Bagi
kamu yang perempuan tentunya sudah ada yang mengalami menstruasi. Tahukah kamu
apa itu sebenarnya menstruasi? Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya
darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim. Apabila seorang
perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui vaginanya.
Menstruasi biasanya terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi
apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.
Nah, bagaimana proses lengkap siklus menstruasi? Agar kamu dapat memahaminya,
simaklah penjelasan berikut ini!
Pada
umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada
perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang.
Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus akan
berlangsung selama ± 18 hari. Seorang perempuan yang mengalami siklus
menstruasi panjang, siklus akan berlangsung selama ± 40 hari. Tahukah kamu
bahwa siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase? Agar kamu dapat
memahaminya perhatikan Gambar berikut tentang siklus yang dialami dinding
rahim!
Gambar Siklus yang Dialami Dinding Rahim |
Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang. Namun, hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya.
Pada
awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon
progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim
untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi.
Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat
melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari
hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan
hormon FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormon LH terus diproduksi dan
meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran
sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
Fase
ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan
berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap
oleh fimbriae dan akan bergerak menuju tuba fallopii. Jika pada saat itu sel
telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan
dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon
estrogen dan progesteron lagi. Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon
estrogen dan progesteron pada perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormon
estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan
pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan
mengalami menstruasi.
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Alam. SMP/MTs Kelas IX Semester 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017
Baca Juga:
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar