Sistem
reproduksi sangat rawan terhadap kelainan dan penyakit. Berikut ini akan
dibahas beberapa kelainan dan penyakit yang dapat terjadi pada sistem
reproduksi manusia.
a. HIV / AIDS
Penyakit
AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus)
yang menyerang sistem imunitas atau kekebalan tubuh penderita. Saat ini
penyakit yang disebabkan oleh HIV ini lebih dikenal dengan istilah AIDS
(Acquired Immuno Deficiency Syndrome). Perhatikan Gambar berikut! Saat ini
belum ditemukan vaksin pencegahnya dan belum ada obat yang betul-betul dapat
diandalkan untuk mengatasi HIV/AIDS.
Gambar (a) Virus HIV, (b) Penderita HIV AIDS |
HIV dapat ditularkan dari orang tua (yang terinfeksi) ke pada anaknya melalui transfusi darah yang terinfeksi, ditularkan akibat gaya hidup yang tidak baik seperti pergaulan bebas dan menggunakan jarum suntik untuk obat terlarang seperti narkoba. Oleh karena itu, ayo kita hindari pergaulan bebas dan hindari mengonsumsi obat-obatan terlarang (narkoba). Say no to drug!
Seseorang
yang terinfeksi HIV, sistem kekebalan tubuhnya akan semakin menurun. Dalam
kurun waktu 5-7 tahun penderita nampaknya seperti orang sehat, belum
memperlihatkan gejala. Fase selanjutnya AIDS baru dapat terdiagnosis setelah
kekebalan tubuh sangat berkurang dan timbul penyakit tertentu seperti TBC,
pneumonia, herpes, saraf terganggu, dan lain-lain. Namun, tidak semua orang
yang mengidap penyakit tersebut di atas pasti menderita AIDS. Fase ini
berlangsung 3-6 bulan. Untuk memastikan apakah seseorang positif AIDS atau
tidak, harus dilakukan pemeriksaan banyaknya sel T (salah satu sel darah putih
yang berperan dalam imunitas) di laboratorium.
b. Gonore (GO)
Penyakit
gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala penyakit ini
adalah rasa sakit dan keluar nanah pada saat kencing pada laki-laki, serta
keputihan berwarna kuning hijau pada perempuan. Penyakit ini dapat menyebabkan
kebutaan pada bayi yang baru lahir. Perhatikan Gambar.
Gambar (a) Bakteri Neisseria gonorrhoeae, (b) Kerusakan Mata pada Penderita GO |
c. Sifilis (Raja Singa)
Sifilis
adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala
awal penyakit ini adalah luka pada tempat masuknya bakteri ke dalam tubuh,
biasanya pada daerah sekitar kelamin. Perhatikan Gambar! Penyakit ini dapat
menyebar dan menyerang organ-organ tubuh lainnya, kemudian menimbulkan
kerusakan pada organ tersebut.
Gambar (a) Bakteri Treponema pallidum, (b) Gejala Penyakit pada Wajah Penderita Sifilis |
d. Herpes Simplex Genitalis
Penyakit
herpes simplex genitalis disebabkan oleh virus Herpes simplex tipe II, yang
menyerang kulit di daerah genitalia luar, anus, dan vagina. Gejala penyakit ini
berupa gatal-gatal, pedih, dan kemerahan pada kulit di daerah kelamin. Kemudian
pada daerah tersebut timbul beberapa lepuh kecil-kecil, dan selanjutnya lepuh
menjadi pecah dan menimbulkan luka. Perhatikan Gambar ! Penyakit herpes sulit
sekali sembuh dan sering kambuh setelah beberapa bulan atau tahun.
Gambar (a) Virus Herpes simplex, (b) Gejala Penyakit Herpes pada Kulit Terutama pada Alat Kelamin |
e. Keputihan
Keputihan
yaitu penyakit kelamin yang terjadi pada perempuan dengan ciri-ciri terdapat
cairan berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan pada bagian vagina.
Cairan tersebut bersifat encer atau kental, berbau tidak sedap, dan dapat
menyebabkan rasa gatal pada vagina. Penyakit ini dapat diakibatkan oleh infeksi
jamur Candida albicans (Gambar), bakteri, virus dan parasit. Penyakit ini dapat
terjadi apabila kebersihan bagian vagina dan sekitarnya kurang dijaga dengan
baik.
Gambar Jamur Candida albicans |
f. Epididimitis
Penyakit
ini terjadi pada laki-laki. Epididimitis adalah peradangan pada saluran
epididimis yang disebabkan oleh infeksi atau terkena penyakit menular seksual.
Penyakit ini ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu
testis. Salah satu penyebab terjadinya penyakit ini adalah pergaulan bebas.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar