Pergilah ke kebun sekolah, taman atau hutan
di sekitar sekolah. Dapatkah kalian menemukan tumbuhan yang menempel pada
tumbuhan lainnya? Adakah hewan yang berinteraksi dengan tumbuhan, misalnya
sedang memakan bagian tumbuhan tersebut atau menjadikannya sebagai tempat
bersarang? Jika kalian diminta mengidentifikasi makhluk hidup yang ada di
tempat tersebut, dapatkah kalian membuat sebuah hubungan proses makan dan
dimakan antarmakhluk hidup di tempat tersebut? Pada bagian ini, kalian akan
mempelajari tentang interaksi antara penyusun komponen makhluk hidup.
1. Ekosistem
Manusia mengandalkan lingkungannya, begitu juga setiap makhluk hidup lainnya di planet Bumi. Makhluk hidup mendapatkan semua yang mereka butuhkan dari lingkungan mereka, seperti makanan dan air, tempat berteduh dan pasangan kawin. Di alam liar, makhluk hidup sangat cocok dengan lingkungannya dan hidup dalam suatu ekosistem.
Ekosistem adalah suatu sistem dimana terjadi hubungan (interaksi) saling ketergantungan antara komponen-komponen di dalamnya, baik yang berupa makhluk hidup maupun yang tidak hidup. Ilmu yang mengkaji hubungan saling ketergantungan antara makhluk hidup dan tak hidup di dalam suatu ekosistem disebut Ekologi.
Pergilah ke kolam yang ada di sekitar sekolah atau rumah kalian. Jika tidak ada, perhatikan ekosistem kolam pada Gambar di bawah ini. Perhatikan dengan teliti semua benda yang ada di kolam tersebut, baik yang termasuk ke dalam benda hidup maupun tak hidup.
Ekosistem di Padang Rumput Afrika |
Berdasarkan Gambar di atas, dapatkah kalian menentukan faktor abiotik dan biotik yang terdapat pada ekosistem di padang rumput Afrika tersebut? Contoh faktor abiotik yang ada di gambar tersebut adalah air, udara, suhu udara, batu dan tanah. Adapun yang termasuk ke dalam faktor biotik adalah jerapah, zebra, singa, pohon, rumput.
2. Tingkatan Organisasi Kehidupan
Di dalam konsep ekologi terdapat tingkatan
organisasi kehidupan mulai dari individu, populasi, komunitas, ekosistem,
bioma, dan biosfer. Individu adalah makhluk
hidup tunggal, contohnya sebatang pohon kelapa, satu ekor tikus dan seorang
manusia. Populasi adalah kumpulan individu
sejenis yang berinteraksi pada tempat tertentu, misalnya serumpun bambu di
kebun, sekumpulan kambing di padang rumput seperti pada Gambar di bawah.
Gambar Populasi kambing di padang rumput |
Komunitas adalah kumpulan berbagai makhluk hidup yang berinteraksi dan hidup di area tertentu, misalnya seluruh organisme yang ada di sawah terdiri atas padi, tikus, belalang, burung dan ulat.
Ekosistem adalah interaksi antara makhluk hidup di suatu wilayah dengan lingkungannya yang saling memengaruhi, misalnya ekosistem danau terdiri atas organisme dan segala benda yang ada di dalamnya. Bioma adalah ekosistem yang sangat luas dan memiliki vegetasi tumbuhan yang khas, misalnya bioma gurun, bioma tundra dan bioma hutan hujan tropis. Biosfer adalah lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan.
3. Habitat
Terdapat banyak tempat hidup di dalam sebuah
bioma. Tempat hidup suatu organisme disebut dengan habitat.
Misalnya di bioma hutan hujan tropis, ada tanah, sungai, dan pepohonan. Mikrohabitat bahkan lebih spesifik. Misalnya dalam
sebuah pohon, terdapat hewan yang hidup di daun, organisme lainnya mungkin
hanya hidup di batangnya, bahkan di akarnya.
4. Aliran Energi
Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Hewan mendapatkan energi dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lainnya. Adapun tumbuhan mendapatkan energi dari cahaya Matahari melalui proses fotosintesis. Sesuai hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Energi cahaya dari Matahari diubah oleh
tumbuhan menjadi energi kimia melalui proses fotosintesis. Energi tersebut
berpindah ke organisme lainnya melalui proses rantai makanan. Rantai makanan adalah proses perpindahan energi
dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya melalui peristiwa makan dan
dimakan seperti pada Gambar di bawah ini.
Gambar Rantai makanan |
Berdasarkan Gambar di atas, tumbuhan berperan sebagai produsen karena mampu membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Adapun belalang, katak, ular dan elang disebut konsumen karena mendapatkan makanan dari organisme lainnya. Belalang berperan sebagai konsumen I, katak sebagai konsumen II, ular sebagai konsumen III dan elang sebagai konsumen IV (konsumen puncak). Jika semua makhluk hidup tersebut mati, maka akan diuraikan menjadi senyawa anorganik melalui proses penguraian oleh organisme dekomposer. Contoh dekomposer adalah bakteri dan jamur.
Tidak semua energi berpindah dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Hanya sekitar 10% energi yang berpindah dari satu trofik ke trofik berikutnya. Lalu kemanakah energi tersebut? Ada energi yang hilang dalam bentuk panas, ada sebagian energi yang masih tersimpan dalam feses, dan tidak semua bagian makhluk hidup di makan oleh trofik di atasnya.
Faktanya di lapangan, rantai makanan tidak
berdiri sendiri. Beberapa rantai makanan di dalam suatu ekosistem saling
berhubungan membentuk jaring-jaring makanan
seperti pada Gambar dibawah ini. Semakin kompleks jaring-jaring makanan yang
terbentuk, semakin tinggi tingkat kestabilan suatu ekosistem.
Gambar Jaring-jaring makanan |
5. Daur Biogeokimia
Pernahkah kalian memperhatikan air hujan yang turun dari langit? Dari manakah air yang ada di langit tersebut? Mengapa meskipun hujan terjadi setiap tahun di Indonesia, jumlah air cenderung tetap bahkan berkurang?
Air merupakan salah satu senyawa yang memiliki siklus atau daur. Di alam unsur-unsur kimia beredar melalui komponen biotik dan kembali lagi ke lingkungan. Proses tersebut terjadi berulang-ulang dan tak terbatas. Pada bagian ini, akan dibahas beberapa daur yang terjadi di alam di antaranya siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.
Air merupakan zat yang sangat dibutuhkan oleh
semua makhluk hidup. Air memiliki siklus seperti pada Gambar di bawah ini. Air
yang ada di permukaan Bumi akan mengalami penguapan (evaporasi) saat terkena
sinar Matahari membentuk awan. Penguapan air juga terjadi pada daun tumbuhan
yang disebut transpirasi. Selanjutnya awan tersebut akan mengalami kondensasi
dan turun ke Bumi dalam bentuk hujan (presipitasi).
Gambar Siklus air |
Siklus lainnya yang sering kita temukan di alam adalah siklus oksigen dan karbon seperti pada Gambar di bawah ini. Tumbuhan menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis. Oksigen yang dihasilkan tumbuhan digunakan manusia, hewan dan organisme lainnya dalam proses respirasi. Respirasi menghasilkan gas karbon dioksida yang dilepas ke udara. Tumbuhan, hewan dan organisme lainnya yang mati akan diuraikan oleh dekomposer menghasilkan gas karbon dioksida. Beberapa jasad yang mati akan menghasilkan fosil berupa bahan bakar. Bahan bakar yang mengandung karbon ini jika digunakan akan menghasilkan karbon dioksida.
Gambar Siklus karbon dan oksigen |
Pada dasarnya siklus materi akan berputar dari makhluk hidup ke lingkungan dan kembali lagi ke makhluk hidup seperti siklus nitrogen yang disajikan pada Gambar di bawah ini. Nitrogen bebas dari udara dapat masuk ke tanah melalui proses fiksasi oleh bakteri tertentu, misalnya bakteri yang hidup di akar tanaman kacang. Makhluk hidup yang sudah mati akan dirombak menjadi senyawa amoniak melalui proses amonifikasi. Amoniak kemudian diubah menjadi senyawa nitrit, kemudian nitrat, melalui proses nitrifikasi. Nitrat yang terbentuk akan diserap tumbuhan untuk dijadikan bahan baku pembuatan protein. Sebagian nitrat akan diubah menjadi nitrogen bebas di udara oleh bakteri melalui proses denitrifikasi.
Gambar Siklus nitrogen |
6. Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Ekosistem tersusun atas komponen biotik dan abiotik. Apakah ada interaksi antara kedua komponen tersebut? Apakah ada interaksi antara komponen biotik dengan abiotik, biotik dengan biotik, serta abiotik dengan abiotik?
Interaksi antar komponen ekosistem tidak hanya terjadi antara makhluk hidup saja. Interaksi dapat juga terjadi antara komponen abiotik dengan abiotik lainnya. Pada paparan sebelumnya telah dijelaskan interaksi antara komponen biotik dengan abiotik melalui siklus biogeokimia. Interaksi antara komponen biotik dengan biotik sudah dijelaskan melalui proses rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang interaksi antar spesies yang terjadi di alam. Jenis-jenis interaksi yang umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori, dan simbiosis.
Kalian mungkin akan menemukan berbagai macam interaksi antarmakhluk hidup jika ekosistemnya stabil. Jenis-jenis interaksi yang umum terjadi adalah kompetisi, predasi, herbivori dan simbiosis.
Kompetisi
merupakan suatu interaksi yang merugikan kedua makhluk hidup yang terlibat.
Interaksi ini terjadi ketika dua organisme bersaing untuk mendapatkan sumber
daya yang sama dan terbatas, misalnya hidup di habitat dan sumber makanan yang
sama. Contohnya adalah persaingan antar tumbuhan untuk mendapatkan cahaya Matahari, nutrisi dan air.
Predasi mengacu pada hubungan yang menguntungkan terhadap satu pihak, sedangkan pihak lain mengalami kerugian. Predasi merupakan interaksi antara satu makhluk hidup yang memangsa makhluk hidup lainnya. Contohnya adalah burung yang memangsa belalang.
Herbivori merupakan interaksi yang melibatkan antara herbivora dengan produsen. Salah satu pihak akan dirugikan atau diuntungkan dalam interaksi herbivori ini. Contohnya adalah belalang yang memakan rumput.
Simbiosis dalam ruang lingkup ini mempelajari
mengenai hubungan erat antar populasi yang menempati habitat yang sama seperti
pada Gambar di bawah ini . Simbiosis dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
parasitisme, mutualisme dan komensalisme. Parasitisme
adalah hubungan ketika salah satu organisme yang disebut parasit mendapatkan
keuntungan, sedangkan organisme lain yang
disebut inang dirugikan. Contoh simbiosis parasitisme adalah benalu yang
hidup di pohon serta cacing perut pada tubuh manusia. Mutualisme
adalah hubungan yang menguntungkan kedua pihak. Contoh simbiosis mutualisme
adalah kupu-kupu dengan tumbuhan berbunga. Komensalisme
adalah hubungan yang menguntungkan salah satu pihak tetapi pihak lainnya tidak
mendapatkan keuntungan atau kerugian. Contoh simbiosis komensalisme adalah
tanaman anggrek yang menempel pada batang pohon.
Simbiosis (a) parasitisme, (b) mutualisme, (c) komensalisme |
Referensi
Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, 2021. Penulis: Victoriani
Inabuy, Dkk. ISBN: 978-602-244-384-1 (Jilid-1)
Gambar Ekosistem di Padang Rumput Afrika dari alponsin.wordpress.com
Baca juga:
Ekologi dan Keaneka ragaman Hayati Indonesia | |
01 | |
02 | |
03 | |
04 | |
05 | |
06 | |
07 | |
08 | |
09 | |
10 | |
11 | |
12 | |
13 | |
14 | |
15 | |
16 | |
17 | |
18 | |
19 | |
20 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar