Kamis, 25 Agustus 2011

Sistem transportasi pada Invertebrata

Sistem transportasi sering disebut sistem sirkulasi atau peredaran darah. Sistem transportasi berfungsi untuk mengangkut sel-sel darah  serta mengangkut nutrisi (sari makanan) yang diperlukan oleh sel-sel tubuh. Berikut ini adalah berbagai macam sistem peredaran pada mikroorganisme dan invertebrata.

A) Sistem Transportasi pada Protozoa (protista mirip hewan)


Transportasi dengan difusi pada Protozoa
Transportasi dengan difusi pada Protozoa

Tubuh protozoa hanya terdiri atas satu sel. Oleh sebab itu, seluruh proses hidupnya termasuk transportasi dilaksanakan oleh sel itu sendiri. Oksigen yang diperlukan diserap melalui seluruh permukaan tubuhnya, selanjutnya akan menyebar ke seluruh tubuh dengan cara difusi di dalam sitoplasma. Zat makanan dicerna dan diedarkan oleh vakuola makanan. Proses peredaran zat seperti ini misalnya pada Paramaecium dan Amoeba.

B) Sistem Transportasi pada Coelenterata


Transportasi sistem gastrovaskuler pada Coelenterata
Transportasi sistem gastrovaskuler pada Coelenterata

Pada invertebrata yang belum memiliki sistem peredaran khusus, misalnya Hydra, transportasinya dilakukan oleh sistem gastrovaskuler, yakni saluran pencernaan yang berfungsi sekaligus sebagai alat peredaran. Saluran pencernaan pada Hydra bercabang-cabang dan bercabang-cabang lagi ke semua bagian tubuh. Percabangan ini menyebabkan permukaan dalam saluran pencemaan semakin luas,  sehingga saluran ini akan lebih efisien dalam melakukan penyerapan zat sekaligus mengantarkan zat yang diserapnya ke seluruh jaringan tubuh. Dengan demikian, walaupun pada hewan ini tidak terdapat sistem peredaran khusus, zat yang diserap oleh saluran pencernaan akan dapat mencapai seluruh jaringan tubuh.

C) Sistem Transportasi pada Serangga


Jantung pembuluh pemompa darah pada Serangga
Jantung pembuluh pemompa darah pada Serangga

Alat peredaran darah serangga, misalnya belalang, terdiri atas jantung pembuluh dan pembuluh darah.  Bila jantung pembuluh berdenyut, darah akan terpompa ke arah depan melalui aorta. Selanjutnya darah akan beredar bebas ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh pembuluh darah. Itulah sebabnya sistem peredaran darah pada serangga disebut sistem peredaran darah terbuka. Selama dalam peredarannya, darah mensuplai zat makanan ke jaringan-jaringan dan mengambil zat-zat sisa metabolisme. Selanjutnya darah dari jaringan akan kembali ke jantung pembuluh melalui lubang-lubang halus (ostium) yang terdapat diantara gelembung jantung. Darah serangga tidak mengandung hemoglobin maka tidak berwarna merah. Darah serangga hanya berperan mengedarkan nutrisi dan tidak berperan dalam pengangkutan oksigen, karena oksigen telah diedarkan oleh sistem trakea yang bercabang-cabang menuju ke berbagai jaringan.

Sistem Peredaran Darah Terbuka pada Serangga
Sistem Peredaran Darah Terbuka pada Serangga

D) Sistem Transportasi pada Cacing

Sistem Peredaran Darah Tertutup pada Cacing
Sistem Peredaran Darah Tertutup pada Cacing

Peredaran darah cacing merupakan peredaran tertutup. Selama dalam peredarannya darah tetap berada di dalam pembuluh. Alat peredaran darah cacing tanah terdiri atas pembuluh darah punggung (dorsal), pembuluh darah perut  (ventral) dan lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung. Karena itu jantung cacing sering disebut jantung aorta.  Bila pembuluh punggung dan jantung berdenyut, darah mengalir menuju ke pembuluh darah perut, lalu mengalir menuju ke bagian belakang (posterior) tubuh dan selanjutnya kembali ke jantung aorta melalui poembuluh darah punggung. Darah yang beredar mengangkut nutrisi dan oksigen, serta mengambil sisa metabolisme untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen dari udara bebas berdifusi ke dalam darah cacing melalui seluruh permukaan kulit. Dari sini oksigen diangkut oleh darah didalam kapiler bersama-sama dengan darah yang mengangkut zat makanan dari usus menuju ke pembuluh darah punggung. Selanjutnya darah tersebut dipompakan keseluruh jaringan tubuh. Berbeda dengan darah vertebrata yang hemoglobinnya terikat dalam sel darah merah, hemoglobin darah cacing larut dalam plasma darah.
Lima pasang lengkung aorta berfungsi sebagai jantung
Lima pasang lengkung aorta berfungsi sebagai jantung

Penyusun: Nur Afni Mafi L. IX D. SMPN 1 ADIWERNA. 2011.
Referensi: http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-1-sistem-transportasi-pada-invertebrata

Tidak ada komentar: