Pada
bagian sebelumnya, kamu telah mempelajari siklus menstruasi pada perempuan.
Masih ingatkah kamu mengapa menstruasi dapat terjadi? Menstruasi dapat terjadi
apabila sel telur yang terdapat pada tuba fallopii tidak dibuahi oleh sel
sperma. Lalu, bagaimanakah apabila sel telur yang terdapat pada tuba fallopii
dibuahi oleh sperma? Tahukah kamu bagaimanakah fertilisasi dan kehamilan
terjadi?
Apabila
ada sel sperma yang masuk ke dalam saluran reproduksi perempuan, sel sperma
tersebut akan bergerak menuju sel telur. Apabila telah bertemu dengan sel
telur, bagian kepala sperma akan masuk ke dalam sel telur dan meninggalkan
bagian ekornya di luar sel telur. Proses inilah yang mengawali terjadinya
fertilisasi.
Fertilisasi
merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga
membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi di dalam tuba fallopii.
Tahukah
kamu bagaimana sel sperma bergerak menuju sel telur? Sel sperma menggunakan
flagella yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan
tubuhnya dalam cairan yang ada pada tuba fallopii untuk menuju ke sel telur. Gerakan
flagella ini dapat dianalogikan dengan baling-baling untuk mendorong perahu.
Agar kamu dapat memahami mekanisme pergerakan sperma, perhatikan Gambar berikut!
Skema Pergerakan Flagela Sel Sperma |
Bagaimana
sperma dapat menemukan lokasi sel telur? Ada beberapa mekanisme sel sperma
dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur karena sel
telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga
karena adanya sensor panas (suhu tuba fallopii atau tempat sel telur berada,
lebih tinggi di bandingkan suhu tempat penyimpanan sperma). Ayo kita renungkan,
betapa hebat Tuhan kita yang telah mendesain mekanisme pergerakan sel sperma
tersebut sehingga dapat menemukan lokasi sel telur dengan tepat. Perhatikan
Gambar berikut!
Skema Proses Fertilisasi hingga Implantasi |
Zigot
yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan,
selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim, kemudian
tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada kondisi ini seseorang
perempuan mengalami kehamilan. Tahukah kamu bagaimana perkembangan embrio
selama dalam kandungan? Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi
yang siap lahir selama 9 bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar