambungan kutub positif dengan kutub negatif baterai pada amperemeter agar arus yang terukur tidak bernilai negatif!
2.
Hubungkan lempeng, sakelar, dan amperemeter dengan menggunakan kabel penjepit
buaya.
3.
Aturlah amperemeter dengan batas ukur arus paling kecil, kemudian hidupkan
sakelar (on).
4.
Bacalah kuat arus yang ditimbulkan!
Kegiatan
yang kamu lakukan pada aktivitas Menyalakan Lampu dengan Baterai dan Aktivitas
Membuat Baterai Buah merupakan kegiatan
membuat rangkaian sederhana. Buah dapat
berperan sebagai sumber tegangan karena adanya penggunaan lempeng seng dan lempeng
besi yang berfungsi untuk menimbulkan beda potensial dalam buah. Lempeng seng
berfungsi sebagai kutub negatif dan lempeng besi berfungsi sebagai kutub
positif. Adanya beda potensial dalam buah inilah yang mendorong elektron untuk
bergerak sehingga memicu aliran listrik dalam rangkaian.
Jika
kamu perhatikan sambungan dari baterai, lampu dan kabel, atau sambungan dari
semangka atau jeruk, lampu, dan kabel, ternyata sambungan tersebut terhubung
satu sama lain sehingga rangkaian tersebut merupakan rangkaian tertutup. Dengan
demikian, sebuah rangkaian listrik yang tertutup akan menghasilkan nyala lampu.
Bagaimana jika rangkaiannya tidak terhubung satu sama lain? Disebut apakah
rangkaian tersebut? Coba lakukan dan pikirkan kegiatan berikut.
Ketika
kamu menghubungkan lampu dan sumber listrik dengan menggunakan kabel, artinya
kamu telah membuat sebuah rangkaian listrik. Pada rangkaian listrik tertutup
(sakelar tertutup atau posisi on), arus listrik akan mengalir dan lampu
menyala.
Rangkaian listrik tertutup, arus listrik mengalir, lampu menyala |
Jika
rangkaiannya tidak terhubung satu sama lain,
maka rangkaian tersebut dinamakan rangkaian terbuka, arus listrik tidak
mengalir, dan lampu padam.
Rangkaian listrik terbuka, arus listrik tidak mengalir, dan lampu tidak menyala |
Bagaimanakah arah arus listrik tersebut? Berapakah besar arus listrik yang mengalir? Agar memahami arah aliran arus listrik dan mengetahui besar arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian, baca penjelasan berikut dengan saksama!
Arus
listrik mengalir karena pada ujung-ujung rangkaian ada beda potensial listrik
yang diberikan oleh baterai sebagai sumber tegangan seperti yang telah
dijelaskan pada percobaan baterai buah. Ujung kawat penghantar yang memiliki
banyak elektron (terhubung dengan kutub negatif baterai) dapat dikatakan
memiliki potensial listrik yang rendah, sedangkan ujung kawat penghantar
lainnya yang memiliki sedikit elektron (terhubung dengan kutub positif baterai)
dapat dikatakan memiliki potensial listrik yang tinggi. Arus listrik mengalir
dari potensial tinggi ke potensial rendah, sedangkan arah aliran elektron dari
kutub negatif ke kutub positif.
Pada
rangkaian listrik tertutup, besar arus listrik yang mengalir pada rangkaian
dapat ditentukan dengan menghitung besar muatan listrik yang mengalir pada
rangkaian setiap detiknya. Hal ini karena besar arus listrik yang mengalir
dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan besarnya muatan listrik yang
mengalir pada setiap detik, atau secara matematis besar arus listrik ditulis
sebagai berikut.
I = q/t
dengan:
I =
arus listrik (ampere)
q =
muatan listrik (coulomb)
t =
waktu (sekon)
Contoh
Soal
Arus
listrik sebesar 5 mA mengalir pada suatu kawat penghantar selama 0,1 sekon.
Berapakah besar muatannya?
Diketahui:
I = 5 mA = 0,005 A
t = 0,1 sekon
Ditanyakan:
besar muatan yang berpindah pada suatu kawat penghantar
Jawab:
Besar muatan listrik,
I =
q / t
q =
I × t
= 0,005 A × 0,1 s
= 5 × 10–4 C
Jadi,
besar muatan yang berpindah pada suatu kawat penghantar adalah 5 × 10–4
C.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga
LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar