Ambillah
es batu lalu tempatkan di dalam suatu panci kecil. Panaskan dan amati apa yang
terjadi. Biarkan api tetap menyala sampai cairan di dalam panci mulai
bergelembung. Proses apa saja yang terjadi?
Seorang
filsuf terkenal, Heraclitus,
mengatakan bahwa satu-satunya hal yang tetap dalam hidup adalah perubahan itu
sendiri. Semua hal berubah. Kalian yang dulu bayi terus bertumbuh sampai
menjadi seperti saat ini, siswa kelas VII, dan kalian akan terus berubah, baik
secara fisik maupun pemikiran dan perilaku. Berubahlah menjadi orang yang lebih
baik.
Tidak
hanya kita, materi pun dapat mengalami perubahan. Di dalam subbab ini kita akan
mempelajari perubahan wujud yang dapat terjadi pada materi.
1. Meleleh dan Membeku
Ketika
kalian memanaskan es batu, maka dalam waktu singkat es akan meleleh atau
mencair bukan? Ini adalah salah satu contoh perubahan wujud suatu materi, yaitu
es yang merupakan zat padat berubah menjadi zat cair.
Namun
apa yang sebenarnya terjadi pada partikel-partikel di dalam zat padat saat
dipanaskan? Menaikkan suhu, melalui pemanasan, berarti memberikan energi untuk
partikel-partikel sehingga mereka bergerak atau bergetar lebih cepat. Sama
seperti manusia, ketika kita lapar maka kita cenderung diam, tidak banyak bergerak.
Namun setelah kita makan, ada energi yang kita peroleh, maka kita akan bergerak
lebih lincah.
Dalam
hal perubahan pada zat padat, panas dari api atau dari lingkungan sekitar
membuat partikel-partikel dalam zat padat bergetar lebih cepat sehingga terbentuk
sedikit ruang antara partikel. Dengan panas yang terus diberikan, maka ikatan
antara partikel lama-kelamaan akan berkurang kekuatannya sehingga terbentuklah
zat cair. Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan meleleh. Perhatikan gambar
perubahan dalam partikel-partikel berikut ini.
Gambar Keadaaan partikel pada perubahan wujud meleleh dan membeku |
Kebalikannya, apabila air disimpan dalam suhu yang sangat dingin, maka air tersebut akan membeku dan berubah wujud dari zat cair (air) menjadi zat padat, yaitu berupa es. Ketika air kehilangan energi panas karena didinginkan (artinya panas dari air keluar kepada udara dingin di sekitarnya), maka partikel-partikel air bergerak lebih lambat dan saling mendekat sampai terbentuk ikatan yang lebih kuat antara partikel dan partikel tidak dapat bergerak lagi. Mereka hanya bergetar saja. Saat inilah air berubah menjadi es.
2. Menguap dan Mengembun
Ketika
kalian memanaskan air dalam panci maka lama kelamaan akan muncul
gelembung-gelembung pada air. Saat muncul gelembung di mana air naik ke
permukaan lalu dilepaskan ke udara berupa uap air itu disebut sebagai peristiwa
mendidih.
Adapun
saat air, yang merupakan zat cair, berubah menjadi uap air, yang merupakan gas,
disebut sebagai proses menguap. Proses menguap dapat terjadi di bawah titik
didih zat cair. Kalian bisa melihat pengertian titik didih pada bagian
berikutnya. Contohnya pakaian kita yang basah setelah dicuci, airnya menguap
saat dijemur sehingga bisa kering. Menguap terjadi pada permukaan zat cair,
sedangkan mendidih terjadi pada semua bagian zat cair.
Gambar Perbandingan proses mendidih dan menguap |
Kebalikan dari proses menguap disebut mengembun atau kondensasi. Pada proses kondensasi, panas dari gas yang terbentuk berpindah ke udara di sekitarnya. Karena kehilangan energi panas, maka gas berubah menjadi zat cair. Carilah beberapa contoh kondensasi yang terjadi pada kehidupan kalian setiap harinya. Kalian bisa bertanya pada orang yang lebih dewasa tentang hal ini. Namun kalian perlu menemukan alasan terjadinya kondensasi juga.
3. Menyublim dan Mengkristal
Perubahan
dari padatan yang dipanaskan, sampai menjadi gas, tanpa melalui tahapan menjadi
cairan, disebut menyublim. Peristiwa sublimasi es kering (dry ice) sering
dimanfaatkan untuk menyebabkan efek asap atau kabut saat konser musik,
pertunjukan dan pagelaran seni. Contoh lainnya adalah kapur barus yang
digunakan untuk pengharum kamar mandi atau lemari.
ES Kering (dry ice) |
Proses kebalikan dari menyublim, disebut sebagai mengkristal. Mengkristal merupakan perubahan wujud dari gas langsung menjadi padatan.
4.Titik Leleh dan Titik Didih
Perhatikanlah
grafik di bawah ini yang menunjukkan kenaikan suhu akibat adanya pemanasan es
hingga menjadi uap air. Namun kali ini ada data suhu yang dicantumkan pada
sumbu-y, sementara sumbu-x menunjukkan waktu pemanasan.
Grafik perubahan wujud zat per satuan waktu |
Dari grafik di atas, kita melihat bahwa:
1) Suhu awal sebelum
percobaan adalah -10°C, saat itu isi dalam gelas semuanya berupa es batu.
2) Dengan adanya
pemanasan (energi) maka suhu di dalam gelas naik sampai pada 0°C, dimana suhu
tidak mengalami perubahan selama proses meleleh. Mengapa hal ini bisa terjadi
padahal gelas ini tetap dipanaskan? Ingatlah bahwa meleleh adalah proses
perubahan dari zat padat menjadi zat cair yang membutuhkan energi. Energi
berupa panas digunakan untuk membuat partikel-partikel dalam es bergerak lebih
cepat. Panas juga diperlukan untuk melepaskan ikatan yang sangat kuat antara
partikel-partikel dalam es sehingga memungkinkan adanya ruang antara
partikel-partikel air.
Temperatur atau suhu
pada saat suatu padatan berubah menjadi cairan disebut sebagai titik leleh. Sementara suhu pada saat
suatu cairan berubah menjadi padatan disebut sebagai titik beku. Titik leleh dan titik beku suatu zat adalah sama. Jadi
titik leleh dan titik beku air adalah 0°C.
3) Ketika semua es
telah berubah menjadi air, maka suhu di dalam cairan yang terus dipanaskan ini
naik lagi sampai mencapai 100°C.
4) Suhu kemudian
konstan atau tetap lagi pada 100°C saat air menguap membentuk uap air. Suhu
yang tetap ini disebut sebagai titik didih. Menurut kalian, mengapa suhu
konstan padahal masih ada pemanasan terus-menerus?
Titik didih adalah
suhu ketika cairan mengalami proses mendidih, dilepaskan ke udara dalam bentuk
gas. Misalnya titik didih air adalah 100°C, artinya pada suhu pemanasan itu
cairan mulai berubah menjadi gas, dan suhu akan berubah sampai semua cairan
sudah menguap.
Tidak
semua materi memiliki titik didih atau titik leleh yang sama dengan air. Setiap
materi atau zat memiliki titik didih dan titik leleh masing-masing, yang dapat
membedakannya dengan materi atau zat yang lain. Perhatikan Tabel berikut yang
menunjukkan data titik leleh dan titik didih beberapa materi.
Tabel
Titik Leleh dan Titik Didih Beberapa Materi pada Tekanan Normal.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani
Inabuy, dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1)
Grafik perubahan wujud zat per satuan waktu dari http://ngadiman riwil sma16.
blogspot.com
Gambar es kering dari https://www.greelane.com
Baca juga:
Zat dan Perubahannya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar