Gambar Erosi Batuan |
1. Pembentukan Tanah
Tanah terbentuk dari pelapukan batuan secara fisikawi,
kimiawi, dan biologis. Pelapukan fisikawi disebabkan oleh iklim, sinar
matahari, dan curah hujan. Pelapukan secara biologis terjadi oleh adanya aktivitas
mikroorganisme tanah. Pelapukan batuan secara kimiawi terjadi akibat hidrasi dan hidrolisa.
2. Erosi Tanah
Erosi
tanah yaitu berpindahnya sebagian lapisan tanah karena angin, air, atau es.
Erosi sebenarnya merupakan proses alami, tetapi dapat diperparah oleh aktivitas
manusia dalam tata guna lahan yang buruk. Erosi tanah yang terjadi di Indonesia
biasanya akibat derasnya arus air yang melewati suatu kawasan bertanah.
Erosi
tanah mengikis lapisan tanah teratas yang subur dan banyak dihuni oleh organisme
tanah. Setelah erosi, yang tersisa adalah tanah yang kurang subur dan kualitas
tanah menjadi kurang baik.
Agar
tanah terhindar dari bahaya erosi, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan reboisasi atau penanaman kembali di tanah yang gundul dan tanah yang
banyak dilewati arus air. Selain itu, dengan menerapkan terasering, yang dapat
menjaga hilangnya tanah akibat aliran air pada lahan-lahan yang miring.
3. Menjaga Kelestarian Tanah
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian tanah sebagai berikut.
a. Reboisasi.
b. Pengolahan tanah dengan meminimalkan
penggunaan bahan kimia.
c. Pengolahan tanah sesuai jenis tanah.
d. Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable).
e. Menjaga kualitas dan kuantitas air tanah.
f. Membuat terasering, yaitu menanam tanaman
dengan sistem berteras-teras untuk mengurangi terjadinya erosi.
4. Mempertahankan Kemampuan tanah menyimpan air
Kemampuan
tanah menyimpan air dapat dijadikan indikator kemampuan tanah menyimpan nutrisi
dalam tanah. Tanah yang memiliki butiran besar, seperti tanah pasir, cenderung
tidak dapat menyimpan nutrisi tanah karena nutrisi akan mudah terlarut dan
tergerus oleh air. Contoh yang dapat dilihat adalah di padang pasir. Tumbuhan
yang hidup di daerah tersebut tidak banyak variasi, hanya tumbuhan dengan
karakteristik tertentu seperti kaktus atau rumput yang mampu bertahan dalam
kondisi keterbatasan nutrisi.
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017
Gambar Erosi Batuan dari Pixabay.com
Baca juga:
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar