Tidak
hanya benda padat seperti tembaga dan perak, zat cair pun ada yang dapat
menghantarkan arus listrik dan ada juga yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, contohnya larutan garam dan larutan gula. Larutan garam merupakan
salah satu jenis elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan
larutan gula disebut sebagai nonelektrolit karena tidak dapat menghantarkan
arus listrik.
Cobalah
lakukan kegiatan menyalakan bola lampu dengan membuat larutan garam dan larutan
gula terlebih dahulu. Kamu dapat menggunakan alat dan bahan sederhana seperti
kabel yang dilengkapi penjepit buaya dan amperemeter untuk mendeteksi ada
tidaknya arus listrik yang mengalir. Perhatikan Gambar di bawah ini!
Bandingkan hasilnya antara lampu yang menggunakan larutan garam dan larutan gula. Berdasarkan percobaan, larutan garam dapat menghantarkan arus listrik, tampak dari lampu yang menyala, berarti larutan garam termasuk larutan elektrolit. Selanjutnya, larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik, tampak dari lampu yang tidak menyala, berarti larutan garam termasuk larutan non elektrolit.
Larutan
garam dapat menghantarkan arus listrik, karena saat garam NaCl dilarutkan dalam
air, akan terionisasi menjadi ion Na+ dan Cl- . Adanya ion-ion tersebutlah yang
menyebabkan arus dapat mengalir. Saat gula dilarutkan dalam air, molekul gula
akan tetap (tidak terionisasi), sehingga tidak dapat menghantarkan arus
listrik.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga
LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar