Gambar tiga dimensi daun yang menunjukkan bahwa daun tersusun dari bermacam macam sel |
Jaringan epidermis merupakan jaringan yang pada umumnya tersusun atas sel-sel yang rapat yang membentuk seperti bangunan padat tanpa ruang antar sel, meskipun pada beberapa tumbuhan terdapat ruang antar sel. Sel-sel epidermis ditutup oleh kutikula. Dalam perkembangannya sel-sel epidermis membentuk struktur khusus (turunan epidermis) seperti stomata dan trikoma (sel epidermis yang mengalami tonjolan).
Contoh
struktur jaringan epidermis yang dapat menunjang fungsi fisiologis tanaman:
a.
Pada jaringan epidermis Gramineae (rumput-rumputan seperti: padi, sereh) dan
monokotil kecuali Helobie, jaringan epidermis pada tumbuhan tersebut memiliki
tipe sel epidermis yang khas, yaitu sel buliform atau sel kipas, yaitu sel yang
lebih besar, berdinding tipis, dan bervakuola.
Vakuola pada sel kipas terutama berisi air dengan sedikit atau tanpa
klorofil. Adanya sel kipas tersebut membantu penyimpanan air sehingga Gramineae
dapat bertahan hidup pada musim kering. Selain itu adanya sel kipas ini dapat
menyebabkan daun pada Gramineae mengalami gerak menggulung secara higroskopis
ketika siang hari (kondisi lingkungan panas).
b.
Velamen, yaitu jaringan penyerap khusus pada akar udara anggrek, merupakan
epidermis berlapis. Sel-sel lapis terdalam pada epidermis berlapis daun
biasanya berfungsi sebagai jaringan penyimpan air.
c. Stomata,
berperan dalam mengatur proses pertukaran udara antara bagian dalam tubuh
tumbuhan dengan lingkungan (berperan dalam mengatur dua proses penting yaitu
fotosintesis dan transpirasi). Stomata terdapat pada bagian tumbuhan yang
berhubungan dengan udara terutama daun. Stomata tidak ditemukan pada di
akar. Letak stomata pada tumbuhan
berperan dalam menunjang proses fisiologis tumbuhan sesuai dengan kebutuhan dan
habitatnya.
Contoh:
1) Pada
daun banyak tumbuhan herba, stomata terdapat pada permukaan atas dan bawah,
tetapi umumnya lebih banyak terdapat pada permukaan bawah. Daun dengan letak
stomata di permukaan atas dan bawah disebut amfistomatik.
2) Pada
daun beberapa jenis pohon, stomata hanya terdapat pada permukaan bawah daun
sehingga daun tersebut disebut hipostomatik.
3) Tumbuhan
yang hidup di air dengan daun mengapung, misalnya teratai, stomata hanya
terdapat pada permukaan atas sehingga daun disebut epistomatik.
4) Pada
umumnya tumbuhan air yang terendam dalam air tidak memiliki stomata dan difusi
gas terjadi antara air dan jaringan tumbuhan melalui kutikula yang tipis.
d.
Trikoma, adalah turunan epidermis yang memiliki bentuk, struktur, dan fungsi
yang beragam. Trikoma berfungsi sebagai pelindung terhadap gangguan luar,
mengurangi penguapan. Contoh; rambut pada kepala putik berupa trikoma glanduler
yang dapat mengeluarkan zat perekat sehingga membantu penyerbukan. Trikoma pada
akar yang disebut rambut akar berfungsi untuk menyerap air dan garam-garam
mineral dari dalam tanah. Trikoma secara umum dibedakan menjadi dua golongan
yaitu trikoma non glanduler dan trikoma
glanduler. Trikoma non glanduler adalah trikoma yang tidak menghasilkan sekret,
contoh trikoma berbentuk sisik yang
ditemukan pada daun durian. Sedangkan trikoma glanduler, adalah trikoma yang
mengeluarkan sekret seperti larutan garam, larutan gula, terpentin. Trikoma
yang mengeluarkan sekret disebut kelenjar.
Referensi:
Buku Guru dan Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VIII Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca juga:
Struktur dan Fungsi Tumbuhan | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar