Pernahkah kalian mendengar seseorang yang terkena serangan jantung atau penyakit stroke? Serangan jantung dan penyakit stroke adalah peristiwa yang terjadi karena adanya gangguan pada sistem peredaran darah. Apakah ada gangguan lain yang terjadi pada sistem peredaran darah? Bagaimana cara mencegah dan mengatasi gangguan tersebut? Agar kamu dapat memahaminya, ayo, perhatikan penjelasan berikut ini!
1. Jantung Koroner
Penyakit
jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kematian, baik
di negara maju maupun negara berkembang. Tahukah kamu apa yang menjadi penyebab
terjadinya penyakit jantung koroner? Penyakit jantung koroner terjadi jika
arteri koronaria tidak dapat menyuplai darah yang cukup ke otot-otot jantung.
Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang menyuplai nutrisi dan oksigen ke
otot-otot jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat
oleh lemak atau kolesterol. Perhatikan Gambar di bawah!
Gambar Penyumbatan pada Arteri Koroner |
Jika otot-otot jantung tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen, maka otot jantung tidak dapat berkontraksi, sehingga jantung tidak dapat berdenyut. Gejala dari penyakit jantung koroner antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek dan kepala pusing.
Nah,
bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit jantung koroner? Agar kamu
memahaminya perhatikanlah penjelasan berikut ini.
a. Melakukan Olahraga dan Istirahat yang Teratur
Menjaga
kesehatan jantung dapat dilakukan dengan berolahraga secara teratur.
Berolahraga tidak harus berat yang terpenting adalah teratur. Kamu dapat
melakukan olahraga ringan seperti berlari kecil ataupun hanya berjalan. Apabila
kamu ingin melakukan olahraga yang berat, misalnya bulu tangkis, basket, sepak
bola, dan olahraga lainnya, maka sebaiknya diawali dengan melakukan pemanasan.
Pemanasan membuat kecepatan denyut jantung bertambah secara bertahap.
Selain
berolahraga dengan teratur, untuk menjaga kesehatan jantung diperlukan
istirahat yang teratur. Istirahat dapat dilakukan dengan duduk santai ataupun
tidur. Saat ini banyak orang yang begadang di malam hari, padahal begadang
tidak baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak begadang
apalagi jika begadang tersebut adalah untuk melakukan aktivitas yang tidak
bermanfaat.
b. Menjaga Pola Makan Sehari-hari
Menjaga
kesehatan sistem peredaran darah dapat dilakukan dengan menjaga pola makan
sehari-hari. Menjaga pola makan dapat dilakukan dengan makan secara teratur,
menyesuaikan jumlah kalori yang masuk ke tubuh sesuai dengan kebutuhan, serta
menyeimbangkan komposisi nutrisi. Nah, masih ingatkah kamu cara menghitung
kalori makanan yang terdapat pada bab sistem pencernaan? Untuk menjaga kesehatan jantung sebaiknya banyak
mengonsumsi sayuran, buahbuahan, biji-bijian, serta makanan berserat lainnya.
Sebaiknya kurangi mengonsumsi daging, makanan camilan, dan makanan yang banyak
mengandung lemak atau kolesterol. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan
jumlah kolesterol pada darah.
c. Menghindari Minuman Beralkohol
Tentu
kalian sudah sering mendengar bahaya mengonsumsi minuman beralkohol. Tahukah
kamu, apa bahaya mengonsumsi minuman beralkohol bagi kesehatan sistem peredaran
darah? Minuman beralkohol dapat memicu terjadinya gangguan pada sistem peredaran
darah. Semakin banyak mengonsumsi alkohol maka risiko terjadinya penyakit
jantung semakin tinggi. Oleh karena itu, hindari minuman beralkohol agar tidak
terserang penyakit jantung.
d. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Tahukah
kamu mengapa rokok dapat menyebabkan gangguan pada sistem peredaran darah? Pada
seseorang yang merokok, asap rokok akan merusak dinding pembuluh darah.
Kemudian nikotin yang terkandung dalam asap rokok akan merangsang hormon
adrenalin yang akibatnya akan mengubah metabolisme lemak. Hormon adrenalin akan
memacu kerja jantung. Selain itu, merokok menyebabkan elastisitas pembuluh
darah berkurang, sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arteri dan
meningkatkan faktor pembekuan darah yang memicu penyakit jantung dan stroke. Perokok
mempunyai peluang terkena stroke dan jantung koroner sekitar dua kali lipat
lebih tinggi dibanding dengan bukan perokok. Oleh karena itu, jangan meremehkan
keberadaan asap rokok, karena asap rokok dapat menjadi penyebab penyakit
jantung koroner dan gangguan pada pembuluh darah.
e. Menghindari Stres Berlebih
Menghindari
stres yang berlebihan termasuk cara mencegah penyakit jantung. Stres berlebih
dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan meningkatnya denyut jantung.
Kondisi ini akan menyebabkan kerusakan dinding pembuluh darah. Oleh karena itu,
hindarkan diri kita dari stres.
f. Menjaga Berat Badan dalam Kondisi Ideal
Mengapa kita harus menjaga berat badan agar tetap dalam kondisi ideal? Berat badan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya obesitas. Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena serangan stroke sebesar 15%. Obesitas dapat menyebabkan terjadinya hipertensi dan penyakit jantung.
2. Stroke
Stroke
merupakan suatu penyakit yang terjadi karena kematian pada jaringan di otak
yang disebabkan karena kurangnya asupan oksigen di otak. Hal ini terjadi karena pembuluh darah pada
otak tersumbat oleh lemak atau kolesterol ataupun salah satu pembuluh darah di
otak pecah. Perhatikan Gambar berikut!
Gambar Penyumbatan Arteri dalam Otak oleh Lemak |
Bagaimana cara mencegah agar kita terhindar dari serangan stroke? Karena penyebab penyakit stroke sama dengan penyebab penyakit jantung, maka usaha yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko terkena stroke juga sama dengan usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Nah, apa yang harus kamu lakukan jika tiba-tiba kamu menjumpai seseorang yang mengalami gejala serangan stroke? Langkah penting yang harus kamu lakukan adalah mencari pertolongan agar penderita dapat segera dibawa ke rumah sakit atau unit kesehatan lainnya agar penderita segera mendapatkan penanganan medis.
3. Varises
Varises adalah suatu keadaan di mana pembuluh darah balik (vena) mengalami pelebaran dan terpuntir. Gangguan ini biasanya terjadi di daerah kaki. Perhatikan Gambar di atas!
Nah,
upaya apa yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari varises? (1) Ketika kamu
tidur sebaiknya tungkai dinaikkan (kurang lebih 15-20 cm). Aktivitas ini
sebaiknya dilakukan setelah kamu melakukan perjalanan jauh atau melakukan
aktivitas yang melelahkan. (2) Menghindari berat badan berlebih. (3)
Menghindari berdiri terlalu lama. (4) Berolahraga secara teratur seperti
berjalan, berenang, dan senam. (5) Menghindari memakai sepatu dengan hak
tinggi. Nah, apakah selamanya kamu tidak boleh memakai sepatu dengan hak yang
tinggi? Kamu tetap boleh memakai sepatu dengan hak tinggi, asalkan aktivitas
yang kamu lakukan tidak terlalu berat dan dalam waktu yang lama.
4. Anemia
Anemia
merupakan gangguan yang disebabkan karena kekurangan hemoglobin atau kekurangan
sel darah merah. Perhatikan Gambar berikut!
Gambar (a) Jumlah Sel Darah Merah dalam Kondisi Normal dan (b) Penderita Anemia |
Apabila
kadar hemoglobin dalam darah rendah dapat menyebabkan tubuh kekurangan oksigen
sehingga tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat. Anemia dapat
terjadi akibat terganggunya produksi eritrosit. Kondisi ini terjadi karena
tubuh kekurangan zat besi. Anemia juga dapat disebabkan karena terjadinya
pendarahan yang hebat.
Bagi
kamu yang perempuan, anemia dapat terjadi pada saat kamu sedang mengalami
menstruasi. Setiap terjadi menstruasi tubuh akan kehilangan darah dalam jumlah
cukup banyak, yaitu sebanyak 50 – 80 mL dan zat besi sebesar 30 – 50 mg. Oleh
karena itu, agar tidak mengalami anemia, sebaiknya selama masa menstruasi kamu
mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi, mengonsumsi makanan bergizi, dan
jika diperlukan mengonsumsi suplemen penambah zat besi.
5. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi
disebut juga tekanan darah tinggi, terjadi jika tekanan darah di atas 120/80
mmHg. Gejala penderita hipertensi antara lain sakit kepala, kelelahan, pusing,
pendarahan dari hidung, mual, muntah, dan sesak napas. Hipertensi dapat
disebabkan karena arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah), obesitas
(kegemukan), kurang olahraga, stres, mengonsumsi minuman beralkohol atau yang
banyak mengandung garam, lemak, dan kolesterol.
Nah,
bagaimana cara mengatasi hipertensi? Penderita hipertensi yang disebabkan
karena obesitas harus menurunkan berat badannya, sehingga mencapai berat badan
ideal, hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan berlemak dan
mengandung kolesterol tinggi, berolahragalah secara teratur, hindari kebiasaan
merokok, dan hindari faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres.
Berbeda
dengan hipertensi, hipotensi terjadi apabila tekanan darah kurang dari 120/80
mm Hg. Hipotensi disebut juga dengan tekanan darah rendah. Orang yang mengalami
tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering
menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (berkunang-kunang)
terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah
tak bertenaga, detak/denyut nadi lemah,
dan tampak pucat.
Nah,
bagaimana cara mengatasi hipotensi? Berikut ini ada beberapa cara untuk
mengatasi hipotensi. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8
hingga 10 gelas per hari, mengonsumsi minuman yang dapat meningkatkan tekanan
darah, misalnya kopi, mengonsumsi makanan yang cukup mengandung garam, dan
berolahraga dengan teratur.
Referensi:
Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
Sistem Transportasi dalam Tubuh Manusia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | Menyelidiki Faktor yang Memengaruhi Frekuensi Denyut Jantung |
10 | |
11 | Kelainan pada Sistem Peredaran Darah dan Upaya Menanggulanginya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar