Gambar Pengeluaran Keringat melalui kulit |
A. Pendahuluan
Pernahkah
kamu memerhatikan tubuhmu ketika kamu selesai berolahraga? Biasanya kamu akan
berkeringat dan frekuensi pernapasanmu meningkat. Pernahkah kamu berpikir
mengapa tubuhmu mengeluarkan keringat? Mengapa keringat harus dikeluarkan oleh
tubuh? Apakah ada zat lain yang harus dikeluarkan oleh tubuh? Bagaimana proses pengeluaran
zat-zat tersebut? Agar mengetahuinya, ayo pelajari materi ini dengan saksama.
Coba
kamu bayangkan ketika kamu melihat ibumu memasak, ketika kamu mencuci baju,
mandi, atau memakan makanan dalam kemasan, pasti dari kegiatan tersebut
dihasilkan zat sisa atau yang kita kenal dengan sampah, misalnya sampah sisa
sayuran, air limbah sisa mencuci atau mandi, sisa makanan, dan sampah plastik bekas
pembungkus makanan. Kalau dihitung pasti banyak sekali sampah yang menumpuk di
dalam rumah jika tidak secara teratur dibuang. Sampah yang menumpuk tentu akan
menjadi tempat berkembangnya berbagai penyakit. Selanjutnya, bagaimana di dalam
tubuh kita? Apakah tubuh kita juga
mengeluarkan zat sisa? Apa saja jenis zat sisa yang dikeluarkan tubuh kita? Apa
dampaknya apabila zat sisa yang dihasilkan tubuh tidak dikeluarkan?
Tubuh
manusia juga menghasilkan berbagai zat sisa yang sudah tidak diperlukan tubuh
seperti urine, keringat, gas karbon dioksida, uap air, urea, asam urat, dan
bilirubin. Berbagai zat tersebut perlu dikeluarkan karena apabila menumpuk
dalam tubuh akan menimbulkan penyakit, bahkan dapat menyebabkan kematian.
Misalnya saja zat sisa urine, apabila kita sering menahan pengeluaran urine
(menahan kencing) akan memicu terkena
penyakit batu ginjal.
Pernahkah
kamu berpikir bagaimanakah proses pengeluaran urine dan zat-zat sisa yang lain
tidak diperlukan oleh tubuh? Agar tubuh sehat dan seimbang harus ada pengaturan
zat-zat yang diperlukan tubuh serta pengaturan pengeluaran zat-zat yang sudah
tidak diperlukan oleh tubuh. Tuhan telah melengkapi manusia dengan sistem
pengeluaran zat sisa tersebut. Agar kamu dapat memahami jalur terbentuknya zat
sisa dan bagian yang berperan dalam mengeluarkan zat sisa tersebut,
perhatikanlah gambar di bawah ini.
Seluruh sel penyusun tubuh melakukan proses respirasi seluler untuk mendapatkan energi dalam rangka melangsungkan kehidupannya. Proses respirasi seluler tersebut menghasilkan zat sisa berupa air dan karbon dioksida. Di dalam hati protein yang telah usang dipecah dan dihasilkan urea, asam nukleat dipecah dan dihasilkan asam urat, serta hemoglobin yang telah usang dipecah sehingga dihasilkan bilirubin. Urea, asam urat, bilirubin, dan air dapat dikeluarkan melalui ginjal dalam bentuk urine. Selain dikeluarkan melalui ginjal, air dapat dikeluarkan melalui kulit dalam bentuk keringat. Karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru dalam bentuk udara pernapasan.
Setelah
kita minum, bernapas, dan berlari ternyata banyak zat yang dikeluarkan tubuh.
Proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang tidak diperlukan tubuh disebut
ekskresi. Ekskresi diperlukan tubuh agar zat sisa tersebut tidak meracuni tubuh
karena dapat merusak berbagai organ dalam tubuh bahkan dapat menyebabkan
kematian. Sistem ekskresi pada manusia melibatkan beberapa organ ekskresi
yaitu; ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.
B. Ringkasan Sistem
Ekskresi Manusia
1.
Sistem ekskresi merupakan kemampuan untuk menjaga keseimbangan tubuh dengan
cara membuang bahan-bahan sisa metabolisme yang dikeluarkan oleh sel.
2.
Organ ekskresi pada manusia terdiri atas empat organ, yaitu ginjal, kulit,
paru-paru, dan hati.
3.
Ginjal merupakan organ ekskresi yang memiliki peran sangat penting karena
membuang sisa metabolisme dalam jumlah besar melalui urine. Proses ginjal
menghasilkan urine meliputi 3 tahapan utama, yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan
augmentasi.
4.
Kulit merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan bahan yang hampir sama dengan
ginjal, yakni sampah nitrogen berupa urea dalam bentuk keringat.
5.
Paru-paru merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan sisa metabolisme berupa CO2
dan H2O.
6.
Hati merupakan organ ekskresi yang memiliki kemampuan menetralisir racun dan
menghasilkan getah empedu. Hati memiliki peran dalam mengubah NH3 (amonia)
menjadi urea yang nantinya akan dibuang melalui kulit dan ginjal.
7.
Gangguan sistem ekskresi yang sering terjadi pada ginjal, antara lain nefritis,
albuminuria, batu ginjal, hematuria, kanker ginjal, diabetes insipidus, dan
biang keringat.
8. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kesehatan sistem ekskresi antara lain mengatur pola makan yang
seimbang, banyak minum air putih minimal 2 liter sehari, olahraga teratur,
serta tidak menunda untuk buang air kecil.
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam, untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester 2, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Sistem Pengeluaran Manusia 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11