Tingkat deforestasi hutan di Indonesia sangat mengkhawatirkan |
Hutan tropis Indonesia merupakan salah satu hutan terbesar di dunia. Banyak spesies hidup di dalamnya termasuk beberapa jenis tumbuhan dan hewan khas yang hanya terdapat di Indonesia. Namun, tingkat deforestasi hutan di Indonesia sangat mengkhawatirkan. Apa dampak bagi hewan, manusia dan organisme lainnya jika hutan tersebut dirusak? Apa dampak alih fungsi hutan secara ekologis dan ekonomi? Lalu, bagaimanakah bentuk rasa syukur kita terhadap anugerah Tuhan YME karena telah memberikan keanekaragaman hayati yang begitu tinggi?
Pada
bab ini kalian akan belajar tentang interaksi antara lingkungan dengan makhluk
hidup dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Setelah mempelajari bab ini,
kalian akan ditantang untuk melakukan sebuah proyek mandiri atau kelompok
terkait dengan konservasi lingkungan. Seru kan? Ayo pelajari bab ini dengan
semangat.
Tanamlah
biji tanaman (misalnya biji kacang) di kebun sekolah dalam beberapa lubang.
Berilah perlakuan yang berbeda untuk setiap lubang, misalnya lubang pertama
diberi pupuk kandang, lubang kedua diberi pupuk urea, lubang ketiga diberi
pupuk kompos dan lubang keempat tidak diberi pupuk. Siram secukupnya secara
teratur.
Amati
pertumbuhan tanaman tersebut setiap hari selama 14 hari berturut-turut. Catat
data pertumbuhan tanaman setiap harinya. Buatlah grafik pertumbuhan dari setiap
perlakuan dalam sebuah grafik. Apakah terjadi perbedaan kecepatan pertumbuhan
untuk setiap perlakuan? Diskusikan dengan teman sekelas kalian.
1. Lingkungan Makhluk Hidup
Hasil
percobaan pada kegiatan apersepsi yang telah kalian lakukan, menunjukkan bahwa
kecepatan pertumbuhan tanaman berbeda-beda untuk setiap perlakuan. Hal ini
berarti lingkungan berpengaruh terhadap kehidupan suatu organisme.
Lingkungan |
Lingkungan mengacu pada segala sesuatu yang berada di sekitar organisme. Itu dapat dikategorikan sebagai lingkungan tanah (terestrial) atau lingkungan air (akuatik). Apapun lingkungannya, kemampuan organisme menopang hidup tergantung pada factor-faktor tertentu yang dapat diklasifikasikan sebagai benda tidak hidup (abiotik) atau benda hidup (biotik).
2. Lingkungan Abiotik
Jenis
hewan yang menghuni suatu tempat bergantung pada tanaman yang ditemukan di
sana. Tanaman sangat sensitif terhadap kondisi tanah, kualitas air dan udara
yang tersedia. Jenis tumbuhan yang hidup pada daerah tertentu sangat tergantung
kepada faktor tak hidup (abiotik). Jadi, baik hewan maupun tumbuhan tergantung pada faktor abiotik, misalnya cahaya, suhu, air,
kelembaban udara, pH dan salinitas.
3. Lingkungan Biotik
Kehidupan
suatu organisme juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan faktor biotik, seperti tumbuhan, hewan atau organisme lainnya.
Interaksi antara organisme ini mungkin bermanfaat atau bahkan merugikan bagi
organisme itu sendiri, dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung.
Interaksi
antara makhluk hidup ini dapat berupa kompetisi, predasi atau hubungan
interaksi lainnya. Apakah manusia terlibat? Ya, intervensi manusia adalah
faktor yang paling berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Pembukaan lahan,
perkebunan, pembuatan kota, jalan raya, semuanya secara dramatis memengaruhi
lingkungan hidup. Akibat dari perbuatan manusia ini banyak dihasilkan polusi
yang merusak lingkungan seperti pada Gambar berikut
Gambar Pepohonan di hutan ditebang dengan sengaja |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani
Inabuy, Dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1)
Gambar Lingkungan dari gambar.cirikhas.com
Baca juga:
Ekologi dan
Keaneka ragaman Hayati Indonesia |
|
01 |
|
02 |
|
03 |
|
04 |
|
05 |
|
06 |
|
07 |
|
08 |
|
09 |
|
10 |
|
11 |
|
12 |
|
13 |
|
14 |
|
15 |
|
16 |
|
17 |
|
18 |
|
19 |
|
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar