Gambar Skema Teknologi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir |
Tenaga nuklir merupakan sumber energi yang baru dikenal beberapa tahun yang lalu dan merupakan salah satu sumber utama untuk menghasilkan listrik. Pembangkit listrik tenaga nuklir merupakan sistem yang sangat kompleks dan membutuhkan biaya besar yang didesain untuk melakukan tugas sederhana, yaitu untuk memanaskan air dan menghasilkan uap panas yang akan memutar turbin dan menghasilkan listrik. Kompleks dan mahalnya teknologi ini dikarenakan penggunaan reaksi fisi (pemisahan) nuklir yang terkontrol untuk menghasilkan panas. Reaksi fisi terjadi di reaktor. Reaktor yang paling umum disebut light-water reactor (LWR) atau reaktor air ringan, menghasilkan 85% listrik dari nuklir di seluruh dunia.
Bahan
bakar untuk reaktor terbuat dari unsur uranium (U) yang ditambang dari lapisan
bumi. Setelah ditambang, uranium harus diperkaya untuk meningkatkan konsentrasi
dari uranium-235 yang dapat melakukan fisi dari 1% menjadi 5%. Uranium yang
sudah diperkaya, kemudian diproses menjadi bentukan-bentukan kecil senyawa
uranium dioksida. Setiap butiran kecil dari uranium memiliki ukuran seperti
penghapus pensil dan memiliki energi setara dengan sekira satu ton batu bara.
Besarnya jumlah butiran ini dibungkus dalam pipa tertutup yang disebut fuel
rods atau batang bahan bakar, yang selanjutnya dikelompokkan bersama dalam alat
pemasang bahan bakar ”fuel assemblies”, untuk diletakkan dalam reaktor.
Batang
pengontrol ”control rods” dipindahkan masuk ke dalam inti reaktor untuk
menyerap neutron, sehingga dapat meregulasi laju fusi tenaga yang dihasilkan.
Suatu pendingin ”coolant”, biasanya merupakan air, mengalir melalui inti
reaktor untuk memindahkan panas. Pendingin ini menjaga batang bahan bakar dan
komponen reaktor lain meleleh dan melepaskan radio aktivitas yang banyak ke
dalam lingkungan. Pada reaktor yang modern, terdapat pendingin darurat sebagai
cadangan untuk mencegah lelehnya komponen-komponen reaktor. Suatu containment
shell atau dinding inti reaktor sangatlah tebal yang diperkuat dengan lapisan
baja. Dinding ini didesain untuk menjaga material radioaktif agar tidak
terlepas ke lingkungan. Dinding ini juga menjaga inti reaktor dari ancaman dari
luar seperti tornado atau kecelakaan pesawat terbang.
Gambar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir |
Meskipun potensi PLTN untuk menghasilkan listrik sangat besar, tetapi di sisi lain banyak bahaya dari dikembangkannya PLTN, terutama apabila mengalami kebocoran. Jika terjadi kebocoran pada reaktor nuklir, akan dihasilkan radiasi yang dapat mencemari lingkungan dan menyebabkan berbagai penyakit, seperti kanker dan cacat lainnya.
Referensi:
Buku Guru. Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca berikutnya:
Teknologi Ramah Lingkungan | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar