Senin, 10 Mei 2021

Apakah Kalor itu?

 

Kita tentunya pernah membantu Ibu atau Bapak memasak di dapur. Pada saat memasak, kita menggunakan energi panas api untuk menaikkan suhu  air.  Dalam  bab  ini,  kita  akan  belajar bagaimana perubahan pada benda akibat perubahan energi panas pada benda itu.

Suhu menyatakan tingkat panas benda. Benda memiliki tingkat panas tertentu karena  di dalam benda terkandung energi panas. Seperti telah kita lakukan dalam kegiatan penyelidikan tersebut bahwa segelas air dan seember air yang bersuhu sama memiliki energi panas yang berbeda. Untuk menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada 100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi panas yang lebih besar pula.

Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah
Kalor berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah

Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah disebut kalor. Apakah satuan kalor? Sebagai bentuk energi, dalam SI kalor mempunyai satuan joule (J). Satuan kalor yang populer (sering digunakan pada bidang gizi) adalah kalori dan kilokalori.

Satu kalori adalah jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 10C

Satu kalori sama dengan 4,184 J, sering dibulatkan menjadi 4,2 J

Tubuh kamu mengubah sebagian makanan menjadi energi panas. Perhatikan Gambar berikut. Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilokalori, sering disingkat kkal atau Kal (dengan K huruf kapital).

Pada saat makan, kita mendapatkan asupan energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas.
Pada saat makan, kita mendapatkan asupan energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas

Satu Kal makanan  sama dengan 1.000 kalori. Kita menggunakan kilokalori untuk makanan, karena kalori terlalu kecil untuk dipakai mengukur energi pada makanan yang dimakan (agar bilangan yang dikomunikasikan tidak terlalu besar).

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas atau energi bentuk lain. Sebagian energi ini digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh. Saat kita sedang kedinginan, kita akan menggigil untuk mempercepat  metabolisme tubuh sehingga suhu tubuh tetap  terjaga. Setiap makanan kemasan harus tercantum kandungan energinya.

Produsen makanan kemasan diharuskan mencantumkan kandungan energi yang terdapat pada makanan itu.

Produsen makanan kemasan diharuskan mencantumkan kandungan energi yang terdapat pada makanan itu.

Sumber: Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. 

Baca juga:

KALOR DAN PERPINDAHANNYA

1

Apakah Kalor itu?

2

Kalor dan Perubahan Suhu Benda

3

Kalor pada Perubahan Wujud  Benda

4

Perpindahan Kalor secara Konduksi

5

Perpindahan Kalor secara Konveksi

6

Perpindahan Kalor secara Radiasi

7

Serba-serbi Terkait Kalor


Tidak ada komentar: