Kalor berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Bagaimanakah caranya? Kalor berpindah melalui tiga cara, yaitu konduksi,
konveksi, dan radiasi. Berikut akan diuraikan perpindahan kalor secara radiasi.
Coba pahami dengan saksama.
Bayangkan saat kita berjalan di tengah hari
yang cerah. Kita merasakan panasnya matahari pada muka kita. Bagaimana kalor
dari matahari dapat sampai ke wajah kita? Bagaimana kalor dapat melalui jarak
berjuta-juta kilometer dan melewati ruang hampa? Dalam ruang hampa tidak ada
materi yang memindahkan kalor secara konduksi dan konveksi. Jadi, perpindahan
kalor dari matahari sampai ke bumi dengan cara lain. Cara tersebut dinamakan
radiasi.
Kalor berpindah dari matahari hingga ke bumi melalui ruang hampa secara radiasi |
Jadi, radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium
Kita juga merasakan akibat radiasi kalor saat
menghadapkan telapak tangan pada bola lampu yang menyala atau saat kita duduk
di dekat api unggun. Udara merupakan konduktor buruk dan udara panas api unggun
bergerak ke atas. Namun, kita yang berada di samping api unggun dapat merasakan
panas. Dapatkah kita memberi contoh lain peristiwa radiasi?
Perpindahan kalor dari api unggun ke orang |
Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu benda dan warna benda. Perhatikan benda-benda yang diletakkan di ruangan bersuhu 30oC. Besar kalor yang dipancarkan atau diserap benda ditunjukkan oleh banyaknya anak panah.
Benda yang memiliki kalor memancarkan radiasi panas ke sekitarnya |
Makin panas benda dibandingkan dengan panas lingkungan sekitar, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Berdasarkan
Gambar diatas, kita dapat menyimpulkan sebagai berikut.
Makin
luas permukaan benda panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke
lingkungannya.
Jika suhu benda lebih dingin
daripada suhu lingkungan, maka benda itu akan menyerap radiasi kalor dari
lingkungan. Perhatikan benda-benda di ruangan yang bersuhu 30oC
berikut.
Benda yang bersuhu rendah menyerap radiasi panas dari sekitarnya |
Berdasarkan Gambar diatas, kita dapat menyimpulkan sebagai berikut.
Makin
rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Makin luas permukaan benda dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari
lingkungannya.
Saat
kita menjemur dua kaos basah yang warnanya berbeda, kita akan mendapatkan bahwa
kaos yang berwarna lebih gelap ternyata lebih cepat kering.
Amati gambar berikut untuk
menyimpulkan pengaruh warna terhadap kalor yang dilepas atau diserap dari
lingkungannya.
Berdasarkan Gambar dibawah
ini, kita dapat menyimpulkan sebagai berikut.
Makin gelap benda yang
terasa panas, makin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya.
Pemanfaatan warna terhadap radiasi kalor |
Makin gelap benda yang terasa dingin, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya.
Pengaruh warna terhadap radiasi |
Peristiwa radiasi juga dimanfaatkan oleh hewan seperti contoh berikut.
Untuk
menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan
radiasi panas matahari
Untuk menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan radiasi panas matahari |
Untuk
menghangatkan tubuhnya, hewan berdarah dingin seperti buaya ini memanfaatkan
radiasi panas matahari. Kalor dari matahari diserap oleh buaya (dengan cara
membuka mulutnya), sehingga suhu tubuhnya naik dan buaya dapat beraktivitas dengan
mudah.
Bagaimana
termos dapat mencegah perpindahan kalor baik secara konduksi, konveksi, maupun
radiasi?
Gambar Termos |
Referensi:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Ilmu pengetahuan alam 1 : untuk SMP/MTs/ kelas VII Teguh Sugiyarto, Eny Ismawati — Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Baca juga:
KALOR DAN PERPINDAHANNYA | |
1 | |
2 | |
3 | |
4 | |
5 | |
6 | |
7 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar