Darah
dapat mengalir ke seluruh tubuh karena di dalam tubuh kita terdapat organ yang
berperan sebagai pemompa darah yang
disebut dengan jantung. Perhatikan Gambar 6.6! Jantung terdiri atas 4 ruangan,
yaitu serambi (atrium) kiri dan serambi (atrium) kanan serta bilik (ventrikel) kiri dan bilik
(ventrikel) kanan. Serambi jantung
terletak pada bagian atas, sedangkan bilik jantung terletak di sebelah bawah.
Darah dari seluruh tubuh, akan masuk pertama kali ke serambi kanan, sehingga
darah dalam serambi kanan banyak
mengandung CO2. Dari serambi kanan, darah akan melewati katup
trikuspidalis menuju bilik kanan. Katup ini berfungsi agar darah tidak dapat
kembali ke serambi kanan. Darah yang ada dalam bilik kanan, dipompa oleh bilik
kanan melewati arteri pulmonalis menuju paru-paru agar CO2 dalam
darah terlepas dan terjadi pengikatan O2.
Darah
dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga
darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2. Darah dari serambi
kiri turun melalui katup bikuspidalis menuju bilik kiri. Bilik kiri akan
memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Perhatikan kembali
Gambar 6.6! Melalui gambar tersebut kamu dapat melihat bahwa dinding bilik kiri
lebih tebal dibandingkan bagian jantung yang lain. Mengapa demikian? Coba
hubungkan dengan fungsi bilik kiri!
Pernahkah kamu berpikir mengapa jantung dapat berdenyut secara otomatis tanpa perlu kamu perintah sehingga meskipun kamu tertidur jantungmu tetap berdenyut? Coba renungkan, apa yang akan terjadi jika untuk setiap berdenyut kamu harus memerintah jantung berdenyut, seperti halnya ketika kamu memerintahkan kaki ketika akan berjalan! Tentu jika jantung harus berdenyut berdasarkan perintahmu, saat kamu tertidur jantung akan berhenti berdenyut sehingga tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini mengakibatkan sel-sel tubuh tidak mendapat pasokan O2, nutrisi, dan zat-zat sisa metabolismenya tidak dapat diangkut oleh darah. Apa yang akan terjadi jika demikian? Maha Besar Tuhan yang telah merancang kerja jantung secara otomatis. Tentu kamu wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Tuhan ini. Coba renungkan, apa yang harus kamu lakukan untuk mensyukuri karunia tersebut?
Tahukah
Kamu?
Tahukah
kamu bagaimana Tuhan merancang jantung dapat bekerja secara otomatis? Jantung
memiliki dinding yang tersusun atas otot-otot jantung. Berbeda dengan otot
rangka, otot jantung memang memiliki kemampuan untuk berkontraksi secara tak
sadar (otonom) karena dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Di dalam jantung
terdapat saraf khusus yang disebut dengan pacu jantung (pacemaker) yang
diperankan oleh nodus sinoatrial. Pacu jantung inilah yang berperan dalam
pengaturan irama detak jantung. Perhatikan Gambar 6.7! Pada beberapa orang,
pacu jantung mengalami gangguan sehingga tidak dapat mengatur irama detak
jantung dengan normal, sehingga ilmuwan telah mengembangkan alat pacu jantung
buatan dengan energi dari baterai.
Ayo Kita Pikirkan !
Darah
dipompakan ke seluruh bagian tubuh manusia oleh suatu organ. Organ tersebut
merupakan salah satu organ utama yang berperan dalam sistem peredaran darah.
Organ ini berfungsi untuk memompa darah ke seluruh bagian tubuh manusia,
termasuk memompa darah ke seluruh ruangan yang ada pada organ tersebut. Jika
kalian ingin merasakan kerja dari organ tersebut, coba sekarang pegang dada
kalian. Apa yang dapat kalian rasakan? Adakah bagian yang berdenyut? Tahukah
kalian, apa nama organ tersebut?
Jawab: Apabila kita memegang bagian dada maka tangan kita akan dapat merasakan ada bagian yang berdenyut di bagian dalam dada. Bagian tersebut adalah jantung. Gambar 6.5 adalah gambar jantung beserta bagian-bagiannya.
Jantung merupakan
organ berongga, berbentuk kerucut, memiliki pompa berupa otot. Terletak pada
mediastinum dari dada dan letaknya menyentuh diafragma. Ukuran jantung
bervariasi dengan ukuran tubuh. Jantung orang dewasa rata-rata memiliki panjang
sekitar 14 sentimeter dan lebar 9 cm. Jantung berbatasan lateral dengan
paru-paru, posterior dengan kolom tulang belakang, dan anterior oleh sternum.
Dasar jantung, yang melekat pada beberapa pembuluh darah besar, terletak di
bawah tulang rusuk kedua. Ujung distal jantung memanjang ke bawah dan ke kiri,
berakhir sebagai apeks yang mengarah pada tingkat ruang interkostal sehingga
kita dapat mengetahui detak jantung apikal dengan merasakan atau mendengarkan
pada dada di antara rusuk kelima dan keenam, sekitar 7,5 cm di sebelah kiri
garis tengah.
Referensi:
Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
Sistem Transportasi dalam Tubuh Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | Menyelidiki Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Denyut Jantung |
10 | |
11 | Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya Menanggulanginya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar