Erupsi Gunung Berapi |
Kamu
perlu mengetahui bahwa letusan gunung berapi sangat berbahaya bagi kita. Hampir
tidak mungkin menghindari kerusakan saat terjadi gunung meletus. Untuk
mempermudah membaca aktivitas gunung api dan proses evakuasi, dibuatlah
tingkatan isyarat atau status gunung berapi. Badan geologi Kementerian Energi
dan Sumber Daya Manusia (ESDM) membedakan status gunung api menjadi empat (4)
tingkatan. Level terendah adalah status NORMAL dengan warna isyarat hijau. Tingkatan
level paling tinggi adalah status AWAS dengan isyarat warna merah. Secara
lengkap, deskripsi status gunung api dapat dilihat pada Tabel berikut.
Jika
kamu tinggal di daerah dekat gunung api, maka kamu harus dapat membaca alam
sebagai pertanda gunung tersebut akan meletus. Gunung api yang akan meletus
memiliki tanda-tanda yang dapat kamu pelajari. Di daerah sekitar gunung api
yang akan meletus akan memiliki suhu yang terus meningkat. Akibatnya, air dari
sumber air pegunungan menjadi hangat dan beberapa sumber air dapat mengering.
Suhu di daerah pegunungan berapi yang
terus meningkat akan menyebabkan tumbuhan yang hidup di daerah tersebut
layu. Gunung yang akan meletus juga menimbulkan suara gemuruh.
Selain
itu, gempa kecil yang terjadi terus menerus di sekitar gunung api juga
merupakan tanda bahwa gunung tersebut akan meletus. Kita juga dapat memprediksi
bahwa gunung api akan meletus dengan melihat perilaku hewan yang tinggal di
gunung. Jika hewan yang tinggal di atas pegunungan mulai bermigrasi turun
gunung, maka itu merupakan pertanda bahwa gunung akan meletus. Jika kita sudah
mengetahui gunung api akan meletus, langkah selanjutnya yang harus dilakukan
adalah mengungsi ke tempat yang aman atau ke titik evakuasi.
Selain
pertanda alam di atas, kamu juga harus mengikuti arahan dari Pusat Vulkanologi
dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait aktivitas gunung api. PVMBG
terdapat di masing-masing gunung berapi. Dengan mengetahui status gunung api,
kamu akan mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Kamu juga hendaknya
mempersiapkan peralatan dan dukungan logistik untuk mengungsi saat terjadi
letusan. Kamu juga harus mengetahui di mana pos evakuasi dan bagaimana jalur
evakuasi yang telah disiapkan pihak terkait. Pastikan kamu telah berada di pos
evakuasi sebelum gunung tersebut meletus dan mengikuti arahan dari pihak
terkait untuk mengurangi bahaya akibat letusan.
Bagi
penduduk yang bertempat tinggal jauh di lereng gunung, ada kalanya badan
penanggulangan bencana merekomendasikan mengungsi saat terjadi letusan. Hal ini
karena dampak letusan melebihi perkiraan para ahli. Selama proses evakuasi kamu
harus menghindari jalan yang berada dekat dengan sungai. Karena sungai
berpotensi akan dilalui oleh lahar dingin. Selain itu, kamu juga harus
menggunakan masker, sapu tangan, atau kain untuk melindungi pernapasan dari
debu vulkanik. Secara garis besar tindakan siaga bencana gunung meletus seperti
terlihat pada Gambar berikut.
Proses
evakuasi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok sesuai arahan pihak
terkait, seperti badan penanggulangan bencana. Selalu Update informasi tentang status gunung api. Dengan demikian, kamu
dapat melakukan persiapan dan tindakan yang tepat untuk proses evakuasi. Secara
lengkap, berikut.
Ketika letusan gunung berapi telah usai, ada kalanya kita belum boleh kembali ke rumah. Apabila hal itu terjadi, kita harus memerhatikan persediaan makanan dan lain-lainnya mencukupi untuk tinggal lebih lama di pos evakuasi. Selain itu, kita juga hendaknya mengikuti perkembangan informasi terkait status gunung berapi maupun bahaya lainnya akibat letusan. Seperti banjir lahar dingin. Hal lainnya yang penting adalah terus mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Jika
kita berada di daerah yang terkena hujan debu vulkanik, lebih baik tetap di
dalam ruangan hingga hujan debu mereda. Apabila berada di luar ruangan, kita
harus mencari tempat berlindung. Misalnya di gedung atau mobil. Kita juga
hendaknya memakai masker, sapu tangan, atau kain untuk menutup mulut dan
hidung. Hal tersebut bertujuan agar debu vulkanik tidak mengganggu pernapasan.
Jika kita menggunakan lensa kontak, maka harus melepaskannya. Karena debu dapat
menempel pada lensa kontak tersebut dan akan merusak mata. Dengan demikian,
kamu telah berupaya untuk mengurangi risiko bahaya akibat letusan gunung
berapi.
Walaupun
efek kerusakan akibat letusan gunung berapi sangat besar, namun letusan gunung
berapi juga memberi dampak positif bagi kita. Tanah yang dilalui oleh material
vulkanik gunung berapi dapat digunakan sebagai lahan pertanian. Akibat letusan
gunung berapi, maka mineral yang berada dalam tanah akan keluar bersama lahar
dingin dan material lainnya. Akibatnya, tanah yang dilalui lahar dingin atau
material lainnya yang mengandung mineral tinggi akan menjadi tanah yang cukup subur
secara alamiah.
Selain
itu, letusan berdampak positif bagi bisnis dan perekonomian. Abu vulkanik hasil
letusan gunung berapi dapat dimanfaatkan sebagai campuran adonan semen bahan
bangunan. Selain itu, sisa-sisa letusan juga menghasilkan bahan tambang yang
bernilai tinggi, seperti belerang, pualam, dan lain-lain. Bisnis pariwisata
juga dapat berkembang pasca letusan gunung berapi. Daerah di sekitar gunung
berapi pasca erupsi bisa dijadikan sebagai objek wisata yang menyajikan suasana
khas erupsi gunung berapi. Dengan berkembangnya bisnis tersebut, lapangan
pekerjaan juga semakin terbuka. Kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar gunung
berapi juga meningkat.
Referensi:
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Buku Siswa Ilmu
Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Gambar Erupsi Gunung Berapi oleh Pexels dari Pixabay
Baca juga:
Struktur Bumi dan Dinamikanya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar