Lapisan atmosfer |
Atmosfer
Bumi terdiri atas berbagai lapisan. Terdapat 5 lapisan pada atmosfer yang
memiliki karakteristik yang berbeda. Urutan lapisan atmosfer dari bawah hingga
atas adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
a. Troposfer
Sebagian
besar aktivitas makhluk hidup di Bumi, termasuk manusia yang sedang tidur,
belajar, dan bermain berada pada lapisan troposfer. Troposfer merupakan lapisan
atmosfer yang berada di bagian paling bawah. Ketinggian troposfer terhitung
mulai dari permukaan laut (0 km) hingga 10 km di atas permukaan laut (dpl).
Sebagian besar bagian troposfer berbentuk uap air dan 75% terdiri atas gas-gas
atmosfer. Troposfer merupakan tempat berlangsungnya sistem Bumi, seperti hujan,
angin, salju, dan awan.
b. Stratosfer
Gambar Pesawat yang mengudara di stratosfer |
Perhatikan pesawat yang melintas di udara. Ketika kamu memerhatikan pesawat yang melintas, pesawat tersebut terlihat terbang di atas awan. Namun sebenarnya, pesawat tersebut berada di lapisan stratosfer. Stratosfer memiliki ketinggian antara 10-50 km dpl. Lapisan stratosfer memiliki sedikit awan, namun tidak ada aktivitas cuaca, sehingga tidak mengganggu penerbangan. Sebagian besar stratosfer terdiri atas gas ozon (O3) yang akan lebih dibahas detail di bagian selanjutnya.
c. Mesosfer
Gambar Fenomena hujan meteor pada mesosfer |
Saat melihat fenomena meteor, kamu akan menyaksikan bahwa seolah-olah meteor tersebut melintasi Bumi dan kemudian hilang. Namun yang sebenarnya terjadi adalah meteor sedang menuju Bumi. Akan tetapi meteor tersebut terbakar habis di atmosfer. Dengan demikian, terlihat seolah-olah meteor tersebut melintasi Bumi. Lapisan atmosfer yang membakar habis meteor tersebut adalah mesosfer. Lapisan mesosfer terletak pada ketinggian 50-85 km dpl. Lapisan ini menjadi lapisan pelindung Bumi dari benda-benda luar angkasa. Kebanyakan meteor yang menuju Bumi akan terbakar habis di mesosfer.
d. Termosfer
Gambar Pemantulan gelombang radio pada ionosfer |
Ketika
sebuah pesawat ulang-alik milik NASA bersamaan dengan peluncuran teleskop
Hubble, pernahkah terpikirkan dimana teleskop Hubble tersebut berada? Apakah
masih di dalam Bumi? Teleskop Hubble milik NASA mengorbit pada lapisan
termosfer. Lapisan termosfer memiliki ketinggian antara 85-500 km dpl.
Dinamakan termosfer karena suhu yang sangat panas yakni pada lapisan ini
mencapai 1.9820C. Selain sebagai tempat mengorbitnya teleskop Hubble
dan pesawat ulang-alik, termosfer juga berfungsi sebagai pelindung Bumi dari
radiasi ultraviolet.
Pada
mesosfer dan termosfer terdapat lapisan yang memiliki partikel ion (bermuatan)
yang disebut ionosfer. Ketika kamu mendengarkan radio pada malam hari, siaran
radio dari kota lain akan terdengar
lebih jelas. Hal ini disebabkan karena adanya lapisan ionosfer. Pada siang
hari, energi dari Matahari mengenai partikel pada ionosfer mengakibatkan
partikel tersebut menyerap gelombang radio dengan frekuensi AM. Pada malam
hari, tanpa energi Matahari, gelombang radio dipantulkan pada ionosfer,
sehingga dapat terpancar dengan jarak yang lebih jauh seperti yang
diilustrasikan pada Gambar berikut.
e. Eksosfer
Gambar Satelit yang mengorbit Bumi pada lapisan eksosfer |
Perhatikan
Gambar berikut. Dimanakah satelit tersebut mengorbit? Apakah masih dalam
atmosfer Bumi? Satelit-satelit buatan yang mengitari Bumi tersebut masih berada
dalam atmosfer Bumi, tepatnya pada lapisan eksosfer. Lapisan eksosfer terdapat
pada ketinggian lebih dari 500 km dpl. Kandungan utama dari eksosfer adalah gas
hidrogen. Jika kamu pernah melihat video atau film tentang penjelajahan luar
angkasa, kamu akan menjumpai bahwa pesawat luar angkasa maupun satelit yang
mengorbit di eksosfer tidak dapat bergerak bebas seperti pesawat yang biasa
kamu lihat. Hal ini disebabkan eksosfer memiliki sedikit molekul, sehingga gaya
tekan udara sangat rendah, dan mengakibatkan sayap dari pesawat luar angkasa
tidak berfungsi. Pergerakan dari satelit atau pesawat luar angkasa tersebut
bergantung pada mesin pendorongnya.
Teleskop Hubble
Sebuah
teleskop luar angkasa yang diciptakan oleh Edwin Hubble pada tahun 1985. Lima
tahun kemudian teleskop ini di”angkasakan” oleh NASA. Tepatnya tahun 1990.
Teleskop dengan massa 11.110 kg ini mengorbit pada ketinggian 559 km. Teleskop
Hubble sangat membantu perkembangan ilmu astronomi. Dengan teleskop Hubble para
ilmuwan mengobservasi dan mempelajari tentang jagad raya serta objek-objek luar
angkasa seperti lubang hitam (blac hole ), galaksi, bintang, dan lain-lain.
Teleskop Hubble |
Referensi:
Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Baca juga:
Struktur Bumi dan Dinamikanya | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 | |
21 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar